Sementara itu, Inspektur Pemadam Kebakaran Kota Jayapura, Lomisianus mengatakan kebakaran disebabkan human error. “Korban berusaha memadamkan api, hanya saja tidak tahu caranya lantaran tidak pernah dilatih cara melakukan pencegahan dini mengantisipasi kebakaran,” ucapnya.
Ia juga memastikan tak ada korban jiwa dari kebakaran tersebut, dan pihaknya sudah berhasil memadamkan api. Adapun jumlah anggota pemadam kebakaran yang diterjunkan sebanyak 20 orang, disertai dengan tiga unit mobil pemadam kebakaran.
Lomisianus mengimbau tujuh kelurahan di Kota Jayapura harus proaktif melakukan sosialisasi penanganan dini kebakaran. “Jangan saat Musrembang tingkat kampung dan tingkat kelurahan baru membicarakan hal hal yang kurang, namun perhatikan keamanan masyarakat dalam penanganan kebakaran,” ucapnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polresta Jayapura Kota, AKP Muhammad Anwar, mengatakan kebakaran bermula dari sebuah insiden kecil saat memasak. Dimana sat kejadian Setiawati Anderi sedang memasak di dapur.
“Saat itu, tiba-tiba sumbu kompor yang digunakan terjatuh hingga menyebabkan api membesar. Setiawati yang panik berusaha memindahkan kompor tersebut, namun api sudah terlanjur menyebar. Akibatnya, ia mengalami luka bakar di kedua kakinya dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Dok II untuk mendapatkan perawatan medis,” ucap AKP Anwar.
Lanjutnya, saat kejadian suami korban sedang tidak berada di rumah. Ia pun mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati saat menggunakan kompor, mengingat seringnya terjadi kebakaran yang berawal dari kelalaian saat memasak.
“Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih waspada dan berhati-hati dalam penggunaan peralatan memasak, terutama kompor,” pungkasnya. (fia/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos