Friday, April 19, 2024
27.7 C
Jayapura

Miliki Bakat Model Namun Tak Beranjak Jika Main Slime

Jesslyn Quinn Putri Amilasyah menanam pohon di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Teluk Yotefa pekan lalu. (FOTO : GAMEL/CEPOS )

Jesslyn Quinn Putri Amilasyah, Puteri Cilik Asal Papua yang Berjuang ke Tingkat Nasional

Usianya masih terbilang muda. Baru duduk di kelas V SD. Namun  dari prestasi yang sudah diukir membuktikan bahwa putri  pertama dari dua bersaudara ini bukan kaleng-kaleng. Bisa dibilang ia kartini cilik yang menginspirasi.

Laporan : Abdel Gamel Naser – Jayapura

Sosok kartini selama ini pasti berkarakter dewasa yang sudah berbuat banyak dan hasilnya menginspirasi orang lain untuk melakukan hal serupa. Namun tidak salah jika ada sebutan kartini cilik bila yang dilakukan sama. Menginspirasi. Ini juga ada pada diri Jesslyn Quinn Putri Amilasyah, putri pertama dari dua bersaudara dari pasangan  Alvian dan Jamilah Aprilia. 

Putri kelahiran Jayapura 23 Desember 2007 ini memiliki sederet prestasi khususnya di dunia model. Tercatat ia  pernah menjadi juara 1 modeling icon batik Papua, juara 1 pemilihan wajah bintang kompetisi akting dan modeling 2018, juara 1 fashion show busana muslim Harian Cepos 2015 dan 2016, juara 1 fashion show miss PTC tahun 2015, juara 1 lomba fashion show memperingati Hari Imlek dan Valentine 2016 dan sederet juara lainnya. 

 Gadis cilik yang akrab disapa Puput ini kini tengah berjuang untuk menjadi juara di tingkat nasional dalam ajang pemilihan puteri cilik Indonesia tahun 2019. Ia  menjadi satu-satunya wakil Papua yang sedang bertarung dengan puluhan puteri cilik lainnya di Indonesia. Saat ini ia dalam masa liburan sehingga kembali ke Jayapura. Namun selama di Jayapura aktifitas siswi kelas V SD Inpres Kotaraja ini terus dipantau lewat instagram. Ia sendiri mendaftar secara online 30 Desember 2018 lalu dan terus berkompetisi hingga lolos ke semifinali pada Januari 2019 dan kini bertatus sebagai finalis. 

Baca Juga :  Mantan Kadis PU Hanya Dituntut 1 Tahun 8 Bulan

 “Jadi sekalipun ia tak berkumpul dengan peserta lainnya dalam masa pemilihan, apa yang dilakukan Puput tetap dipantau lewat instagram dan disitu juga dilakukan penilaian,” kata sang ibu, Jamilah Aprilia, Ahad (21/4). Yang dipantau tim juri adalah kegiatan sehari-hari, aktifitas sekolah hingga yang dilakukan pada lingkungan sosialnya. Nantinya  akhir bulan Juni barulah Puput akan bergabung dengan peserta lainnya. Untungnya lanjut sang ibu, selama di Jayapura, Puput memiliki bayak aktifitas yang positif. 

 Mulai dari berlatih menari, menanam pohon, mengenal Taman Wisata Alam (TWA) Teluk Yotefa , wawancara di radio hingga berlatih publik speaking.   Untungnya lanjut Jamilah dari vote yang sudah ada selama ini  ternyata Puput masuk pada peringkat ketiga dengan vote terbanyak mengalahkan sejumlah peserta lainnya. Meski demikian sang ibu yang bekerja sebagai pedagang ini perjuangan Puput masih berat karena harus mencari dukungan demi dukungan. “Dari 39 finalis akan dilihat perkembangan di instagram untuk menentukan 11 besar. Ini  diperoleh dari vote tertinggi dan hingga kini Puput masih diperingkat ketiga,” jelasnya. 

 Lawan Puput pada  peringkat pertama dan kedua bisa dibilang cukup berat mengingat finalis pertama berasal dari DKI Jakarta juga berstatus sebagai Youtubers dan artis cilik. Lalu Finalis kedua dari Sumatera berstatus Selebgram dan dipastikan dalam bersosialisasi dan rasa percaya dirinya di publik sudah jauh lebih baik. “Nah Puput ini anaknya masih pemalu, pendiam meski rasa ingin tahunya tinggi. Sosok anak-anaknya masih sangat kental meski tubuhnya cukup tinggi. Dia (Puput) kalau sudah duduk bermain itu kadang suka lupa apalagi jika bermain slime,” jelas sang ibu. Selain itu selama ini ia hanya berjuang sendiri. Dari rejeki yang diperoleh dari  berjualan nasi itulah yang dipakai untuk terus memotivasi sang anak agar tetap percaya diri. “Ia belum ada dukungan dari pihak manapun. Sebenarnya kami berharap Wali Kota mau memberikan dukungan sekalipun hanya lewat pernyataan bahwa ia mendukung Puput karena Puput dipastikan akan membawa nama Jayapura maupun Papua,” ucapnya.  

Baca Juga :  Jangan Hanya Lantik ASN OAP Sebagai Katrol Untuk Penuhi Syarat Pj Gubernur

 Ia menjelaskan bahwa meski bukan pertama kali mengikuti lomba, namun lomba pemilihan puteri cilik Indonesia ini diakui tak mudah. “Harus bisa berbicara lancar dengan menjawab pertanyaan juri termasuk menjelaskan tentang potensi wisata yang ada di daerah. Saya memilih Taman Wisata Alam Teluk Yotefa karena selain berisi hutan mangrove disini juga katanya ada hutan perempuan yang sakral. Saya suka ceritanya,” beber Puput. Ia menyampaikan bahwa saat ini dirinya tengah mencari pelatih tari Papua karena akan ditunjukkan saat berkumpul dengan finalis lainnya. “Semoga ada yang mau membantu,” singkatnya. (*)

Jesslyn Quinn Putri Amilasyah menanam pohon di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Teluk Yotefa pekan lalu. (FOTO : GAMEL/CEPOS )

Jesslyn Quinn Putri Amilasyah, Puteri Cilik Asal Papua yang Berjuang ke Tingkat Nasional

Usianya masih terbilang muda. Baru duduk di kelas V SD. Namun  dari prestasi yang sudah diukir membuktikan bahwa putri  pertama dari dua bersaudara ini bukan kaleng-kaleng. Bisa dibilang ia kartini cilik yang menginspirasi.

Laporan : Abdel Gamel Naser – Jayapura

Sosok kartini selama ini pasti berkarakter dewasa yang sudah berbuat banyak dan hasilnya menginspirasi orang lain untuk melakukan hal serupa. Namun tidak salah jika ada sebutan kartini cilik bila yang dilakukan sama. Menginspirasi. Ini juga ada pada diri Jesslyn Quinn Putri Amilasyah, putri pertama dari dua bersaudara dari pasangan  Alvian dan Jamilah Aprilia. 

Putri kelahiran Jayapura 23 Desember 2007 ini memiliki sederet prestasi khususnya di dunia model. Tercatat ia  pernah menjadi juara 1 modeling icon batik Papua, juara 1 pemilihan wajah bintang kompetisi akting dan modeling 2018, juara 1 fashion show busana muslim Harian Cepos 2015 dan 2016, juara 1 fashion show miss PTC tahun 2015, juara 1 lomba fashion show memperingati Hari Imlek dan Valentine 2016 dan sederet juara lainnya. 

 Gadis cilik yang akrab disapa Puput ini kini tengah berjuang untuk menjadi juara di tingkat nasional dalam ajang pemilihan puteri cilik Indonesia tahun 2019. Ia  menjadi satu-satunya wakil Papua yang sedang bertarung dengan puluhan puteri cilik lainnya di Indonesia. Saat ini ia dalam masa liburan sehingga kembali ke Jayapura. Namun selama di Jayapura aktifitas siswi kelas V SD Inpres Kotaraja ini terus dipantau lewat instagram. Ia sendiri mendaftar secara online 30 Desember 2018 lalu dan terus berkompetisi hingga lolos ke semifinali pada Januari 2019 dan kini bertatus sebagai finalis. 

Baca Juga :  Berbuat Cabul, Seorang Mahasiswa Bakal Disidang

 “Jadi sekalipun ia tak berkumpul dengan peserta lainnya dalam masa pemilihan, apa yang dilakukan Puput tetap dipantau lewat instagram dan disitu juga dilakukan penilaian,” kata sang ibu, Jamilah Aprilia, Ahad (21/4). Yang dipantau tim juri adalah kegiatan sehari-hari, aktifitas sekolah hingga yang dilakukan pada lingkungan sosialnya. Nantinya  akhir bulan Juni barulah Puput akan bergabung dengan peserta lainnya. Untungnya lanjut sang ibu, selama di Jayapura, Puput memiliki bayak aktifitas yang positif. 

 Mulai dari berlatih menari, menanam pohon, mengenal Taman Wisata Alam (TWA) Teluk Yotefa , wawancara di radio hingga berlatih publik speaking.   Untungnya lanjut Jamilah dari vote yang sudah ada selama ini  ternyata Puput masuk pada peringkat ketiga dengan vote terbanyak mengalahkan sejumlah peserta lainnya. Meski demikian sang ibu yang bekerja sebagai pedagang ini perjuangan Puput masih berat karena harus mencari dukungan demi dukungan. “Dari 39 finalis akan dilihat perkembangan di instagram untuk menentukan 11 besar. Ini  diperoleh dari vote tertinggi dan hingga kini Puput masih diperingkat ketiga,” jelasnya. 

 Lawan Puput pada  peringkat pertama dan kedua bisa dibilang cukup berat mengingat finalis pertama berasal dari DKI Jakarta juga berstatus sebagai Youtubers dan artis cilik. Lalu Finalis kedua dari Sumatera berstatus Selebgram dan dipastikan dalam bersosialisasi dan rasa percaya dirinya di publik sudah jauh lebih baik. “Nah Puput ini anaknya masih pemalu, pendiam meski rasa ingin tahunya tinggi. Sosok anak-anaknya masih sangat kental meski tubuhnya cukup tinggi. Dia (Puput) kalau sudah duduk bermain itu kadang suka lupa apalagi jika bermain slime,” jelas sang ibu. Selain itu selama ini ia hanya berjuang sendiri. Dari rejeki yang diperoleh dari  berjualan nasi itulah yang dipakai untuk terus memotivasi sang anak agar tetap percaya diri. “Ia belum ada dukungan dari pihak manapun. Sebenarnya kami berharap Wali Kota mau memberikan dukungan sekalipun hanya lewat pernyataan bahwa ia mendukung Puput karena Puput dipastikan akan membawa nama Jayapura maupun Papua,” ucapnya.  

Baca Juga :  Pemkot Lambat Naikan Tarif, Sopir Angkot Mogok

 Ia menjelaskan bahwa meski bukan pertama kali mengikuti lomba, namun lomba pemilihan puteri cilik Indonesia ini diakui tak mudah. “Harus bisa berbicara lancar dengan menjawab pertanyaan juri termasuk menjelaskan tentang potensi wisata yang ada di daerah. Saya memilih Taman Wisata Alam Teluk Yotefa karena selain berisi hutan mangrove disini juga katanya ada hutan perempuan yang sakral. Saya suka ceritanya,” beber Puput. Ia menyampaikan bahwa saat ini dirinya tengah mencari pelatih tari Papua karena akan ditunjukkan saat berkumpul dengan finalis lainnya. “Semoga ada yang mau membantu,” singkatnya. (*)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya