Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

Penerimaan Jalur Lokal Diminta 90 Persen OAP

Aktifitas mahasiswa saat gelar aksi demostrasi di Jalan naik Kampus Uncen Perumnas tiga Waena, Senin, (27/5).( FOTO : BEM Uncen for Cepos)

JAYAPURA  – Jalur lokal penerimaan mahasiswa baru Universitas Cenderawasih (Uncen) didominasi calon mahasiswa non Papua. Melihat hal tersebut Mahasiswa Uncen melakukan aksi demonstrasi di jalan naik Kampus Uncen Perumnas Tiga Waena.

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Uncen Fery Kombo mengatakan pihaknya melakukan aksi untuk mengantisipasi tes penerimaan mahasiswa baru jalur lokal didominasi non OAP sehingga pihaknya melakukan demo.

“Kami pimpinan mahasiswa melakukan aksi, untuk mengantisipasi dominasi pada penerimaan mahasiswa Uncen melalui jalur lokal. Biasanya kami melaksanakan aksi damai setelah mendengar hasil kelulusan Maba (Mahasiswa Baru) tetapi kali ini kami gelar aksi sebelum tes untuk mengingatkan kepada pihak lembaga agar mengakomodir mahasiswa Asli Papua,” katanya kepada media ini, Senin (27/5).

Fery Kombo mengatakan bawahan staf Rektor tidak bisa menerjemahkan undang – undang Otsus dimana kebijakan rektor sesuai dengan keinginan orang Asli Papua (OAP) tetap bawahan Rektor dinilai tidak paham. 

Baca Juga :  Dituntut 7 Tahun, Pengedar Ganja Minta Keringanan 

“Tetapi terkadang bawahnya tidak menerjemahkan perintah Rektor Universitas Cenderawasih, hal inilah yang membuat kami marah,” katanya. 

Lanjut Fery Kombo, apabila pihak kampus menerima Maba OAP 90 persen, maka non Papua sebesar  10 persen.

“Pihak kampus harus mempertimbangkan ini baik sebab. Kalau tidak maka OAP akan minoritas di tanahnya sendiri,”katanya.

Sementara itu pembantu Rektor Satu Onesimus Sauleka mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir jumlah  mahasiswa yang masuk di kampus itu terbilang cukup banyak dan sudah memperioritaskan OAP dengan persentase 20 persen non OAP dan  80 persen OAP .

Onesimus mengatakan, untuk tahun ajaran 2019/2020 Uncen akan di pastikan menerima mahasiswa sebanyak 3000 an  mahasiswa baru dan itu jumlah dari jalur SNMPTN , SBMPTN ,  jalur mandiri  dan siswa perprestasi.

“Kuota untuk penerimaan tahun 2019 ini masih banyak dan proses pendafran sedang berjalan ,” ujar 

Lanjut Onesimus, siswa yang hendak mendaftar Seleksi SBMPTN wajib mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

Baca Juga :  Tak Perlu Dibungkam, Aksi Tolak DOB Sangat Wajar

“Dan di Jayapura ada di 4 tempat yang sudah sediakan oleh panitia  dan sudah di mulai sejak 13 april 2019 sampai 26 mei 2019 di hari sabtu dan minggu. Setelah mengikuti seleksi mereka akan mendapatkan hasil melalui email  setelah 10 hari untuk daftar di perguruan tinggi negeri,” katanya.

Onesimus mengatakan, Universitas  Cenderawasih  mau menerima banyak mahasiswa tetapi terbatas oleh daya tampung dan persoalan sumber daya dosen masih 700 lebih di dukung oleh 16 guru besar.

 “Kualitas lulusan  Uncen tidak di ragukan lagi. Oleh karena itu, Uncen harus mengikuti system penerimaan secara nasional,” Ujar dia di ruang kerjanya.

Onesimus mengatakan, untuk menampung anak-anak dari dari Uncen sudah bekerjasama dengan beberapa sekolah di kabupaten di antaranya Jayawijaya, Nabire, Timika Merauke, Jayapura dan Kota Jayapura. Untuk di lakukan pendaftaran di masing-masiing sekolah.(oel/gin). 

Aktifitas mahasiswa saat gelar aksi demostrasi di Jalan naik Kampus Uncen Perumnas tiga Waena, Senin, (27/5).( FOTO : BEM Uncen for Cepos)

JAYAPURA  – Jalur lokal penerimaan mahasiswa baru Universitas Cenderawasih (Uncen) didominasi calon mahasiswa non Papua. Melihat hal tersebut Mahasiswa Uncen melakukan aksi demonstrasi di jalan naik Kampus Uncen Perumnas Tiga Waena.

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Uncen Fery Kombo mengatakan pihaknya melakukan aksi untuk mengantisipasi tes penerimaan mahasiswa baru jalur lokal didominasi non OAP sehingga pihaknya melakukan demo.

“Kami pimpinan mahasiswa melakukan aksi, untuk mengantisipasi dominasi pada penerimaan mahasiswa Uncen melalui jalur lokal. Biasanya kami melaksanakan aksi damai setelah mendengar hasil kelulusan Maba (Mahasiswa Baru) tetapi kali ini kami gelar aksi sebelum tes untuk mengingatkan kepada pihak lembaga agar mengakomodir mahasiswa Asli Papua,” katanya kepada media ini, Senin (27/5).

Fery Kombo mengatakan bawahan staf Rektor tidak bisa menerjemahkan undang – undang Otsus dimana kebijakan rektor sesuai dengan keinginan orang Asli Papua (OAP) tetap bawahan Rektor dinilai tidak paham. 

Baca Juga :  Jadi Target, Pelaku  Pencurian Ditangkap

“Tetapi terkadang bawahnya tidak menerjemahkan perintah Rektor Universitas Cenderawasih, hal inilah yang membuat kami marah,” katanya. 

Lanjut Fery Kombo, apabila pihak kampus menerima Maba OAP 90 persen, maka non Papua sebesar  10 persen.

“Pihak kampus harus mempertimbangkan ini baik sebab. Kalau tidak maka OAP akan minoritas di tanahnya sendiri,”katanya.

Sementara itu pembantu Rektor Satu Onesimus Sauleka mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir jumlah  mahasiswa yang masuk di kampus itu terbilang cukup banyak dan sudah memperioritaskan OAP dengan persentase 20 persen non OAP dan  80 persen OAP .

Onesimus mengatakan, untuk tahun ajaran 2019/2020 Uncen akan di pastikan menerima mahasiswa sebanyak 3000 an  mahasiswa baru dan itu jumlah dari jalur SNMPTN , SBMPTN ,  jalur mandiri  dan siswa perprestasi.

“Kuota untuk penerimaan tahun 2019 ini masih banyak dan proses pendafran sedang berjalan ,” ujar 

Lanjut Onesimus, siswa yang hendak mendaftar Seleksi SBMPTN wajib mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

Baca Juga :  Kejari Jayapura Eksekusi Delapan Terpidana Korupsi

“Dan di Jayapura ada di 4 tempat yang sudah sediakan oleh panitia  dan sudah di mulai sejak 13 april 2019 sampai 26 mei 2019 di hari sabtu dan minggu. Setelah mengikuti seleksi mereka akan mendapatkan hasil melalui email  setelah 10 hari untuk daftar di perguruan tinggi negeri,” katanya.

Onesimus mengatakan, Universitas  Cenderawasih  mau menerima banyak mahasiswa tetapi terbatas oleh daya tampung dan persoalan sumber daya dosen masih 700 lebih di dukung oleh 16 guru besar.

 “Kualitas lulusan  Uncen tidak di ragukan lagi. Oleh karena itu, Uncen harus mengikuti system penerimaan secara nasional,” Ujar dia di ruang kerjanya.

Onesimus mengatakan, untuk menampung anak-anak dari dari Uncen sudah bekerjasama dengan beberapa sekolah di kabupaten di antaranya Jayawijaya, Nabire, Timika Merauke, Jayapura dan Kota Jayapura. Untuk di lakukan pendaftaran di masing-masiing sekolah.(oel/gin). 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya