Sunday, April 28, 2024
24.7 C
Jayapura

Potensi SDA Papua Masih Bisa Digali untuk Tambah PAD

JAYAPURA  Ketua  DPR Papua, Johny Banua Rouw mengungkapkan bahwa dirinya memahami ada penurunan anggaran daerah yang cukup signifikan. Ini tak lepas dari adanya daerah otonomi baru dan pembagian anggaran yang langsung ke wilayah DOB.

Penurunannya dari kurang lebih Rp 2,9 triliun turun menjadi Rp 2,6 triliun atau terjadi penurunan hampir Rp 300 miliar. Meski demikian Johny melihat Papua masih memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang bisa digarap untuk menambah pendapatan asli daerah (PAD).

“Saya pikir Papua tetap punya potensi selain tambang dan migas. Harus kita akui bahwa selama ini kita terlena dengan tambang dan migas sehingga tidak berani memulai potensi yang lain,” ujar Johny menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos di kantor DPR Papua, Selasa (28/11).

Baca Juga :  Polisi: Sengaja Untuk Memberikan Rasa Takut kepada Masyarakat

  Ia mencontohkan bahwa di Papua memiliki potensi perkebunan coklat yang berkualitas.  “Jadi waktu di Belanda perusahaan disana mengatakan bahwa kakao dari Papua kualitasnya sangat bagus. Hanya pengelolaan dan kontiniunitasnya yang belum pasti. Padahal ini jika digarap tentu Belanja juga siap menampung,” bebernya.

Lalu potensi kopi juga ada dan sangat menjanjikan tapi sekali lagi harus dikelola secara baik agar mendapatkan hasil yang baik juga. Selain itu Papua memiliki potensi perikanan di wilayah Saireri yang  sangat menjanjikan dan zaman dulu sudah ada industri pengalengan.

“Lalu di Serui juga ada budidaya perikanan Baramundi dan perusahaan daerah sudah menyiapkan bagaimana pembibitan Baramundi. Di Norwegia penghasilan daerah tertingginya justru dari ikan Baramundi ini. Ini yang harus dikembangkan dan saya pikir perusahaan harus melihat peluang ini,” tutupnya. (ade/wen)

Baca Juga :  Usul Wisata Bahari Dipadukan dengan Kearifan Lokal

JAYAPURA  Ketua  DPR Papua, Johny Banua Rouw mengungkapkan bahwa dirinya memahami ada penurunan anggaran daerah yang cukup signifikan. Ini tak lepas dari adanya daerah otonomi baru dan pembagian anggaran yang langsung ke wilayah DOB.

Penurunannya dari kurang lebih Rp 2,9 triliun turun menjadi Rp 2,6 triliun atau terjadi penurunan hampir Rp 300 miliar. Meski demikian Johny melihat Papua masih memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang bisa digarap untuk menambah pendapatan asli daerah (PAD).

“Saya pikir Papua tetap punya potensi selain tambang dan migas. Harus kita akui bahwa selama ini kita terlena dengan tambang dan migas sehingga tidak berani memulai potensi yang lain,” ujar Johny menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos di kantor DPR Papua, Selasa (28/11).

Baca Juga :  Polisi: Sengaja Untuk Memberikan Rasa Takut kepada Masyarakat

  Ia mencontohkan bahwa di Papua memiliki potensi perkebunan coklat yang berkualitas.  “Jadi waktu di Belanda perusahaan disana mengatakan bahwa kakao dari Papua kualitasnya sangat bagus. Hanya pengelolaan dan kontiniunitasnya yang belum pasti. Padahal ini jika digarap tentu Belanja juga siap menampung,” bebernya.

Lalu potensi kopi juga ada dan sangat menjanjikan tapi sekali lagi harus dikelola secara baik agar mendapatkan hasil yang baik juga. Selain itu Papua memiliki potensi perikanan di wilayah Saireri yang  sangat menjanjikan dan zaman dulu sudah ada industri pengalengan.

“Lalu di Serui juga ada budidaya perikanan Baramundi dan perusahaan daerah sudah menyiapkan bagaimana pembibitan Baramundi. Di Norwegia penghasilan daerah tertingginya justru dari ikan Baramundi ini. Ini yang harus dikembangkan dan saya pikir perusahaan harus melihat peluang ini,” tutupnya. (ade/wen)

Baca Juga :  Pengelola Pasar Akui Pedagang Susah Diatur
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Berita Terbaru

Artikel Lainnya