Tujuh Kabupaten Diminta Kejar Target

JAYAPURA – Penjabat Gubernur Papua, Muhammad Ridwan Rumasukun, meminta tujuh kabupaten di Papua segera mengejar target 100 persen kampung dan kelurahan untuk tidak buang air besar (BAB) sembarang tempat. 

Pasalnya perilaku BAB sembarangan tidak dapat disepelekan yang nantinya menjadi masalah serius yang merugikan lingkungan serta berpotensi menularkan penyakit seperti diare, tipes, disentri atau kolera.

“Bahkan anak yang sering mengalami penyakit penyakit ini berdampak pada tumbuh kembangnya yang tidak optimal dan pada akhirnya bisa mengakibatkan stunting bahkan kematian,” ucap Ridwan Rumasukun dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Gubernur bidang Kemasyarakatan dan SDM Papua, Daniel R Senis, pada lokakarya advokasi kebijakan sanitasi penting atasi stunting, di Kota Jayapura, Kamis (20/6).

Menurutnya, saat ini baru Kabupaten Biak Numfor dan Kota Jayapura yang telah mencapai 100 persen stop BAB sembarangan. Untuk itu, pihaknya mendorong agar dua wilayah tersebut segera mewujudkan sanitasi yang aman, sesuai amanat tujuan pembangunan berkelanjutan. “Semoga hasil lokakarya dapat menimbulkan efek positif untuk segera mendorong tercapainya Provinsi Papua sebagai provinsi stop BAB sembarangan pertama di tanah Papua,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan UNICEF Papua, Aminuddin Ramdan, mengatakan pentingnya sanitasi yang baik di kampung maupun kelurahan guna mengatasi stunting. Sebab sanitasi juga memiliki banyak keterkaitan dengan isu penyakit lain seperti polio, yang penularan lewat tinja. Menurut data ada 500 kampung di Papua yang masih belum bebas BAB sembarangan. Artinya, praktek BAB sembaragan di berbagai wilayah itu masih ada terjadi secara masif yang berpotensi menularkan penyakit.

“Lewat lokakarya kali ini kita mengharapkan ada tindaklanjut dari Pemprov Papua untuk mendorong surat edaran sekaligus mengakselarasi kepada para bupati, supaya kampung-kampung itu diberikan fasilitas jamban (bagi yang belum memiliki),” pungkasnya. (fia)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Penjabat Gubernur Papua, Muhammad Ridwan Rumasukun, meminta tujuh kabupaten di Papua segera mengejar target 100 persen kampung dan kelurahan untuk tidak buang air besar (BAB) sembarang tempat. 

Pasalnya perilaku BAB sembarangan tidak dapat disepelekan yang nantinya menjadi masalah serius yang merugikan lingkungan serta berpotensi menularkan penyakit seperti diare, tipes, disentri atau kolera.

“Bahkan anak yang sering mengalami penyakit penyakit ini berdampak pada tumbuh kembangnya yang tidak optimal dan pada akhirnya bisa mengakibatkan stunting bahkan kematian,” ucap Ridwan Rumasukun dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Gubernur bidang Kemasyarakatan dan SDM Papua, Daniel R Senis, pada lokakarya advokasi kebijakan sanitasi penting atasi stunting, di Kota Jayapura, Kamis (20/6).

Menurutnya, saat ini baru Kabupaten Biak Numfor dan Kota Jayapura yang telah mencapai 100 persen stop BAB sembarangan. Untuk itu, pihaknya mendorong agar dua wilayah tersebut segera mewujudkan sanitasi yang aman, sesuai amanat tujuan pembangunan berkelanjutan. “Semoga hasil lokakarya dapat menimbulkan efek positif untuk segera mendorong tercapainya Provinsi Papua sebagai provinsi stop BAB sembarangan pertama di tanah Papua,” harapnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan UNICEF Papua, Aminuddin Ramdan, mengatakan pentingnya sanitasi yang baik di kampung maupun kelurahan guna mengatasi stunting. Sebab sanitasi juga memiliki banyak keterkaitan dengan isu penyakit lain seperti polio, yang penularan lewat tinja. Menurut data ada 500 kampung di Papua yang masih belum bebas BAB sembarangan. Artinya, praktek BAB sembaragan di berbagai wilayah itu masih ada terjadi secara masif yang berpotensi menularkan penyakit.

“Lewat lokakarya kali ini kita mengharapkan ada tindaklanjut dari Pemprov Papua untuk mendorong surat edaran sekaligus mengakselarasi kepada para bupati, supaya kampung-kampung itu diberikan fasilitas jamban (bagi yang belum memiliki),” pungkasnya. (fia)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya