Penanggung jawab, Pdt Clasina Karma mengatakan unjuk rasa yang dilakukan itu sekaligus meminta Sekda Papua untuk mencabut peletakan batu pertama di lokasi tersebut. “Tempat itu tidak layak dibangun Pondok Pesantren, sebab ini akan menganggu aktifitas warga setempat serta akan membuat kemacetan,” kata Clasina kepada Cenderawasih Pos.
Ya, Miskomunikasi itu terjadi antara pengurus salah satu gereja di Jaya Asri Entrop dengan panitia pembangunan Pondok Pesantren yang baru saja akan dilakukan pembangunan di lokasi Jaya Asri.
Diakui, Ketua Yayasan Bina Hasanah Al Fitrah H. Sudarman mengatakan, Yayasan Bina Hasanah Al Fithrah Jaya Asri telah memiliki TK yang telah berjalan selama 8 tahun dan telah meluluskan 8 penamatan, pada saat ini untuk kelanjutan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Dikatakan, dari pengakuan MA ini cukup berdampak pada ponpes sebab meski bukan tenaga pengajar disini namun kebanyakan warga lebih mengetahui ponpes yang menjadi tempat kejadian.