Dari hasil monitoring BMKG aktivitas gempa masih terus terjadi tetapi untuk potensi gempa-gempa yang berkekuatan besar juga kita harus waspada. “Aktivitas gempa masih terus terjadi setiap hari kami monitoring pasti ada aktivitas gempa yang terjadi tetapi potensi untuk gempa dengan kekuatan besar pun harus kita waspadai juga,” jelasnya.
Kembali ia mengingatkan gempa yang terjadi pada (2/1/2023) dan (9/2/2023) lalu, sebagai pelajaran bagi kita semua untuk tetap waspada jika kembali terjadi gempa di Kota Jayapura.
Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada dengan gempa yang kekuatan tidak begitu signifkan, apa lagi wilayah Kota Jayapura ini berada di pesisir Utara Papua dimana bagian utara Papua berpotensi Megathrust yang artinya daerah pertemuan lempeng yakni lempeng pasifik dan lempeng Indo-Ausralia bertemu akan menyebabkan gempa bumi yang kekuatan signifkan.
Ia mengharapkan masyarakat untuk tetap mewaspadai potensi gempa yang terjadi di wilayah Papua khusus di Kota Jayapura. Kemudian Ia kembali menghimbau selalu mengecek bangunan yang ditinggali, karena kata Danang gempa sifatnya tidak membunuh tetapi yang membunuh adalah dampaknya. Jadi kita bisa membedakan ketika merasakan gempa di tempat terbuka dan di dalam bangunan yang sudah lapuk.
“Kita harus mengecek kondisi bangunan terus mengecek kondisi dimana kita tinggal, jika kita tinggal di atas lereng atau di bawah lereng, kita harus mewaspadai dampak gempa yaitu longsoran yang terjadi di lereng serta untuk masyarakat yang tinggal di pesisir pantai jika merasakan gempa yang besar dan terlalu lama kita mengimbau untuk harus meninggal daerah pesisir pantai untuk mencari tempat ketinggian,” tutup Danang. (cr-278/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos