Tuesday, September 17, 2024
26.7 C
Jayapura

Masalah Stunting dan Kemiskinan Masih Jadi PR

JAYAPURA– Sejumlah capaian dan prestasi berhasil diraih oleh Frans Pekey dan Robby Kepas Awi selama menjabat sebagai PJ walikota dan PJ Sekda selama dua tahun belakangan ini.

Meski begitu, ada juga program kerja yang ternyata belum berhasil diatasi secara tuntas, terutama pengentasan kemiskinan ekstrem dan masalah stunting di Kota Jayapura yang diakuinya masih cukup tinggi dan beberapa persoalan lainnya yang masih butuh penanganan oleh  Pemkot  Jayapura kedepan.

   “Disampaikan juga di tengah-tengah berbagai keberhasilan atau penghargaan yang kita terima,  kita juga tidak akan luput  pada masalah-masalah yang belum tuntas yang ada di kota.

Angka kemiskinan kita juga masih tinggi, kasus stunting di kota ini juga masih tinggi,”kata Sekda Kota Jayapura, Frans Pekey, Selasa (28/5).

   Selain itu,  yang juga masih belum tertangani dengan baik, seperti persoalan banjir yang masih seringkali terjadi di beberapa tempat di kota Jayapura. Terutama terkait dengan penataan saluran drainase atau pembuangan air. Termasuk persoalan pasar, juga masih menjadi masalah dan  butuh keseriusan pemerintah untuk menyelesaikan berbagai persoalan tersebut  ke depannya. Terutama dalam hal penataan pedagangnya di pasar.

Baca Juga :  Karel Dadimu Juara, Surat ke Kapolri Juga Dibacakan

   “Masalah banjir kita juga belum, drainase atau kemudian juga masalah pasar,” katanya.

Lanjut dia, untuk pasar pemerintah sudah tidak punya lahan baru untuk merelokasi,  atau memindahkan para pedagang yang ada di Pasar Youtefa saat ini. Pemerintah sebenarnya sudah merencanakan untuk memindahkan pasar tersebut ke lahan kosong milik PT Bintang Mas. Hanya saja belum ada kesepakatan harga sehingga pemerintah urung melakukan pemindahan terhadap pasar itu.

   “Kita terkendala dengan masalah harga tanah, Bintang Mas minta Rp 2 juta lebih, sementara hitungan appraisal itu hanya Rp 800 ribu sampai Rp 1,9 juta per meter persegi.  Perbedaan harga yang sangat jauh sehingga sepertinya sulit bagi pemerintah,  tidak akan bisa membayar kalau harga di atas atau di luar daripada perhitungan appraisal,” katanya.

Baca Juga :  Dorong Pengembangan Soft Skill Siswa SMA Melalui OSIS

   Dia juga mengakui hal itu juga akan bermasalah apabila terus dipaksakan. Karena itu solusinya adalah Pemkot Jayapura hanya merevitalisasi grand desain ulang pasar yang ada sekarang dengan desain tata kelola banjirnya.  Karena persoalannya hanya ada pada saat banjir, sementara jika tidak hujan dan tidak terjadi banjir, sudah pasti tidak ada masalah. “Itu satu tugas kita yang kita harus pikirkan bersama-sama ke depan,” katanya.

Selain itu, masalah yang perlu mendapatkan solusi cepat juga berkaitan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Belakangan ini masalah persampahan ini juga menjadi salah satu persoalan yang sering disoroti oleh masyarakat. Terkait hal ini pihaknya juga telah menganggarkan untuk pengadaan lahan TPA baru.(roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

JAYAPURA– Sejumlah capaian dan prestasi berhasil diraih oleh Frans Pekey dan Robby Kepas Awi selama menjabat sebagai PJ walikota dan PJ Sekda selama dua tahun belakangan ini.

Meski begitu, ada juga program kerja yang ternyata belum berhasil diatasi secara tuntas, terutama pengentasan kemiskinan ekstrem dan masalah stunting di Kota Jayapura yang diakuinya masih cukup tinggi dan beberapa persoalan lainnya yang masih butuh penanganan oleh  Pemkot  Jayapura kedepan.

   “Disampaikan juga di tengah-tengah berbagai keberhasilan atau penghargaan yang kita terima,  kita juga tidak akan luput  pada masalah-masalah yang belum tuntas yang ada di kota.

Angka kemiskinan kita juga masih tinggi, kasus stunting di kota ini juga masih tinggi,”kata Sekda Kota Jayapura, Frans Pekey, Selasa (28/5).

   Selain itu,  yang juga masih belum tertangani dengan baik, seperti persoalan banjir yang masih seringkali terjadi di beberapa tempat di kota Jayapura. Terutama terkait dengan penataan saluran drainase atau pembuangan air. Termasuk persoalan pasar, juga masih menjadi masalah dan  butuh keseriusan pemerintah untuk menyelesaikan berbagai persoalan tersebut  ke depannya. Terutama dalam hal penataan pedagangnya di pasar.

Baca Juga :  Soal Honorer, Pemkab/Kota Belum Rampung Pendataan

   “Masalah banjir kita juga belum, drainase atau kemudian juga masalah pasar,” katanya.

Lanjut dia, untuk pasar pemerintah sudah tidak punya lahan baru untuk merelokasi,  atau memindahkan para pedagang yang ada di Pasar Youtefa saat ini. Pemerintah sebenarnya sudah merencanakan untuk memindahkan pasar tersebut ke lahan kosong milik PT Bintang Mas. Hanya saja belum ada kesepakatan harga sehingga pemerintah urung melakukan pemindahan terhadap pasar itu.

   “Kita terkendala dengan masalah harga tanah, Bintang Mas minta Rp 2 juta lebih, sementara hitungan appraisal itu hanya Rp 800 ribu sampai Rp 1,9 juta per meter persegi.  Perbedaan harga yang sangat jauh sehingga sepertinya sulit bagi pemerintah,  tidak akan bisa membayar kalau harga di atas atau di luar daripada perhitungan appraisal,” katanya.

Baca Juga :  Masih Terlihat Sepi Aktifitas,  Pimpinan OPD Diminta Beri Sanksi yang Membolos

   Dia juga mengakui hal itu juga akan bermasalah apabila terus dipaksakan. Karena itu solusinya adalah Pemkot Jayapura hanya merevitalisasi grand desain ulang pasar yang ada sekarang dengan desain tata kelola banjirnya.  Karena persoalannya hanya ada pada saat banjir, sementara jika tidak hujan dan tidak terjadi banjir, sudah pasti tidak ada masalah. “Itu satu tugas kita yang kita harus pikirkan bersama-sama ke depan,” katanya.

Selain itu, masalah yang perlu mendapatkan solusi cepat juga berkaitan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Belakangan ini masalah persampahan ini juga menjadi salah satu persoalan yang sering disoroti oleh masyarakat. Terkait hal ini pihaknya juga telah menganggarkan untuk pengadaan lahan TPA baru.(roy/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya