Sunday, April 28, 2024
30.7 C
Jayapura

Penanganan Pengendalian Banjir Harus Segera Dilakukan

JAYAPURA-Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Kota Jayapura mendesak pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan, supaya segera melakukan atau mengerjakan program pengendalian banjir, sehubungan dengan pembangunan fasilitas rumah sakit UPT Vertikal Papua di daerah resapan Konya, yang mana saat ini sudah mulai berlangsung.

   “Yang  saya bicara  kemarin ini adalah  pengendalian dampaknya.  Dampak jangka pendek, segera harus ditangani,” kata Kepala Dinas PUPR Kota Jayapura, Nofdi J Rampi, Jumat (26/1).

    Dikatakan, pengendalian jangka pendek yang harus dilakukan adalah pengerukan saluran air dari hulu pembuangan Konya, sampai ke perumahan Organda.  Selain itu, pihak Kemenkes juga harus segera menyediakan pompa air, untuk mengantisipasi hujan ekstrem. Minimal satu pompa yang digunakan itu harus mempunyai kapasitas satu kubik perdetik. Sehingga ketika hujan turun, proses surutnya cepat.

Baca Juga :  Pemkot Jayapura Sambut Baik Rencana Cuti Ayah bagi ASN Pria

   “Karena memang pola penanganannya hanya bisa dilakukan dengan pola penanganan seperti itu,” singkatnya.

   Lanjut dia, mengenai permintaan Pemkot Jayapura itu, sudah disetujui oleh pihak Kemenkes RI. Namun untuk pengadaan pompa tersebut baru akan diadakan, karena harus didatangkan dari luar negeri. Sehingga kesanggupan dari Kementerian Kesehatan terkait hal itu, mereka meminta waktu sampai lima bulan ke depan. Mulai dari persiapan administrasi, pelelangan, pembelian serta pengiriman ke Jayapura. Mereka juga harus menyiapkan rumah pompa, karena pompa harus disimpan di tempat yang aman.

   “Kemudian dari DLHK juga menyampaikan resiko arus masuk keluar kendaraan proyek, yang melintasi jalan umum. Kendaraan proyek itu harus memperhatikan sisi keselamatan dari pengendara lain. Material dari proyek itu kadang ada yang jatuh ke jalan raya, atau ban ban truk ini berlumpur dan ketika dia keluar dan akhirnya mengotori jalan raya. Kemudian dari situ kemungkinan terjadinya kecelakaan lalulintas itu ada. Sehingga diharuskan selalu safety,” tambahnya. (roy/tri)

Baca Juga :  Nekad Jual Miras, Pelaku Dibekuk Satpol PP 

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Kota Jayapura mendesak pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan, supaya segera melakukan atau mengerjakan program pengendalian banjir, sehubungan dengan pembangunan fasilitas rumah sakit UPT Vertikal Papua di daerah resapan Konya, yang mana saat ini sudah mulai berlangsung.

   “Yang  saya bicara  kemarin ini adalah  pengendalian dampaknya.  Dampak jangka pendek, segera harus ditangani,” kata Kepala Dinas PUPR Kota Jayapura, Nofdi J Rampi, Jumat (26/1).

    Dikatakan, pengendalian jangka pendek yang harus dilakukan adalah pengerukan saluran air dari hulu pembuangan Konya, sampai ke perumahan Organda.  Selain itu, pihak Kemenkes juga harus segera menyediakan pompa air, untuk mengantisipasi hujan ekstrem. Minimal satu pompa yang digunakan itu harus mempunyai kapasitas satu kubik perdetik. Sehingga ketika hujan turun, proses surutnya cepat.

Baca Juga :  Tidak Masalah Pepera Dibawa ke MK

   “Karena memang pola penanganannya hanya bisa dilakukan dengan pola penanganan seperti itu,” singkatnya.

   Lanjut dia, mengenai permintaan Pemkot Jayapura itu, sudah disetujui oleh pihak Kemenkes RI. Namun untuk pengadaan pompa tersebut baru akan diadakan, karena harus didatangkan dari luar negeri. Sehingga kesanggupan dari Kementerian Kesehatan terkait hal itu, mereka meminta waktu sampai lima bulan ke depan. Mulai dari persiapan administrasi, pelelangan, pembelian serta pengiriman ke Jayapura. Mereka juga harus menyiapkan rumah pompa, karena pompa harus disimpan di tempat yang aman.

   “Kemudian dari DLHK juga menyampaikan resiko arus masuk keluar kendaraan proyek, yang melintasi jalan umum. Kendaraan proyek itu harus memperhatikan sisi keselamatan dari pengendara lain. Material dari proyek itu kadang ada yang jatuh ke jalan raya, atau ban ban truk ini berlumpur dan ketika dia keluar dan akhirnya mengotori jalan raya. Kemudian dari situ kemungkinan terjadinya kecelakaan lalulintas itu ada. Sehingga diharuskan selalu safety,” tambahnya. (roy/tri)

Baca Juga :  Hasil Evaluasi, Ada 2000 Lebih Anak Terindikasi Stunting

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com 

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya