JAYAPURA – Asisten II Setda Papua, Suzana Wanggai mengungkapkan bahwa kondisi hutan di Jayapura perlu dipertahankan. Dimana salah satu yang dianggap penting adalah keberadaan hutan mangrove.
Pasalnya selain memiliki fungsi penting bagi kehidupan, karena selain sebagai sumber plasma nutfah, hutan mangrove juga menjadi tempat berkembang biak satwa termasuk menjadi pelindung atau barrier dari abrasi.
Lebih dari itu, menurut Suzana, bagi masyarakat di Teluk Yotefa, hutan mangrove memiliki fungsi sosial budaya yang sangat tinggi nilainya, karena dapat dikatakan sebagai spirit kehidupan terutama kaum perempuan.
“Hutan mangrove menjadi hutan sakral bagi mama – mama di Teluk Youtefa. Secara adat perempuan tidak diperkenankan berada di para – para ketika dilakukan musyawarah adat, sehingga hutan mangrove menjadi sarana untuk mengaktualisasi semua diskusi yang berkaitan dengan perempuan,” kata Suzana sata ditemui dalam penanaman pohon di Teluk Youtefa, Kamis (25/4).
Iapun mengapresiasi upaya perlindungan dan mempertahankan hutan yang masih dilakukan masyarakat hingga kini.” Sekali lagi saya sampaikan apresiasi setinggi – tingginya untuk semua yang sudah peduli,” imbuhnya.
Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah memiliki komitmen untuk ikut menjaga hutan demi keberlangsungan hidup manusia. “Deforestasi di Papua relative kecil namun bukan berarti tidak diperhatikan, justru dengan angka yang kecil ini kami patut dibantu untuk bisa mempertahankan laju kerusakan hutan tersebut. Pendampingan kepada masyarakat adat juga penting untuk kita jaga,” tutupnya. (ade/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos