Friday, March 29, 2024
30.7 C
Jayapura

Harusnya Sosmed yang Diblok Bukan Internet

Solidaritas Gojek Jayapura (SGJ) ketika mendatangai kantor Graha Pena Cenderawasih Pos untuk menyampaikan keluhan terkait pemutusan jaringan data internet, Selasa (27/8) (FOTO : Ginting/Cepos

SGJ Ancam Demo Turunkan Ribuan Draiver Gojek

JAYAPURA-Solidaritas Gojek Jayapura (SGJ) mendatangi kantor Harian Cenderasih Pos guna menyampaikan keluhannya karena tidak lagi dapat bekerja akibat diputusnya jaringan data internet oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi RI dengan alasan belum kondusifnya situasi di Papua. 

Kunjungan itu sendiri diterima langsung oleh Pimpinan Redaksi Cenderasih Pos Lucky Ireu dan menerima keluh kesah para draiver Gojek tersebut, Selasa (27/8).

Andre selaku promotor Solidaritas Gojek Jayapura mengatakan kedatangan dirinya bersama puluhan rekannya ke Cenderawasih Pos tidak lain guna menyampaikan aspirasi terkait apa yang mereka rasakan terkait penutupan jaringan data Internet sehingga mereka mengalami kehilangan mata pencarian.

Dari pertemuan tersebut pihaknya juga menyampaikan harapannya bahwa pihak terkait dalam hal ini Kominfo dapat berbuat bijak yakni seharusnya yang dilakukan penutupan adalah Sosial Medianya bukan jaringan internet di Papua.

Baca Juga :  Patroli, Polisi Masih Terus Temukan Ratusan Liter Milo

“Hendaknya dimana adanya kerusuhan di tempat tersebut saja di tutup bukan secara leseluruhan. Banyak draiver yang di berhentikaan karena kerusakan jaringan,”Katanya. 

Pihaknya juga mengharapkan Polda Papua segera mengumumkan status Papua karena sampai saat ini menurutnya status Papua khususnya Jayapura dalam keadaan baik-baik saja, justru dengan tidak ada kejelasan dari pihak Kepolisian membuat masyarakat was-was atau kawatir.

“Dibilang tidak aman tapi kami keluar sampr jam tiga pagi tidak ada masalah kok. Kami kehilangan pekerjaan yang menjadi sumber mata pencarian. Kami juga sesalkan bahwa jangka waktu yang tidak di tetapkan dan sampai kapan ini,”keluhnya. 

Menurutnya jika jaringan internet yang ditutup maka sudah jelas masyarakat kecillah yang akan dikorbankan karena banyak masyarakat yang menggantungkan mata pencarian di jarigan internet tersebut.

“Kita dukung untuk keamanan tapi bukan menutup semua. Kita bisa menggelar aksi besar yakni kami driver ada sekira 1500 draiver, tapi kami kawatir adanya penyusupan tapi jika masih ada pembiaran maka kami siap turun kejalan,”tegasnya.

Baca Juga :  Bacaleg dan Kader Partai Harus Mengerti Aturan Pemilu

Draiver Gojek lainnya Ali mengatakan bahwa mata pencariannya untuk menafkahi keluarganya hilang akibat tidak adanya jaringan internet tersebut. “Pencarian kita sama sekali nol. Kita pake Wi-Fi juga kita suspen karena adanya permmasalahan internet,”katanya.

“Kita datang ke Cepos agar suara bisa didengarkan pihak terkait. Driver kita ada 1000 lebih. Kita mohon internet dapat dibuka kembali,”tambahnya.

Sementara itu Luki Ireu menanggapi keluh kesah tersebut mengatakan bahwa Cenderawasih Pos juga mengalami hal yang sama dan akibat buruknya jaringan data maka mau tidak mau pasti menghambat kerja. Ia juga berharap agar jaringan data internet dapat kembali normal.(gin)

Solidaritas Gojek Jayapura (SGJ) ketika mendatangai kantor Graha Pena Cenderawasih Pos untuk menyampaikan keluhan terkait pemutusan jaringan data internet, Selasa (27/8) (FOTO : Ginting/Cepos

SGJ Ancam Demo Turunkan Ribuan Draiver Gojek

JAYAPURA-Solidaritas Gojek Jayapura (SGJ) mendatangi kantor Harian Cenderasih Pos guna menyampaikan keluhannya karena tidak lagi dapat bekerja akibat diputusnya jaringan data internet oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi RI dengan alasan belum kondusifnya situasi di Papua. 

Kunjungan itu sendiri diterima langsung oleh Pimpinan Redaksi Cenderasih Pos Lucky Ireu dan menerima keluh kesah para draiver Gojek tersebut, Selasa (27/8).

Andre selaku promotor Solidaritas Gojek Jayapura mengatakan kedatangan dirinya bersama puluhan rekannya ke Cenderawasih Pos tidak lain guna menyampaikan aspirasi terkait apa yang mereka rasakan terkait penutupan jaringan data Internet sehingga mereka mengalami kehilangan mata pencarian.

Dari pertemuan tersebut pihaknya juga menyampaikan harapannya bahwa pihak terkait dalam hal ini Kominfo dapat berbuat bijak yakni seharusnya yang dilakukan penutupan adalah Sosial Medianya bukan jaringan internet di Papua.

Baca Juga :  Bacaleg dan Kader Partai Harus Mengerti Aturan Pemilu

“Hendaknya dimana adanya kerusuhan di tempat tersebut saja di tutup bukan secara leseluruhan. Banyak draiver yang di berhentikaan karena kerusakan jaringan,”Katanya. 

Pihaknya juga mengharapkan Polda Papua segera mengumumkan status Papua karena sampai saat ini menurutnya status Papua khususnya Jayapura dalam keadaan baik-baik saja, justru dengan tidak ada kejelasan dari pihak Kepolisian membuat masyarakat was-was atau kawatir.

“Dibilang tidak aman tapi kami keluar sampr jam tiga pagi tidak ada masalah kok. Kami kehilangan pekerjaan yang menjadi sumber mata pencarian. Kami juga sesalkan bahwa jangka waktu yang tidak di tetapkan dan sampai kapan ini,”keluhnya. 

Menurutnya jika jaringan internet yang ditutup maka sudah jelas masyarakat kecillah yang akan dikorbankan karena banyak masyarakat yang menggantungkan mata pencarian di jarigan internet tersebut.

“Kita dukung untuk keamanan tapi bukan menutup semua. Kita bisa menggelar aksi besar yakni kami driver ada sekira 1500 draiver, tapi kami kawatir adanya penyusupan tapi jika masih ada pembiaran maka kami siap turun kejalan,”tegasnya.

Baca Juga :  Bawaslu Awasi Proses Penyortiran dan Pelipatan Surat Suara

Draiver Gojek lainnya Ali mengatakan bahwa mata pencariannya untuk menafkahi keluarganya hilang akibat tidak adanya jaringan internet tersebut. “Pencarian kita sama sekali nol. Kita pake Wi-Fi juga kita suspen karena adanya permmasalahan internet,”katanya.

“Kita datang ke Cepos agar suara bisa didengarkan pihak terkait. Driver kita ada 1000 lebih. Kita mohon internet dapat dibuka kembali,”tambahnya.

Sementara itu Luki Ireu menanggapi keluh kesah tersebut mengatakan bahwa Cenderawasih Pos juga mengalami hal yang sama dan akibat buruknya jaringan data maka mau tidak mau pasti menghambat kerja. Ia juga berharap agar jaringan data internet dapat kembali normal.(gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya