“Terkait dengan upaya dari BNN untuk membatasi atau menghilangkan narkotika khususnya ganja masuk, lebih banyak dari perbatasan. Karena memang personil BNN Papua itu terbatas karena itu kita koordinasi dan komunikasi dengan instansi lain, misalnya dari Satgas pamtas kemudian Bea Cukai, imigrasi, instaani instansi tersebut kita saling berkomunikasi apabila ada narkotika,”katanya.
Stakeholder terkait tersebut juga seringkali bekerja sama dengan pihak BNN untuk melakukan kegiatan-kegiatan operasi, maupun apabila ada penangkapan mereka menyerahkan ke BNN untuk diproses selanjutnya. “Kalau untuk wilayah Papua itu paling banyak ganja, kalau sabu ada, tetapi karena di sini mahal jadi pembelinya juga tidak terlalu banyak, tetapi barang itu ada,” ungkapnya.
Mengatakan banyak orang yang melakukan bisnis jual beli ganja ini lebih karena faktor ekonomi. Sementara itu yang sering mengkonsumsi ganja ini lebih banyak mereka yang usianya di bawah 40 tahun.
“Untuk pengguna ini lebih menyasar generasi muda, umur sekitar 40-an tahun ke bawah. Tetapi secara langsung belum ada data secara spesifik berapa data jumlah yang umur 40 tahun keatas, tetapi sebagian besar yang kita temui adalah umur 4 bulan tahun ke bawah,”ujarnya. (roy/tri).
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos