JAYAPURA-Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Papua dijadwalkan berlangsung pada 6 Agustus 2025. Di tengah tensi politik yang memanas, berbagai isu negatif mulai bermunculan.
Salah satunya adalah tudingan bahwa pasangan calon nomor urut 01, Benhur Tomi Mano (BTM) dan Constant Karma (CK), akan mengusir warga dari wilayah adat Lapago-Mee Pago jika terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Papua.
Isu tersebut telah menyebar luas di kalangan masyarakat pegunungan yang menetap di Kota Jayapura. Petrus Wonda, warga asal Kabupaten Puncak, dalam audiensi bersama BTM dan Relawan Mee Pago-Lapago di kediaman BTM pada Rabu (28/5), mengungkapkan bahwa isu tersebut telah menjadi perbincangan hangat.
“Semua orang gunung di Jayapura sudah tahu isu ini. Mungkin hanya saya yang berani bicara, sementara yang lain masih takut. Tapi isu ini benar-benar sudah sangat gencar,” ujarnya di hadapan BTM.
Ia meminta agar tim pemenangan BTM-CK segera melakukan edukasi dan klarifikasi secara masif terhadap isu tersebut agar tidak berdampak pada perolehan suara. “Jangan main-main dengan isu ini. Kalau tidak segera diklarifikasi atau ditangani serius, bisa banyak suara yang hilang,” tegas Petrus Wonda.
Meski demikian, Petrus Wonda, menegaskan bahwa warga Lapago saat ini sudah cerdas dalam menyikapi berbagai isu politik. “Kami juga akan bantu menyampaikan kebenaran kepada masyarakat. Karena saat ini godaan politik sedang tinggi, ibarat air yang sedang mendidih. Tapi kami percaya masyarakat bisa memilih dengan hati nurani,” ujarnya.