Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Resmi Beroperasi, WHOOSH Kereta Cepat Pertama di Asia Tenggara

Studi Kereta Cepat Bandung-Surabaya akan Selesai dalam Dua Minggu

JAKARTA – Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) kemarin (2/10) diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. WHOOSH, nama yang dipilih untuk kereta yang bisa melaju 350 km/jam itu, bisa dinikmati secara gratis hingga pertengahan Oktober. Jokowi berharap ada integrasi antar moda dapat diwujudkan.

Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Stasiun Halim. Kereta cepat ini yang pertama di Asia Tenggara. Nama WHOOSH sendiri terinspirasi dari suara kereta yang melesat. Selain itu juga singkatan dari  waktu hemat, operasi optimal, sistem hebat.

“Kereta cepat Jakarta-Bandung ini menandai modernisasi transportasi massal kita yang efisien, ramah lingkungan, dan terintegrasi dengan moda transportasi lain maupun TOD (transit oriented development),” kata Jokowi.

Jokowi pun berharap jajarannya tidak akan takut untuk belajar dan mencoba hal-hal baru dalam mengembangkan sejumlah proyek transportasi massal di Tanah Air.

Meskipun dalam prosesnya akan timbul hal yang tidak terduga, kesulitan, masalah, hingga ketidaksempurnaan. “Pengalaman itu mahal, namun sangat berharga dan kita tidak perlu takut karena jika kita konsisten, kesalahan itu akan makin sedikit. Biaya kesalahan juga akan makin menurun dan pada akhirnya biaya produksi, biaya proyek, lama-kelamaan juga akan makin rendah,” ucapnya.

Baca Juga :  Gandengan Hangat Prabowo kepada Surya Paloh saat Tiba di NasDem

Usai melakukan peresmian, rombongan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan KCJB menuju Stasiun Padalarang. Sesampainya di Padalarang, Jokowi mengatakan bahwa ini kali ketiganya mencoba. Rasanya tetap nyaman. Durasi waktu yang ditempuh juga konsisten, yakni 29 menit.

“Untuk tarif nanti segera diputuskan. Tapi kurang lebih Rp 250-350 (ribu rupiah),” ungkapnya. Namun, hingga pertengahan bulan ini masyarakat dapat menikmati perjalanan dari Stasiun KCJB Halim ke Stasiun Padalarang dengan gratis.

“Yang paling penting rakyat dilayani dengan baik, rakyat dilayani dengan cepat karena fungsi transportasi massal itu di situ, bukan untung dan rugi,” ucapnya. Dia mencontohkan MRT yang masih disubsidi pemerintah DKI Jakarta dengan total subsidi Rp 800 miliar.

Proyek kereta cepat akan dilanjutkan. Yakni kereta cepat hingga Surabaya. Jokowi pun mengatakan bahwa dalam dua minggu ini studi kereta cepat dari Bandung hingga Surabaya dari pemrakarsa akan selesai, “Selanjutnya akan dilanjutkan dengan studi dari kita sendiri. Setelah kalkulasi selesai baru diputuskan,” ucapnya.

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pada kesempatan yang sama curhat sejak mendapatkan tugas dari Jokowi, dia menemui banyak masalah. Dia mencontohkan masalah pembebasan lahan, koordinasi yang amburadul, hingga seretnya pendanaan akibat Covid-19. “Tentu tidak heran banyak pihak yang pesimis akan proyek ini. Namun pada hari yang bersejarah ini, kami dapat membuktikan bahwa proyek ini bisa diselesaikan dan dioperasikan,” ucap Luhut.

Baca Juga :  Sampaikan Permohonan Maaf, Ungkap Alasan Buat Podcast Demi Masyarakat Papua

Luhut melihat ada antusias dari publik. Ini dapat diketahui dari banyaknya peminat sejak dibukanya uji coba grati. “Berkat tingginya rasa penasaran masyarakat terhadap uji coba gratis maka kami sepakat hingga pertengahan Oktober masih tidak dikenakan biaya atau gratis,” katanya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di sela-sela peresmian menyebut bahwa kereta cepat yang masih dibangun oleh Tiongkok ini akan menjadi pembelajaran bagi Indonesia. “Ini teknologi terakhir yang digunakan di Tiongkok,” katanya. Dengan adanya showcase ini diharapkan ahli perkeretaapian di Indonesia bisa belajar dan mengembangkan diri. Tiongkok juga berjanji untuk membuka diri dan mentransfer teknologinya.   

Kementerian Perhubungan selaku regulator pun juga turut mengikuti perkembangan ini. Dalam hal ini terkait dengan menjaga keamanan. “Kami secara sistematis melakukan pengalaman, penelitian, dan klarifikasi terkait dengan sarana prasarana dan sistem,” ucapnya. (lyn)

Studi Kereta Cepat Bandung-Surabaya akan Selesai dalam Dua Minggu

JAKARTA – Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) kemarin (2/10) diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. WHOOSH, nama yang dipilih untuk kereta yang bisa melaju 350 km/jam itu, bisa dinikmati secara gratis hingga pertengahan Oktober. Jokowi berharap ada integrasi antar moda dapat diwujudkan.

Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo meresmikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Stasiun Halim. Kereta cepat ini yang pertama di Asia Tenggara. Nama WHOOSH sendiri terinspirasi dari suara kereta yang melesat. Selain itu juga singkatan dari  waktu hemat, operasi optimal, sistem hebat.

“Kereta cepat Jakarta-Bandung ini menandai modernisasi transportasi massal kita yang efisien, ramah lingkungan, dan terintegrasi dengan moda transportasi lain maupun TOD (transit oriented development),” kata Jokowi.

Jokowi pun berharap jajarannya tidak akan takut untuk belajar dan mencoba hal-hal baru dalam mengembangkan sejumlah proyek transportasi massal di Tanah Air.

Meskipun dalam prosesnya akan timbul hal yang tidak terduga, kesulitan, masalah, hingga ketidaksempurnaan. “Pengalaman itu mahal, namun sangat berharga dan kita tidak perlu takut karena jika kita konsisten, kesalahan itu akan makin sedikit. Biaya kesalahan juga akan makin menurun dan pada akhirnya biaya produksi, biaya proyek, lama-kelamaan juga akan makin rendah,” ucapnya.

Baca Juga :  Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Dinkes Mimika dan Freeport Indonesia

Usai melakukan peresmian, rombongan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan KCJB menuju Stasiun Padalarang. Sesampainya di Padalarang, Jokowi mengatakan bahwa ini kali ketiganya mencoba. Rasanya tetap nyaman. Durasi waktu yang ditempuh juga konsisten, yakni 29 menit.

“Untuk tarif nanti segera diputuskan. Tapi kurang lebih Rp 250-350 (ribu rupiah),” ungkapnya. Namun, hingga pertengahan bulan ini masyarakat dapat menikmati perjalanan dari Stasiun KCJB Halim ke Stasiun Padalarang dengan gratis.

“Yang paling penting rakyat dilayani dengan baik, rakyat dilayani dengan cepat karena fungsi transportasi massal itu di situ, bukan untung dan rugi,” ucapnya. Dia mencontohkan MRT yang masih disubsidi pemerintah DKI Jakarta dengan total subsidi Rp 800 miliar.

Proyek kereta cepat akan dilanjutkan. Yakni kereta cepat hingga Surabaya. Jokowi pun mengatakan bahwa dalam dua minggu ini studi kereta cepat dari Bandung hingga Surabaya dari pemrakarsa akan selesai, “Selanjutnya akan dilanjutkan dengan studi dari kita sendiri. Setelah kalkulasi selesai baru diputuskan,” ucapnya.

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pada kesempatan yang sama curhat sejak mendapatkan tugas dari Jokowi, dia menemui banyak masalah. Dia mencontohkan masalah pembebasan lahan, koordinasi yang amburadul, hingga seretnya pendanaan akibat Covid-19. “Tentu tidak heran banyak pihak yang pesimis akan proyek ini. Namun pada hari yang bersejarah ini, kami dapat membuktikan bahwa proyek ini bisa diselesaikan dan dioperasikan,” ucap Luhut.

Baca Juga :  Sampaikan Permohonan Maaf, Ungkap Alasan Buat Podcast Demi Masyarakat Papua

Luhut melihat ada antusias dari publik. Ini dapat diketahui dari banyaknya peminat sejak dibukanya uji coba grati. “Berkat tingginya rasa penasaran masyarakat terhadap uji coba gratis maka kami sepakat hingga pertengahan Oktober masih tidak dikenakan biaya atau gratis,” katanya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di sela-sela peresmian menyebut bahwa kereta cepat yang masih dibangun oleh Tiongkok ini akan menjadi pembelajaran bagi Indonesia. “Ini teknologi terakhir yang digunakan di Tiongkok,” katanya. Dengan adanya showcase ini diharapkan ahli perkeretaapian di Indonesia bisa belajar dan mengembangkan diri. Tiongkok juga berjanji untuk membuka diri dan mentransfer teknologinya.   

Kementerian Perhubungan selaku regulator pun juga turut mengikuti perkembangan ini. Dalam hal ini terkait dengan menjaga keamanan. “Kami secara sistematis melakukan pengalaman, penelitian, dan klarifikasi terkait dengan sarana prasarana dan sistem,” ucapnya. (lyn)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya