Saturday, April 20, 2024
26.7 C
Jayapura

Papua Harus Jadi Contoh Toleransi Beragama

Wagub Klemen Tinal didampingi Wakapolda Papua Brigne Pol Yakobus Marzuki melakukan pengecekan pasukan Operasi Ketupat Matoa di Mako Brimob Kotaraja, Selasa (28/5) kemarin. (Elfira/Cepos)

718 Personel Amankan Idul Fitri

JAYAPURA- Sebanyak 718 personel Polda Papua dikerahkan untuk mengamankan libur Idul Fitri 1440 H, 718 personel tersebut terdiri sebanyak 130 personel Polda Papua dan sebanyak 588 personel Polres Jajaran.

 Kapolri dalam amanatnya yang dibacakan Wakil Gubernur Provinsi Papua, Klemen Tinal yaitu Operasi Ketupat Tahun 2019 yang akan digelar selama 13 hari, mulai Rabu dini hari tanggal 29 Mei 2019, sampai dengan hari Senin tanggal 10 Juni 2019 memiliki karakteristik yang khas dibandingkan dengan operasi di tahun-tahun sebelumnya. 

Operasi Ketupat Tahun 2019 akan dilaksanakan bersamaan dengan penyelenggaraan tahapan Pemilu Tahun 2019, hal tersebut membuat potensi kerawanan yang akan dihadapi dalam penyelenggaraan Operasi Ketupat Tahun 2019 semakin kompleks. Sejalan dengan hal tersebut, berbagai gangguan terhadap stabilitas kamtibmas berupa aksi serangan teror, baik kepada masyarakat maupun kepada personel dan markas Polri.

Berbagai kejahatan yang meresahkan masyarakat, seperti pencurian, perampokan, penjambretan, begal, dan premanisme, aksi intoleransi dan kekerasan, seperti aksi sweeping oleh ormas, gangguan terhadap kelancaran dan keselamatan transportasi darat, laut, dan udara, permasalahan terkait stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok, dan bencana alam, tetap menjadi potensi kerawanan yang harus diantisipasi secara optimal dalam Operasi Ketupat Tahun 2019.

Baca Juga :  Perkuat Tagana, Dinsos Perlu Libatkan Masyarakat

Dikatakan, Operasi Ketupat Tahun 2019 akan diselenggarakan di seluruh 34 Polda dengan 11 Polda prioritas. yaitu Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat. Polda Jawa Tengah. Polda DIY, Polda Jawa Timur. Polda Banten. Polda Lampung, Polda Sumatra Selatan. Polda Sulawesi Selatan. Polda Bali dan Polda Papua.

 Apel gelar pasukan ini yaitu untuk mengecek kesiapan personel, peralatan, dan seluruh aspek operasi termasuk sinergisitas dan soliditas komponen penyelenggara dan yang kedua apel gelar pasukan diselenggarakan dengan maksud untuk menunjukkan kesiapan penyelenggaraan operasi kepada publik sehingga akan menumbuhkan ketenangan rasa aman, dan nyaman bagi masyarakat.

 Wagub mengharapkan semua komponen yang terlibat dalam hal ini TNI-Polri serta Ormas benar-benar mengamankan operasi ketupat menjelang lebaran hingga selesai nantinya dapat berjalan dengan baik. “Papua harus jadi contoh tentang toleransi beragama dalam pengamanan lebaran,” tegasnya.

 Sementara itu, Wakapolda Papua Brigjen Pol Drs. Yakobus Marjuki  mengatakan Operasi Ketupat Tahun 2019 untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang ada di papua termasuk bencana alam, kecelakaan, pencurian dan kejadian lainnya.

Baca Juga :  Politik Miliki Etika dan Sikap Adab Kepartaian

“Yang jelas Polisi siap melayani masyarakat selama Idul Fitri, dan yang menjadi prioritas Kepolisian adalah kelancaran ibadah jangan ada ganguan di papua,” ucap Wakapolda usai Apel Gelar Pasukan dalam Rangka Operasi Ketupat Matoa – 2019 Polda Papua di Lapangan Brimob Polda Papua, Selasa (28/5)

 Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal menyebutkan melihat operasi Ramadania tahun 2018, data Polda Papua dalam hal tilang terdapat 180 teguran, 2.364 lakalantas 26 kasus, jumlah pengendara yang meninggal dunia sebanyak 12 orang, luka berat 19 orang dan luka ringan sebanyak  22 orang.

 “Objek-objek yang menjadi sasaran adalah masyarakat, transportasi laut, udara maupun darat. Tempat ibadah yang ada di Papua sebanyak  1140 masjid, gereja protestan sebanyak 5.105 gereja, Gereja Katolik sebanyak 1.172,  wihara 30 dan pure 19. Yang kita amankan termasuk Mall dan tempat-tempat hiburan atau wisata,” pungkasnya. (fia/wen)

Wagub Klemen Tinal didampingi Wakapolda Papua Brigne Pol Yakobus Marzuki melakukan pengecekan pasukan Operasi Ketupat Matoa di Mako Brimob Kotaraja, Selasa (28/5) kemarin. (Elfira/Cepos)

718 Personel Amankan Idul Fitri

JAYAPURA- Sebanyak 718 personel Polda Papua dikerahkan untuk mengamankan libur Idul Fitri 1440 H, 718 personel tersebut terdiri sebanyak 130 personel Polda Papua dan sebanyak 588 personel Polres Jajaran.

 Kapolri dalam amanatnya yang dibacakan Wakil Gubernur Provinsi Papua, Klemen Tinal yaitu Operasi Ketupat Tahun 2019 yang akan digelar selama 13 hari, mulai Rabu dini hari tanggal 29 Mei 2019, sampai dengan hari Senin tanggal 10 Juni 2019 memiliki karakteristik yang khas dibandingkan dengan operasi di tahun-tahun sebelumnya. 

Operasi Ketupat Tahun 2019 akan dilaksanakan bersamaan dengan penyelenggaraan tahapan Pemilu Tahun 2019, hal tersebut membuat potensi kerawanan yang akan dihadapi dalam penyelenggaraan Operasi Ketupat Tahun 2019 semakin kompleks. Sejalan dengan hal tersebut, berbagai gangguan terhadap stabilitas kamtibmas berupa aksi serangan teror, baik kepada masyarakat maupun kepada personel dan markas Polri.

Berbagai kejahatan yang meresahkan masyarakat, seperti pencurian, perampokan, penjambretan, begal, dan premanisme, aksi intoleransi dan kekerasan, seperti aksi sweeping oleh ormas, gangguan terhadap kelancaran dan keselamatan transportasi darat, laut, dan udara, permasalahan terkait stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok, dan bencana alam, tetap menjadi potensi kerawanan yang harus diantisipasi secara optimal dalam Operasi Ketupat Tahun 2019.

Baca Juga :  Napi Lapas Narkotika Disinyalir Masih Bisa Terima Orderan

Dikatakan, Operasi Ketupat Tahun 2019 akan diselenggarakan di seluruh 34 Polda dengan 11 Polda prioritas. yaitu Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat. Polda Jawa Tengah. Polda DIY, Polda Jawa Timur. Polda Banten. Polda Lampung, Polda Sumatra Selatan. Polda Sulawesi Selatan. Polda Bali dan Polda Papua.

 Apel gelar pasukan ini yaitu untuk mengecek kesiapan personel, peralatan, dan seluruh aspek operasi termasuk sinergisitas dan soliditas komponen penyelenggara dan yang kedua apel gelar pasukan diselenggarakan dengan maksud untuk menunjukkan kesiapan penyelenggaraan operasi kepada publik sehingga akan menumbuhkan ketenangan rasa aman, dan nyaman bagi masyarakat.

 Wagub mengharapkan semua komponen yang terlibat dalam hal ini TNI-Polri serta Ormas benar-benar mengamankan operasi ketupat menjelang lebaran hingga selesai nantinya dapat berjalan dengan baik. “Papua harus jadi contoh tentang toleransi beragama dalam pengamanan lebaran,” tegasnya.

 Sementara itu, Wakapolda Papua Brigjen Pol Drs. Yakobus Marjuki  mengatakan Operasi Ketupat Tahun 2019 untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang ada di papua termasuk bencana alam, kecelakaan, pencurian dan kejadian lainnya.

Baca Juga :  Kepsek Harus Mampu Berinovasi dan Berkreativitas

“Yang jelas Polisi siap melayani masyarakat selama Idul Fitri, dan yang menjadi prioritas Kepolisian adalah kelancaran ibadah jangan ada ganguan di papua,” ucap Wakapolda usai Apel Gelar Pasukan dalam Rangka Operasi Ketupat Matoa – 2019 Polda Papua di Lapangan Brimob Polda Papua, Selasa (28/5)

 Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal menyebutkan melihat operasi Ramadania tahun 2018, data Polda Papua dalam hal tilang terdapat 180 teguran, 2.364 lakalantas 26 kasus, jumlah pengendara yang meninggal dunia sebanyak 12 orang, luka berat 19 orang dan luka ringan sebanyak  22 orang.

 “Objek-objek yang menjadi sasaran adalah masyarakat, transportasi laut, udara maupun darat. Tempat ibadah yang ada di Papua sebanyak  1140 masjid, gereja protestan sebanyak 5.105 gereja, Gereja Katolik sebanyak 1.172,  wihara 30 dan pure 19. Yang kita amankan termasuk Mall dan tempat-tempat hiburan atau wisata,” pungkasnya. (fia/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya