Site icon Cenderawasih Pos

Sejumlah Mahasiswa FKM Uncen Gelar Aksi Protes

Tidak terima kebijakan kampus sejumlah mahasiswa FKM Uncen lakukan aksi protes, Senin (29/7). (Foto Jimi cepos)

JAYAPURA – Sejumlah mahasiswa dari fakultas ilmu kesehatan masyarakat (FKM), Universitas Cenderawasih (Uncen) pada, menggelar aksi protes terhadap kebijakan kampus terhadap mahasiswa Orang asli Papua (OAP) di FKM Senin (29/7) kemarin.

Dari aksi protes tersebut para pendemo mengaku bahwa telah beberapa kali mereka melakukan audiensi terhadap pimpinan lembaga dalam hal ini FKM.

“Beberapa kali kami melakukan audiensi terhadap pimpinan lembaga, namun pimpinan lembaga mereka tidak melihat aspirasi kami. Mereka sudah terima namun tidak sesuai dengan permintaan kami,” kata Enes Dapla koordinator aksi, kepada Cenderawasih Pos, Senin (29/7) kemarin.

“Kalau dilihat dari sejarah Uncen 1967 tanggal 10 November. Uncen dilahirkan untuk orang asli Papua, Untuk menjawabkan SDM Papua,” ujarnya.

Namun hari ini kata Enes, pimpinan fakultas tidak mengutamakan SDM orang asli Papua. Dia menyebut ketidak transparannya kampus terhadap data-data mahasiswa OAP saat ini yang membuat Pihaknya makin curiga terhadap FKM.

Dari pantauan Cenderawasih Pos di lokasi, sejumlah mahasiswa secara bergantian menyampaikan tuntutan. Kemudian di dalam spanduk aksi yang mereka bentangkan tertulis  “Himbauan Umum kepada mahasiswa FKM Uncen bahwa hari ini akan dilakukan aksi demo terkait MABA angkatan 2023/2024.” dan di spanduk lain bertuliskan “Orang Papua didik orang Papua maka Papua bisa bangkit kembali.”

Ia mengungkapkan saat ini di FKM Uncen hanya 20 persen orang asli Papua, sementara Non Papua atau pendatang semakin meningkat.

Dia membandingkan pada tahun 2018-2021 jumlah mahasiswa OAP di FKM Uncen kurang lebih sebanyak 500 mahasiswa. Jumlah Itu kata dia masih tergolong banyak dibanding dengan tahun 2022-2024 sangat menurun dalam penerimaan mahasiswa baru untuk OAP.

“Untuk tahun 2024 sendiri ini, kita minta data akurat dari pihak lembaga, namun pihak lembaga dirahasiakan, mereka tidak kasih tahu secara detail,” ujarnya.

Dia menegaskan kembali apabila, aspirasinya itu tidak didengar maka oleh pihak lembaga maka, ia dan teman-temannya akan melupakan pendidikan sembilan fakultas di kampus Uncen.

“Kalau jika tidak mendengarkan aspirasi kami dengan baik berarti kami akan palang kampus mulai dari fakultas kesehatan masyarakat, hingga sembilan fakultas kita akan lumpuhkan,” tegasnya.

Dari pantauan koran ini, hingga pukul 10.00 WIT tidak ada perwakilan dari FKM Uncen yang menemui aksi tersebut. (kar/wen)

Exit mobile version