Saturday, September 14, 2024
26.7 C
Jayapura

Unjuk Rasa di Kantor Gubernur,  Minta Jangan Benturkan Sesama Warga

JAYAPURA – Puluhan orang yang tergabung dalam perkumpulan warga Oikumena Jaya Asri, Rabu (28/8) kemarin unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Papua.  Unjuk rasa yang dilakukan perihal penyataan sikap penolakan pembangunan  pondok pesantren atau Madrasah di Kompleks Perumahan Jaya Asri, Keluharan Entrop, Distik Jayapura Selatan.

   Dalam unjuk rasa itu, beberapa spanduk dibentangkan bertuliskan “Badan persekutuan umat kristen Jaya Asri menolak pembangunan Ponpes, Madrasah di Kompleks Jaya Asri. Karena akan menganggu mobilitas warga dan menimbulkan kemacetan”

  Penanggung jawab, Pdt Clasina Karma mengatakan unjuk rasa yang dilakukan itu sekaligus meminta Sekda Papua untuk mencabut peletakan batu pertama di lokasi tersebut. “Tempat itu tidak layak dibangun Pondok Pesantren, sebab ini akan menganggu aktifitas warga setempat serta akan membuat kemacetan,” kata Clasina kepada Cenderawasih Pos.

Baca Juga :  Pola Asuh dan Pendidikan Sejak Dini Tentukan Kualitas Generasi Masa Depan

  Clasina mengaku tidak menolak dengan adanya pembangunan Ponpes, hanya saja dibangun di tempat yang layak dan luas pekarangannya sehingga anak-anak juga bisa bermain.

  “Memang saat ini belum dilakukan pembangunan, namun ketika pembangunan itu terjadi pasti akan terjadi gesekan sesama warga. Karena itu kami minta pemerintah jangan membenturkan kami sesama warga,” ucapnya.

  Diketahui, sebelumnya Sekda Papua M Ridwan Rumasukun yang saat itu masih menjabat Pj Gubernur Papua melakukan peletakan batu pertama di lokasi pembangunan pondok pesantren di lingkungan Perumahan Jaya Asri Distrik Jayapura Selatan. (fia)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Puluhan orang yang tergabung dalam perkumpulan warga Oikumena Jaya Asri, Rabu (28/8) kemarin unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Papua.  Unjuk rasa yang dilakukan perihal penyataan sikap penolakan pembangunan  pondok pesantren atau Madrasah di Kompleks Perumahan Jaya Asri, Keluharan Entrop, Distik Jayapura Selatan.

   Dalam unjuk rasa itu, beberapa spanduk dibentangkan bertuliskan “Badan persekutuan umat kristen Jaya Asri menolak pembangunan Ponpes, Madrasah di Kompleks Jaya Asri. Karena akan menganggu mobilitas warga dan menimbulkan kemacetan”

  Penanggung jawab, Pdt Clasina Karma mengatakan unjuk rasa yang dilakukan itu sekaligus meminta Sekda Papua untuk mencabut peletakan batu pertama di lokasi tersebut. “Tempat itu tidak layak dibangun Pondok Pesantren, sebab ini akan menganggu aktifitas warga setempat serta akan membuat kemacetan,” kata Clasina kepada Cenderawasih Pos.

Baca Juga :  Transisi dari PAUD ke SD Harus Menyenangkan

  Clasina mengaku tidak menolak dengan adanya pembangunan Ponpes, hanya saja dibangun di tempat yang layak dan luas pekarangannya sehingga anak-anak juga bisa bermain.

  “Memang saat ini belum dilakukan pembangunan, namun ketika pembangunan itu terjadi pasti akan terjadi gesekan sesama warga. Karena itu kami minta pemerintah jangan membenturkan kami sesama warga,” ucapnya.

  Diketahui, sebelumnya Sekda Papua M Ridwan Rumasukun yang saat itu masih menjabat Pj Gubernur Papua melakukan peletakan batu pertama di lokasi pembangunan pondok pesantren di lingkungan Perumahan Jaya Asri Distrik Jayapura Selatan. (fia)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya