Saturday, April 27, 2024
31.7 C
Jayapura

Dermaga Abesauw Makin Menyeramkan

JAYAPURA – Kondisi Dermaga Abesauw Distrik Abepura yang sebelumnya sempat dibangun sebuah dermaga beton, kini makin tak terawat. Bisa dibilang dermaga beton tersebut merupakan pembangunan terakhir yang ada di lokasi dan selebihnya pondok maupun papan yang dipakai untuk jembatan terbiar rusak. Bahkan kalau dilewati terbilang berbahaya sebab sudah banyak yang lepas – lepas dan lapuk. Tak hanya itu sampah dan pepohonan yang semakin rindang juga tidak lagi tertata sehingga semakin membuat lokasi ini nampak seram.

Kondisi Dermaga Abesauw Distrik Abepura yang terlihat rusak dan lapuk saat dilewati beberapa orang pada Sabtu (25/10). Dermaga ini kondisinya makin memprihatinkan dan masih dipakai menjadi tempat pesta miras. (FOTO: Gamel Cepos)

Menurut Kepala Distrik Abepura, Dionisius Deda lokasi ini dikelola oleh dua instansi yakni Dinas Perhubungan dan Dinas Pariwisata. Hanya saja beberapa tahun terakhir diakui tak ada pekerjaan termasuk pemeliharaan di lokasi ini sehingga makin rusak. “Ia kondisinya semakin tidak bagus dan sekarang sudah mulai jarang didatangi orang karena pondoknya tidak bisa dipakai lagi. Selain itu faktor keamanan disini,” kata Dionisius.

Baca Juga :  Buang Sampah di Tempat yang Telah Disiapkan Pemerintah

Ia menyebut  di lokasi dermaga masih sering dipakai untuk pesta minuman keras sehingga terkadang kasus kriminal juga masih terjadi dan itu juga yang membuat warga tidak tertarik mendatangi dermaga tersebut. “Tadi kami datang ada sekelompok orang sedang  pesta miras, tapi karena yang  datang banyak akhirnya mereka pergi,” kata Roni, salah satu warga Entrop yang datang ke lokasi. Kondisi ini cukup disayangkan mengingat di lokasi tersebut ada pondok yang bisa digunakan untuk istirahat ataupun refreshing.

Pondok dengan atap berbentuk rumah ada namun kini rusak dan tak bisa dipakai, bahkan salah satunya sudah sejajar dengan permukaan air. “Sayang sekali memang, padahal bisa dipakai untuk edukasi soal wilayah sekitar termasuk tentang muara kali yang ternyata banyak limbah juga,” sambung Roni. (ade/wen)

Baca Juga :  HPP Siap Gelar Festival Seni dan Olahraga 

JAYAPURA – Kondisi Dermaga Abesauw Distrik Abepura yang sebelumnya sempat dibangun sebuah dermaga beton, kini makin tak terawat. Bisa dibilang dermaga beton tersebut merupakan pembangunan terakhir yang ada di lokasi dan selebihnya pondok maupun papan yang dipakai untuk jembatan terbiar rusak. Bahkan kalau dilewati terbilang berbahaya sebab sudah banyak yang lepas – lepas dan lapuk. Tak hanya itu sampah dan pepohonan yang semakin rindang juga tidak lagi tertata sehingga semakin membuat lokasi ini nampak seram.

Kondisi Dermaga Abesauw Distrik Abepura yang terlihat rusak dan lapuk saat dilewati beberapa orang pada Sabtu (25/10). Dermaga ini kondisinya makin memprihatinkan dan masih dipakai menjadi tempat pesta miras. (FOTO: Gamel Cepos)

Menurut Kepala Distrik Abepura, Dionisius Deda lokasi ini dikelola oleh dua instansi yakni Dinas Perhubungan dan Dinas Pariwisata. Hanya saja beberapa tahun terakhir diakui tak ada pekerjaan termasuk pemeliharaan di lokasi ini sehingga makin rusak. “Ia kondisinya semakin tidak bagus dan sekarang sudah mulai jarang didatangi orang karena pondoknya tidak bisa dipakai lagi. Selain itu faktor keamanan disini,” kata Dionisius.

Baca Juga :  Dua Tersangka Kasus Pengrusakan Diserahkan ke Kejari

Ia menyebut  di lokasi dermaga masih sering dipakai untuk pesta minuman keras sehingga terkadang kasus kriminal juga masih terjadi dan itu juga yang membuat warga tidak tertarik mendatangi dermaga tersebut. “Tadi kami datang ada sekelompok orang sedang  pesta miras, tapi karena yang  datang banyak akhirnya mereka pergi,” kata Roni, salah satu warga Entrop yang datang ke lokasi. Kondisi ini cukup disayangkan mengingat di lokasi tersebut ada pondok yang bisa digunakan untuk istirahat ataupun refreshing.

Pondok dengan atap berbentuk rumah ada namun kini rusak dan tak bisa dipakai, bahkan salah satunya sudah sejajar dengan permukaan air. “Sayang sekali memang, padahal bisa dipakai untuk edukasi soal wilayah sekitar termasuk tentang muara kali yang ternyata banyak limbah juga,” sambung Roni. (ade/wen)

Baca Juga :  Tarif Ojol Maxxim dan Grab Harus Ada Penyesuaian

Berita Terbaru

Artikel Lainnya