Monday, June 17, 2024
31.7 C
Jayapura

Warga Kampung Kesal, “Dipaksa” Terima Sampah

JAYAPURA – Kondisi persampahan di wilayah pesisir Teluk Yotefa nampaknya tak banyak berubah. Dari hari ke hari, waktu ke waktu selalu saja diperhadapkan dengan buangan sampah dari sekitar  Kota Jayapura.

   Warga kampung yang tak banyak memiliki andil dari lahirnya sampah plastik ini hanya bisa mengurut dada dan meminta warga menjaga perilaku agar tidak merugikan orang lain.

“Kalau saya jaga disini, nanti pantai yang kotor. Kalau saya jaga di pantai, nanti di dalam sini yang kotor,” ujar Simson Sanyi, salah satu pengelola Pantai Holtekamp ketika ditemui Rabu, (22/5).

     Ia mengaku heran karena sampah yang masuk ke kampung hingga pinggiran pantai seakan tidak ada habis – habisnya. Hari ini dibersihkan, seminggu kemudian sudah penuh lagi.

Baca Juga :  DLH Apresiasi Keterlibatan Kelompok Masyarakat Menjaga Kebersihan Kota

“Itu dia, kami tidak membuang sampah sembarang tapi tempat tinggal kami yang justru dipenuhi sampah. Kami minta warga menjaga perilaku, jangan sampai ada yang dirugikan,” jelasnya.

   Ditambahkan pegiat lingkungan Kampung Engros, Petronela Merauje bahwa jika masyarakat mencintai Teluk Yotefa maka sepatutnya ikut menjaga. “Kadang orang mengaku bangga dengan kampung dan teluk ini tapi selalu mengirimkan kami sampah. Ini artinya tidak sayang kami di kampung. Itu yang tadi dibilang, hari ini kami bersihkan besok ada lagi dan ini mau sampai kapan,” singgungnya. (ade/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

JAYAPURA – Kondisi persampahan di wilayah pesisir Teluk Yotefa nampaknya tak banyak berubah. Dari hari ke hari, waktu ke waktu selalu saja diperhadapkan dengan buangan sampah dari sekitar  Kota Jayapura.

   Warga kampung yang tak banyak memiliki andil dari lahirnya sampah plastik ini hanya bisa mengurut dada dan meminta warga menjaga perilaku agar tidak merugikan orang lain.

“Kalau saya jaga disini, nanti pantai yang kotor. Kalau saya jaga di pantai, nanti di dalam sini yang kotor,” ujar Simson Sanyi, salah satu pengelola Pantai Holtekamp ketika ditemui Rabu, (22/5).

     Ia mengaku heran karena sampah yang masuk ke kampung hingga pinggiran pantai seakan tidak ada habis – habisnya. Hari ini dibersihkan, seminggu kemudian sudah penuh lagi.

Baca Juga :  Gratis Bagi Warga Tidak Mampu, Paling Banyak Kasus Narkotika yang Didampingi

“Itu dia, kami tidak membuang sampah sembarang tapi tempat tinggal kami yang justru dipenuhi sampah. Kami minta warga menjaga perilaku, jangan sampai ada yang dirugikan,” jelasnya.

   Ditambahkan pegiat lingkungan Kampung Engros, Petronela Merauje bahwa jika masyarakat mencintai Teluk Yotefa maka sepatutnya ikut menjaga. “Kadang orang mengaku bangga dengan kampung dan teluk ini tapi selalu mengirimkan kami sampah. Ini artinya tidak sayang kami di kampung. Itu yang tadi dibilang, hari ini kami bersihkan besok ada lagi dan ini mau sampai kapan,” singgungnya. (ade/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya