JAYAPURA-Pemerintah Kota Jayapura akan membatasi masuknya ritel nasional salah satunya yang sedang berkembang saat ini adalah Alfamidi dan Alfamart. Hal ini diungkapkan oleh pejabat Wali Kota Jayapura beberapa waktu lalu pada sebuah kesempatan.
Tujuannya adalah agar pelaku-pelaku usaha lokal yang lebih dulu bergerak di bidang usaha perdagangan tidak mati suri, karena akibat persaingan kehadiran ritel nasional ini.
Namun di satu sisi perlu diingat bahwa kehadiran ritel nasional yang saat ini sedang merajalela di sejumlah tempat di Kota Jayapura itu, juga telah memberi dampak positif terutama dalam menyumbang bagi pendapatan asli daerah di Kota Jayapura.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu satu pintu Kota Jayapura, Filep Hamadi, Sabtu (26/8). “Masuknya Alfamidi di Kota Jayapura, tentu menambah PAD. Karena dia dikenakan retribusi daerah, harus membayar retribusi sampah, reklame, kemudian retribusi parkir,” katanya menjelaskan.
Setidaknya sampai dengan saat ini, di Kota Jayapura ada 28 ritel tersebut yang tersebar di sejumlah tempat di Kota Jayapura. Tidak hanya menyewa tempat, tetapi ritel ini juga sudah berani membangun tempat usahanya sendiri.
“Sudah ada 28 unit Alfamidi yang tersebar di beberapa lokasi di Kota Jayapura,”bebernya.
Dia juga menambahkan, apa yang disampaikan oleh penjabat Walikota Jayapura mengenai izin kehadiran ritel ini memang perlu juga dibatasi agar tidak mematikan usaha lain. (roy/tri)