Friday, March 29, 2024
29.7 C
Jayapura

Jika Daerah Resapan Kenapa Pemerintah Tidak Beli Dari Dulu?

Komplek perumahan di belakang SMAN 4 Jayapura  yang kini dibangun menjadi pemukiman. Padahal dulu tempat ini adalah resapan air. Rabu (15/5) ( FOTO : Priyadi/Cepos)

Tanggapan Warga Komplek Belakang SMAN 4 Jayapura yang Bermukim di Daerah Resapan Air

Untuk mengatasi masalah banjir di komplek belakang SMAN 4 Jayapura,  Distrik Jayapura Selatan, Pemkot Jayapura akan melakukan normalisasi sungai dan penertiban rumah warga yang tidak memiliki IMB. Bagaimana tanggapan warga?

Berikut Laporan Priyadi-Jayapura

 Setiap kali hujan deras  daerah Kota Jayapura maka sudah dapat dipastian komplek dibelakang SMAN 4 Jayapura ini  akan terdampak banjir. Maka Pemkot Jayapura akan melakukan normalisasi sungai dengan lebar kurang lebih  5 meter dan mengembalikan daerah tersebut menjadi resapan air.

 Disinyalir banyak pemukiman warga di komplek tersebut tidak memiliki IMB (Ijin Mendirikan Bangungan) dan hanya memiliki surat adat dari kepala suku setempat. Dari data Satpol PP Kota Jayapura ada  lebih 50 rumah warga yang tidak memiliki IMB, maka rumah tidak memiliki IMB akan ditertibkan.

Adapun tanggapan warga terkait akan dilakukannya penertiban di wilayah tersebut  salah satu warga  yang tinggal dikomplek itu M.Hatta memgatakan memang warga yang tinggal di belakang komplek SMAN 4 entrop, sebagian masih ada yang belum memiliki IMB,  ada juga yang sudah memiliki IMB sehingga hal ini juga sangat membingungkan.

Baca Juga :  RSDH Bakal Total Layani Kasus Covid 19?

 Hatta mengaku mengapa sampai daerah tersebut yang merupakan resapan airnamun ada rumah warga yang dibangun memiliki IMB. Ia juga mengaku bingung jika tempat tersebut adalah tempat resapan air mengapa tidak dibeli pemerintah.

 “Saya liat pemerintah tidak serius dalam mengatasi banjir di sini, kalau ini daerah resapan air, seharusnya tanah di beli dari Ondoafi, setelah dilepas tanahnya dari Ondoafi dan di jual di warga, sekarang pemerintah sibuk,”ungkapnya, Rabu(15/5).

 Hatta juga menegaskan, jika mau melakukan normalisasi sungai untuk resapan air,  ada tempat yang sekarang sudah tidak lagi dibangun yakni di samping Hotel Musi Entrop, karena tanah kosong itu benar -benar daerah resapan air dan pertemuan air. Namun daerah belakang komplek SMAN 4 Jayapura itu hanya tempat  mutarnya air saja. Sehingga, tidak perlu dilakukan pemberhentian pembangunan.

Baca Juga :  Pansus Segera Sikapi Varian Baru

  “Saya hanya berharap ada solusi terbaik, kenapa masalah ini tidak ditindaklanjuti dulu, tapi sekarang pemerintah sibuk sendiri. jika dilakukan pembongkaran atau lainnya, tetap pemerintah berhadapan dengan Ondoafi dulu, kemudian haknya warga yang terdampak harus diberikan,”pintanya.

 Sementara itu, Kepala SMAN 4 Jayapura,  Laba Sembiring, M.Pd.,mengakui, untuk normalisasi sungai entrop dimana letaknya dekat SMAN 4 Jayapura Laba mengaku ini hal yang sangat baik  agar meminimalisir terjadinya banjir saat hujan deras. 

   Laba Sembiring,  juga memberikan saran  dalam mengatasi masalah banjir di Kota Jayapura, harus dilakukan secara baik dan benar dipikirkan melalui perencanaan yang baik sehingga  bisa digunakan secara jangka panjang. 

 “Intinya dalam mengatasi masalah banjir di komplek belakang SMAN 4 Jayapura harus ada solusi konkrit dan tidak membuat hal yang merugikan bagi orang banyak,”tandasnya.(***).

Komplek perumahan di belakang SMAN 4 Jayapura  yang kini dibangun menjadi pemukiman. Padahal dulu tempat ini adalah resapan air. Rabu (15/5) ( FOTO : Priyadi/Cepos)

Tanggapan Warga Komplek Belakang SMAN 4 Jayapura yang Bermukim di Daerah Resapan Air

Untuk mengatasi masalah banjir di komplek belakang SMAN 4 Jayapura,  Distrik Jayapura Selatan, Pemkot Jayapura akan melakukan normalisasi sungai dan penertiban rumah warga yang tidak memiliki IMB. Bagaimana tanggapan warga?

Berikut Laporan Priyadi-Jayapura

 Setiap kali hujan deras  daerah Kota Jayapura maka sudah dapat dipastian komplek dibelakang SMAN 4 Jayapura ini  akan terdampak banjir. Maka Pemkot Jayapura akan melakukan normalisasi sungai dengan lebar kurang lebih  5 meter dan mengembalikan daerah tersebut menjadi resapan air.

 Disinyalir banyak pemukiman warga di komplek tersebut tidak memiliki IMB (Ijin Mendirikan Bangungan) dan hanya memiliki surat adat dari kepala suku setempat. Dari data Satpol PP Kota Jayapura ada  lebih 50 rumah warga yang tidak memiliki IMB, maka rumah tidak memiliki IMB akan ditertibkan.

Adapun tanggapan warga terkait akan dilakukannya penertiban di wilayah tersebut  salah satu warga  yang tinggal dikomplek itu M.Hatta memgatakan memang warga yang tinggal di belakang komplek SMAN 4 entrop, sebagian masih ada yang belum memiliki IMB,  ada juga yang sudah memiliki IMB sehingga hal ini juga sangat membingungkan.

Baca Juga :  Pansus Segera Sikapi Varian Baru

 Hatta mengaku mengapa sampai daerah tersebut yang merupakan resapan airnamun ada rumah warga yang dibangun memiliki IMB. Ia juga mengaku bingung jika tempat tersebut adalah tempat resapan air mengapa tidak dibeli pemerintah.

 “Saya liat pemerintah tidak serius dalam mengatasi banjir di sini, kalau ini daerah resapan air, seharusnya tanah di beli dari Ondoafi, setelah dilepas tanahnya dari Ondoafi dan di jual di warga, sekarang pemerintah sibuk,”ungkapnya, Rabu(15/5).

 Hatta juga menegaskan, jika mau melakukan normalisasi sungai untuk resapan air,  ada tempat yang sekarang sudah tidak lagi dibangun yakni di samping Hotel Musi Entrop, karena tanah kosong itu benar -benar daerah resapan air dan pertemuan air. Namun daerah belakang komplek SMAN 4 Jayapura itu hanya tempat  mutarnya air saja. Sehingga, tidak perlu dilakukan pemberhentian pembangunan.

Baca Juga :  Masih Ada Puluhan Kendaraan yang Harus Ditertibkan

  “Saya hanya berharap ada solusi terbaik, kenapa masalah ini tidak ditindaklanjuti dulu, tapi sekarang pemerintah sibuk sendiri. jika dilakukan pembongkaran atau lainnya, tetap pemerintah berhadapan dengan Ondoafi dulu, kemudian haknya warga yang terdampak harus diberikan,”pintanya.

 Sementara itu, Kepala SMAN 4 Jayapura,  Laba Sembiring, M.Pd.,mengakui, untuk normalisasi sungai entrop dimana letaknya dekat SMAN 4 Jayapura Laba mengaku ini hal yang sangat baik  agar meminimalisir terjadinya banjir saat hujan deras. 

   Laba Sembiring,  juga memberikan saran  dalam mengatasi masalah banjir di Kota Jayapura, harus dilakukan secara baik dan benar dipikirkan melalui perencanaan yang baik sehingga  bisa digunakan secara jangka panjang. 

 “Intinya dalam mengatasi masalah banjir di komplek belakang SMAN 4 Jayapura harus ada solusi konkrit dan tidak membuat hal yang merugikan bagi orang banyak,”tandasnya.(***).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya