Sementara itu, diskusi yang digelar tersebut kata Uskup salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka HUT ke-50 YPPK se-Papua. Untuk mendorong lahirnya pemikiran pemikiran kritis konstruktif dalam rangka pengembangan karya pendidikan persekolahan katolik se tanah Papua.
“Penyelenggaraan sekolah katolik terbuka untuk umum, siapa saja punya hak untuk mengikuti pendidikan pembinaan untuk mempersiapkan generasi muda yang bisa berkarya di tengah masyarakat, gereja dan lainnya,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pengurus YPPK Jayapura, Veronika Urip Indiastuti berharap melalui diskusi publik mendapatkan masukan masukan dari para pengamat dan tokoh tokoh yang peduli dengan pendidikan di tanah Papua.
“Masukan yang diberikan kepada kami sebagai motivasi dan berbenah dengan tantangan dan hambatan yang kami alami. Sehingga dalam layanan pendidikan YPPK kami semakin baik ketika memasuki usia 50 tahun kedepan,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia, Elpius Hugi mengatakan pesertanya diikuti dari lima keuskupan sebanyak 250 orang. “Kegiatan ini penting untuk mengupdate perkembangan pendidikan di Papua, melalui diskusi ilmiah meningkatkan mutu pendidikan YPPK di tanah Papua,” pungkasnya. (fia/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos