Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Harus Waspada, Jangan Bermain-main Saat Sudah Sepi

Mencermati Potensi Kerawanan Kejahatan di Lokasi Buper dan Bukit Uncen Waena

Daerah perbukitan di Buper Waena mauupn Bukit di sekitar Uncen Waena memang memiliki pemandangan alam yang menarik, apalagi menjelang sore matahari terbenam. Hanya saja, situasi yang sepi ini sering kali memicu terjadinya kasus kejahatan, seperti jambret, begal dan lainnya. Lantas seperti apa upaya untuk mengantisipasi gangguan Kamtibmas ini?

Laporan: Noel Wenda_Jayapura 

Lokasi yang sepi, jauh dari pemukiman masyarakat dan tidak adanya pos polisi dengan petugas keamanan yang berjaga di kawasan perbukitan Buper, tentu menjadi potensi kerawanan kejahatan. Siapa saja bisa menjadi korban kejahatan bila tidak hati-hati saat bermain di lokasi atau kawasan ini.

   Beberap kali kita dengan adanya aksi kejahatan, baik begal mauun jambret di  wilayah Buper Waena dan juga lokasi Kampus 2 Universitas Cenderawasih di area perbukitan. Hal ini tentu saja  meresahkan masyarakat yang ada di kota Jayapura dan khususnya di wilayah.

  Aktivitas begal yang dilakukan beberapa pelaku ini sering terjadi pada sore hari di mana wilayah bukit Waena yang jauh dari pantauan petugas Kepolisian. Di samping itu, kawasan ini memang kurang berpenghuni dan sepi. Hal ini menjadi peluang bagi para pelaku untuk melakukan tindakan kejahatan mereka dengan tidak ragu-ragu merampas memukul memperkosa bahkan mengancam nyawa beberapa warga masyarakat yang hendak melakukan perjalanan di dua daerah tersebut.

  Dari pantauan Cendrawasih Pos, lokasi Buper  memiliki Spot foto dan video yang cukup bagus, baik di dataran rendah maupun di atas bukit yang memanjakan mata dengan pemandangan Danau Sentani. Tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi warga untuk melakukan aktivitas di sana hingga sore hari. Sebab saat sunset atau matahari terbenam, terlalu sayang untuk dilewatkan. Tanpa sadar, ketika para pengunjung pulang tentu sudah semakin larut.

   Hal serupa juga ada di sekitaran Bukit Kampus Uncen Waena di mana lokasi pemandangan yang bagus serta daerah pepohonan menjadi daya tarik tersendiri untuk warga melakukan aktivitas di situ. Yang paling sering terjadi adalah pemalakan terhadap orang yagn melakukan aktifitas pacara di tempat sepi ini.

Baca Juga :  Dampak Lingkungan RS UPT Vertikal Diklaim Sudah Dikaji Matang

    “Di wilayah Uncen ini sering terjadi pemalakan oleh orang yang kami tidak kenal. Jadi banyak juga korban yang kami lihat dan kami temukan mereka kadang saat berpacaran dicegat dan harta benda mereka diambil, bahkan hal yang lebih buruk lagi ada juga kasus pemerkosaan,” kata Alfred, salah satu Satpam di Uncen atas.

  Rata-rata, lanjut Alfred, kasus kejahatan tersebut  terjadi saat pengunjung di wilayah tersebut datang sudah larut, apalagi situasi sepi ini memancin pelaku kejahatan berani bertindak lebih jauh.

  Menyikapi ha ini,  dari pihak Kepolisian  maupuan Universitas Cendrawasih sebenarnya jgua sudah berinisiatif untuk melakukan pengamanan dengan membangun pos polisi di wilayah Jalan Baru belakang Uncen. Selain itu, juga membangun portal agar membatasi aktivitas masyarakat di wilayah tersebut serta mengurangi aktivitas minum-minuman keras yang sering dilakukan oleh mahasiswa dan juga masyarakat di wilayah tersebut.

  “Sekarang kami dari uncen sudah tutup sampai dengan jam 16.30 hal ini karena sudah menjadi target kami untuk menutup, tetapi ada beberapa orang yang saat kami pergi mereka malah naik untuk berpacaran dan ini yang mengakibatkan kadang mereka dipalak dan dibegal,” katanya Alfted.

   Pos polisi memang sempat dibangun menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional tahun lalu, dimana komplek Uncen atas ini juga menjadi salah satu penyelenggaran pertandingan olahraga. Hanya saja,  namun keberadaan pos itu tidak aktif, karena tidak ada petugas yang berjaga karena keterbatasan personel.

  Pihak Polsek Heram pun selalu memberikan imbauan baik secara langsung maupun melalui papan bicara tetapi tidak dihiraukan warga. Bahkan informasi yang telah dipasang telah dibongkar oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Baca Juga :  Mahasiswa Diharap Menimba Ilmu Nilai-Nilai dari Gerakan Demokrasi Masa Lalu

   Kapolsek Heram AKP Frengky Rumbiak mengakui bahwa  pihakya memang masih kekurangan personel untuk  ditempatkan di sejumlah titik yang rawan di Waena. “Kendala kami karena polisi kurang, jadi kami kurang untuk bergerak bersama warga, anggota lain di wilayah Heram semua ada, cuma kendala Polsek perlu tambah anggota saja,” katanya.

   Ia mengatakan terkait kekurangan anggota tersebut perlu ada penambahan enam orang untuk wilayah Heram dengan  potensi kerawanan  yang cukup sulit. “Kita ada 34, harusnya minial tambah 6 orang agar bisa jangkau sampai Buper, dan semua tempat bisa terisi, sementata kalau armada aman kita gunakan motor dan mobil patroli,” jelasnya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat dan warga yang ada di Waena agar tidak melakukan aktivitas di wilayah Buper maupun Uncen saat sudah sepi, yang jelas-jelas akan membahayakan diri mereka dari ancaman pelaku begal yang sering terjadi di wilayah tersebut.

  Karena dari beberapa kasus yang ditemukan kebanyakan laporan peristiwa criminal  kepada Kepolisian disampaikan setelah kejadian, sehingga ketika sampai di tempat para pelaku sudah melarikan diri. Diharapkan masyarakat untuk lebih Sigap memberikan informasi lebih cepat dengan mengetahui beberapa sumber informasi dari pihak keamanan, serta menghindari hal-hal yang membahayakan diri mereka sendiri dengan tidak beraktivitas sampai sore hari dan harus berjumlah lebih dari 5 orang.

  Rumbiak mengimbau agar masyarakat  tetap waspada jika ada masalah harus diinfokan cepat.

“Karena saya sudah infokan, Pos Kamling selalu tertib dan saling toleransi, bukan saja agama tapi juga warga dengan warga karena ketika saling menghargai, wilayah kita nih akan aman dan semua aktivitas dapat berjalan dengan baik, kurangi aktifitas ke Buper, kami sudah pernah tempel papan agar jangan kesana lagi, tapi kami lihat sudah dibongkar, tidak tahu siapa yang bongkar jadi warga kami minta behati- hati diwilayah itu,” katanya. (*/tri)

Mencermati Potensi Kerawanan Kejahatan di Lokasi Buper dan Bukit Uncen Waena

Daerah perbukitan di Buper Waena mauupn Bukit di sekitar Uncen Waena memang memiliki pemandangan alam yang menarik, apalagi menjelang sore matahari terbenam. Hanya saja, situasi yang sepi ini sering kali memicu terjadinya kasus kejahatan, seperti jambret, begal dan lainnya. Lantas seperti apa upaya untuk mengantisipasi gangguan Kamtibmas ini?

Laporan: Noel Wenda_Jayapura 

Lokasi yang sepi, jauh dari pemukiman masyarakat dan tidak adanya pos polisi dengan petugas keamanan yang berjaga di kawasan perbukitan Buper, tentu menjadi potensi kerawanan kejahatan. Siapa saja bisa menjadi korban kejahatan bila tidak hati-hati saat bermain di lokasi atau kawasan ini.

   Beberap kali kita dengan adanya aksi kejahatan, baik begal mauun jambret di  wilayah Buper Waena dan juga lokasi Kampus 2 Universitas Cenderawasih di area perbukitan. Hal ini tentu saja  meresahkan masyarakat yang ada di kota Jayapura dan khususnya di wilayah.

  Aktivitas begal yang dilakukan beberapa pelaku ini sering terjadi pada sore hari di mana wilayah bukit Waena yang jauh dari pantauan petugas Kepolisian. Di samping itu, kawasan ini memang kurang berpenghuni dan sepi. Hal ini menjadi peluang bagi para pelaku untuk melakukan tindakan kejahatan mereka dengan tidak ragu-ragu merampas memukul memperkosa bahkan mengancam nyawa beberapa warga masyarakat yang hendak melakukan perjalanan di dua daerah tersebut.

  Dari pantauan Cendrawasih Pos, lokasi Buper  memiliki Spot foto dan video yang cukup bagus, baik di dataran rendah maupun di atas bukit yang memanjakan mata dengan pemandangan Danau Sentani. Tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi warga untuk melakukan aktivitas di sana hingga sore hari. Sebab saat sunset atau matahari terbenam, terlalu sayang untuk dilewatkan. Tanpa sadar, ketika para pengunjung pulang tentu sudah semakin larut.

   Hal serupa juga ada di sekitaran Bukit Kampus Uncen Waena di mana lokasi pemandangan yang bagus serta daerah pepohonan menjadi daya tarik tersendiri untuk warga melakukan aktivitas di situ. Yang paling sering terjadi adalah pemalakan terhadap orang yagn melakukan aktifitas pacara di tempat sepi ini.

Baca Juga :  Mahasiswa Tugasnya Kuliah, Jangan Buat Gerakan Tambahan!

    “Di wilayah Uncen ini sering terjadi pemalakan oleh orang yang kami tidak kenal. Jadi banyak juga korban yang kami lihat dan kami temukan mereka kadang saat berpacaran dicegat dan harta benda mereka diambil, bahkan hal yang lebih buruk lagi ada juga kasus pemerkosaan,” kata Alfred, salah satu Satpam di Uncen atas.

  Rata-rata, lanjut Alfred, kasus kejahatan tersebut  terjadi saat pengunjung di wilayah tersebut datang sudah larut, apalagi situasi sepi ini memancin pelaku kejahatan berani bertindak lebih jauh.

  Menyikapi ha ini,  dari pihak Kepolisian  maupuan Universitas Cendrawasih sebenarnya jgua sudah berinisiatif untuk melakukan pengamanan dengan membangun pos polisi di wilayah Jalan Baru belakang Uncen. Selain itu, juga membangun portal agar membatasi aktivitas masyarakat di wilayah tersebut serta mengurangi aktivitas minum-minuman keras yang sering dilakukan oleh mahasiswa dan juga masyarakat di wilayah tersebut.

  “Sekarang kami dari uncen sudah tutup sampai dengan jam 16.30 hal ini karena sudah menjadi target kami untuk menutup, tetapi ada beberapa orang yang saat kami pergi mereka malah naik untuk berpacaran dan ini yang mengakibatkan kadang mereka dipalak dan dibegal,” katanya Alfted.

   Pos polisi memang sempat dibangun menjelang pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional tahun lalu, dimana komplek Uncen atas ini juga menjadi salah satu penyelenggaran pertandingan olahraga. Hanya saja,  namun keberadaan pos itu tidak aktif, karena tidak ada petugas yang berjaga karena keterbatasan personel.

  Pihak Polsek Heram pun selalu memberikan imbauan baik secara langsung maupun melalui papan bicara tetapi tidak dihiraukan warga. Bahkan informasi yang telah dipasang telah dibongkar oleh oknum tidak bertanggung jawab.

Baca Juga :  416 Mahasiswa Uncen Selesai Laksanakan KKN di

   Kapolsek Heram AKP Frengky Rumbiak mengakui bahwa  pihakya memang masih kekurangan personel untuk  ditempatkan di sejumlah titik yang rawan di Waena. “Kendala kami karena polisi kurang, jadi kami kurang untuk bergerak bersama warga, anggota lain di wilayah Heram semua ada, cuma kendala Polsek perlu tambah anggota saja,” katanya.

   Ia mengatakan terkait kekurangan anggota tersebut perlu ada penambahan enam orang untuk wilayah Heram dengan  potensi kerawanan  yang cukup sulit. “Kita ada 34, harusnya minial tambah 6 orang agar bisa jangkau sampai Buper, dan semua tempat bisa terisi, sementata kalau armada aman kita gunakan motor dan mobil patroli,” jelasnya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat dan warga yang ada di Waena agar tidak melakukan aktivitas di wilayah Buper maupun Uncen saat sudah sepi, yang jelas-jelas akan membahayakan diri mereka dari ancaman pelaku begal yang sering terjadi di wilayah tersebut.

  Karena dari beberapa kasus yang ditemukan kebanyakan laporan peristiwa criminal  kepada Kepolisian disampaikan setelah kejadian, sehingga ketika sampai di tempat para pelaku sudah melarikan diri. Diharapkan masyarakat untuk lebih Sigap memberikan informasi lebih cepat dengan mengetahui beberapa sumber informasi dari pihak keamanan, serta menghindari hal-hal yang membahayakan diri mereka sendiri dengan tidak beraktivitas sampai sore hari dan harus berjumlah lebih dari 5 orang.

  Rumbiak mengimbau agar masyarakat  tetap waspada jika ada masalah harus diinfokan cepat.

“Karena saya sudah infokan, Pos Kamling selalu tertib dan saling toleransi, bukan saja agama tapi juga warga dengan warga karena ketika saling menghargai, wilayah kita nih akan aman dan semua aktivitas dapat berjalan dengan baik, kurangi aktifitas ke Buper, kami sudah pernah tempel papan agar jangan kesana lagi, tapi kami lihat sudah dibongkar, tidak tahu siapa yang bongkar jadi warga kami minta behati- hati diwilayah itu,” katanya. (*/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya