JAYAPURA-Dinas Kesehatan Kota Jayapura terus melakukan upaya untuk menemukan penderita TBC di tengah masyarakat Kota Jayapura. Salah satu caranya, dengan melibatkan mahasiswa dan mahasiswi menjadi kader kesehatan untuk menemukan penderita TBC ini.
“Kemarin kita sudah penyegaran, kita ambil kader-kader untuk menemukan TBC ini bukan lagi masyarakat tetapi mahasiswa,” kata Ni Nyoman Sri Antari, Sabtu (27/5).
Namun upaya itu juga ternyata menemukan kendala, di mana dari 17 orang yang dilatih hanya satu orang yang bisa melakukan pemeriksaan terhadap masyarakat untuk memastikan ada tidaknya TBC tersebut. “Dari 17 itu baru satu saja yang aktif kerja begitu,” ujarnya.
Pihaknya sudah melakukan evaluasi terhadap sejumlah kader dari kalangan mahasiswa itu dan mendorong para kader mahasiswa ini melakukan upaya penemuan TBC ini dimulai dari kelasnya masing-masing. Misalnya dalam satu ruangan terdapat 50 mahasiswa dimulailah dari situ. Apabila tidak ditemukan bisa dilanjutkan ke kelas lainnya, begitu terus selanjutnya.
Menurutnya, strategi itu yang semestinya dibuat oleh kader kesehatan yang berasal dari kalangan mahasiswa tersebut.
“Kemarin baru kita Bekali dan semoga dengan adanya bimbingan kembali kepada mereka ini, mereka bisa kerja lebih baik lagi. Memang kita perlu MoU dengan Uncen supaya anak-anak itu bisa leluasa, bergerak. Karena beberapa kali kita pertemuan dengan lintas sektor dengan Puskesmas Kotaraja, termasuk dengan dosen juga baru diketahui bahwa baru-baru ini ada mahasiswa mereka yang meninggal karena TBC,” ujarnya.
Tentu pihaknya sangat menyayangkan atas kondisi itu yang mana sebenarnya bisa diantisipasi dengan tindakan menemukan lalu kemudian memberikan pengobatan yang rutin. Karena pihaknya yakin apabila bisa ditemukan secepatnya korban tentu tidak sampai meninggal dunia. (roy/tri)