JAYAPURA– Sebanyak 46 peternak ayam broiler/pedaging menggelar aksi demo, Jumat (21/5) di kantor PT. Mitra Sinarmas Jaya (MSJ), Entrop, Jayapura Selatan, Kota Jayapura. Masa aksi demo tersebut gabungan dari peternak di tiga kabupaten/kota di Provinsi Papua, yakni Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, dan Kota Jayapura.
Kordinator aksi demo, Septinus Nali, mengaku pihaknya menginginkan peningkatan kerja sama antara peternak dan perusahaan, agar tidak saling merugikan satu sama yang lain.
“Kami mengharapkan bawah ketika kami datang ke pihak perusahaan harus ada peningkatan kerja sama antara kami dan perusahaan, supaya kita peternak itu tidak terkesan tidak mendapatkan hasil, ” kata Septianus, Selasa (21/5).
Septianus minta jangan sampai peternak tidak mendapatkan hasil sementara perusahan memperoleh keuntungan. Karena yang didapatkan di lapangan, kata Septianus, pakan yang dimasukan perusahan terlalu banyak, sehingga bibit ayam yang masuk banyak yang mati.
Dia menekankan kepada perusahan untuk kedepannya lebih fokus lagi untuk mengatasi masalah tersebut sehingga keuntungan itu tidak hanya dapat di satu sisi perusahaan saja, sementara peternak tidak.
“Dulu ya kita menikmati hasil, hanya saja satu tahun belakangan ini kita peternak tidak mendapatkan apa-apa, ” terangnya.
Menurutnya, tahun 2023 lalu peternak bisa panen ayam hanya butuh waktu 30-35 hari, tetapi sekarang di tahun 2024 ini peternak harus membutuhkan waktu yang cukup lama yakni 60 hari untuk bisa mendapatkan hasil.
“Sekarang lebih lama, lebih lama ini yang membuat para peternak banyak yang tidak dapat (untung), dari perusahaan katanya karena faktor pemasaran yang kurang bagus, ” ujarnya.
“Seharusnya kita mau jual, kalau kita melihat dari perkembangan itu, tetapi karena itu barang milik mitra perusahan terpaksa kita harus koordinasi ke mereka, tetapi mereka dengan gaya melihat saja begitu, terpaksa kita tunggu, ” tuturnya.