JAYAPURA– Membludaknya jumlah siswa di beberapa sekolah yang dianggap menjadi favorit masyarakat di Kota Jayapura kini menjadi atensi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura. Pasalnya, jumlah siswa yang jauh melebihi kapasistas atau daya tampung ruang kelas, tentunya berdampak pada kenyamanan belajar siswa yang bisa berujung pada penurunan kwalitas pendidikan.
“Keberadaan anak-anak sekolah, sesuai dengan standar pelayanan pendidikan di Permendikbud nomor 4 tahun 2022, tentang standar pengelolaan pendidikan, sekolah dasar menengah ini menjadi keniscayaan pemerintah daerah untuk memastikan anak-anak bisa berjalan dengan baik,” kata Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Jayapura, Abdul Majid, Kamis (22/8).
Dia mengatakan salah satu upaya pihaknya untuk mengatasi persoalan itu dengan melakukan rehabilitasi sekolah-sekolah. Misalnya dengan pembangunan atau penambahan ruang kelas baru. Namun demikian hal itu tidak serta-merta bisa dilakukan di semua sekolah. Sebab, hal itu juga tidak menjadi satu-satunya solusi untuk mengurangi banyaknya siswa di suatu sekolah.
“Beberapa aktivitas kegiatan untuk perbaikan berupa rehabilitasi sekolah, misalnya SMA Negeri 1 dan beberapa sekolah sebenarnya itu menjadi salah satu upaya yang dilakukan,” ungkapnya.
Kemudian upaya lain yang dilakukan adalah mendorong pembangunan atau kehadiran lembaga pendidikan baru di salah satu wilayah yang memang memiliki jumlah siswa yang sangat banyak setiap tahunnya. Seperti di Distrik Jayapura Selatan.
“Untuk penambahan ruang kelas baru itu sementara terbatas. Sehingga mudah-mudahan sebagaimana harapan dari pak Sekda Kota Jayapura tentang penambahan Sekolah Negeri di Kota Jayapura terutama di Jayapura Selatan, bidang SMA dengan tim apraisal sedang mendiskusikan itu,” ujarnya.(roy/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
JAYAPURA– Membludaknya jumlah siswa di beberapa sekolah yang dianggap menjadi favorit masyarakat di Kota Jayapura kini menjadi atensi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura. Pasalnya, jumlah siswa yang jauh melebihi kapasistas atau daya tampung ruang kelas, tentunya berdampak pada kenyamanan belajar siswa yang bisa berujung pada penurunan kwalitas pendidikan.
“Keberadaan anak-anak sekolah, sesuai dengan standar pelayanan pendidikan di Permendikbud nomor 4 tahun 2022, tentang standar pengelolaan pendidikan, sekolah dasar menengah ini menjadi keniscayaan pemerintah daerah untuk memastikan anak-anak bisa berjalan dengan baik,” kata Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Jayapura, Abdul Majid, Kamis (22/8).
Dia mengatakan salah satu upaya pihaknya untuk mengatasi persoalan itu dengan melakukan rehabilitasi sekolah-sekolah. Misalnya dengan pembangunan atau penambahan ruang kelas baru. Namun demikian hal itu tidak serta-merta bisa dilakukan di semua sekolah. Sebab, hal itu juga tidak menjadi satu-satunya solusi untuk mengurangi banyaknya siswa di suatu sekolah.
“Beberapa aktivitas kegiatan untuk perbaikan berupa rehabilitasi sekolah, misalnya SMA Negeri 1 dan beberapa sekolah sebenarnya itu menjadi salah satu upaya yang dilakukan,” ungkapnya.
Kemudian upaya lain yang dilakukan adalah mendorong pembangunan atau kehadiran lembaga pendidikan baru di salah satu wilayah yang memang memiliki jumlah siswa yang sangat banyak setiap tahunnya. Seperti di Distrik Jayapura Selatan.
“Untuk penambahan ruang kelas baru itu sementara terbatas. Sehingga mudah-mudahan sebagaimana harapan dari pak Sekda Kota Jayapura tentang penambahan Sekolah Negeri di Kota Jayapura terutama di Jayapura Selatan, bidang SMA dengan tim apraisal sedang mendiskusikan itu,” ujarnya.(roy/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos
