BMKG Tingkatkan Kemampuan Petani Pahami Informasi Iklim

JAYAPURA-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Provinsi Papua  menggelar Sekolah Lapang Iklim Tematik  Tahun 2024, Rabu (29/5).

Sekolah Lapang Iklim (SLI) yang  digelar BMKG ini diikuti oleh 45 Petani yang berasal dari  para kelompok Pertanian di Koya Barat, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua. Acara bertajuk, “Optimalisasi Produktivitas pertanian melalui pemahaman iklim” itu digelar di  Mayo Resort, Holtekamp.

   Kepala Stasiun Klimatologi Papua, Sulaiman mengatakan SLI merupakan amanat dari pusat bertujuan membagikan pengetahuan dan pemanfaatan informasi BMKG khususnya bagi iklim untuk produktivitas pertanian.

   “Jadi kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada petani khususnya wilayah Holtekamp, Koya, seperti apa sih informasi iklim dan bagaimana pemanfaatannya bagi pertanian,” jelas Sulaiman kepada Cenderawasih Pos, Rabu (29/5).

  Lanjut Sulaiman, menyampaikan untuk materi yang disampaikan kepada para petani tersebut yakni terkait informasi iklim berkaitan dengan pertanian, kemudian mengenai teknologi terbaru terkait pengelolaan pangan.

   BMKG juga secara rutin menyiapkan informasi iklim, diantaranya Analisis dan Prakiraan Hujan Bulanan, Prakiraan Musim Hujan/Musim Kemarau, serta Tingkat Kekeringan bulanan.

Informasi tersebut memuat berbagai batasan kriteria, terminologi, serta istilah teknis yang perlu dipahami oleh para pengguna, sehingga pemanfaatannya lebih optimal.

   Disamping itu, Sulaiman menyampaikan masyarakat khususnya petani belum menyadari ataupun memahami mengenai dampak negatif dari variabilitas iklim serta bagaimana upaya untuk beradaptasi.

   Ia berharap kegiatan tersebut  dapat menjembatani transfer pengetahuan dari para ahli dalam bidang klimatologi sampai pada level petani di Koya Barat, Kota Jayapura dan juga meningkatan pemahaman petani terhadap informasi iklim serta dampaknya pada kegiatan pertanian, sehingga mereka dapat menentukan sikap serta mengambil keputusan yang tepat sebagai upaya adaptasi terhadap variabilitas iklim. (kar/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

JAYAPURA-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Provinsi Papua  menggelar Sekolah Lapang Iklim Tematik  Tahun 2024, Rabu (29/5).

Sekolah Lapang Iklim (SLI) yang  digelar BMKG ini diikuti oleh 45 Petani yang berasal dari  para kelompok Pertanian di Koya Barat, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua. Acara bertajuk, “Optimalisasi Produktivitas pertanian melalui pemahaman iklim” itu digelar di  Mayo Resort, Holtekamp.

   Kepala Stasiun Klimatologi Papua, Sulaiman mengatakan SLI merupakan amanat dari pusat bertujuan membagikan pengetahuan dan pemanfaatan informasi BMKG khususnya bagi iklim untuk produktivitas pertanian.

   “Jadi kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada petani khususnya wilayah Holtekamp, Koya, seperti apa sih informasi iklim dan bagaimana pemanfaatannya bagi pertanian,” jelas Sulaiman kepada Cenderawasih Pos, Rabu (29/5).

  Lanjut Sulaiman, menyampaikan untuk materi yang disampaikan kepada para petani tersebut yakni terkait informasi iklim berkaitan dengan pertanian, kemudian mengenai teknologi terbaru terkait pengelolaan pangan.

   BMKG juga secara rutin menyiapkan informasi iklim, diantaranya Analisis dan Prakiraan Hujan Bulanan, Prakiraan Musim Hujan/Musim Kemarau, serta Tingkat Kekeringan bulanan.

Informasi tersebut memuat berbagai batasan kriteria, terminologi, serta istilah teknis yang perlu dipahami oleh para pengguna, sehingga pemanfaatannya lebih optimal.

   Disamping itu, Sulaiman menyampaikan masyarakat khususnya petani belum menyadari ataupun memahami mengenai dampak negatif dari variabilitas iklim serta bagaimana upaya untuk beradaptasi.

   Ia berharap kegiatan tersebut  dapat menjembatani transfer pengetahuan dari para ahli dalam bidang klimatologi sampai pada level petani di Koya Barat, Kota Jayapura dan juga meningkatan pemahaman petani terhadap informasi iklim serta dampaknya pada kegiatan pertanian, sehingga mereka dapat menentukan sikap serta mengambil keputusan yang tepat sebagai upaya adaptasi terhadap variabilitas iklim. (kar/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya