Friday, March 29, 2024
24.7 C
Jayapura

18 KK Masih Bertahan di Posko Pengungsian Yoka

Aktifitas warga tengah Kampung Yoka yang tinggal di kawasan pinggir Danau Sentani Senin (22/4) kemarin. 18 KK masih bertahan di pengungsian, lantaran air Danau Sentani masih menggenangi perumahan warga ( FOTO : Takim/Cepos)

JAYAPURA – Sudah sebulan lebih warga Kampung Yoka yang tinggal di pinggiran Danau Sentani masih ada yang bertahan di lokasi pengungsian lantaran air Danau Sentani masih menggenangi perumahan warga di kawasan tersebut. 

 Berdasarkan pantauan Cenderawasih Pos, kurang lebih terdapat 50 warga yang terdiri dari 18 kepala keluarga (KK) masih bertahan di dua Posko pengungsian. Salah satu penghuni Posko 2, Melianus Ansaka tepatnya di gereja GKI Ebenhaezer Yoka mengatakan masih ada delapan kepala KK yang masih bertahan di posko pengungsian. Lantaran air danau yang mengenangi rumah mereka belum juga surut.

“Sebelumnya ada kurang lebih 20 KK yang tempati Posko 2 ini, sebagian masyarakat sudah balik ke rumah masing-masing dan ada juga yang memilih untuk tinggal di keluarga, namun kami masi bertahan karena air di rumah kami masih belum surut juga,”kata Melianus Ansaka saat ditemui Cenderawasih Pos di posko pengungsian, Senin (22/4) kemarin.

Baca Juga :  Minta 10 Raperdasi Raperdasus Dikawal

 Terkait kebutuhan sehari-hari, Melianus mengakui untuk saat ini di posko 2 masih tersedia beras walaupun sudah menipis, sementara mereka sendiri tidak tahu sampai kapan baru bisa kembali ke rumah mereka masing-masing. “Saat ini kami makan seadanya saja, kalau beras masih ada tetapi lauknya harus cari sendiri dan begitu juga air untuk minum,”jelasnya.

 Selain itu juga Frans Ohe yang merupakan penghuni Posko 1 di salah satu Aula Kampung Yoka tersebut mengakui kurang lebih 3 hari terakhir dirinya bersama 9 KK yang lain tiap harinya harus mengeluarkan uang sendiri untuk kebutuhan makan dan minum. “Kami di sini masak masing-masing dimana tiap keluarga menganggarkan kebutuhan sehari-hari dengan biaya masing-masing,” kata Frans.

Baca Juga :  Tetap Waspada, Dampak Gempa ke Aktifitas Sekolah

 Selain itu terkait anak-anak sekolah yang masih dipengungsian ujar Frans, saat ini masih tetap bersekolah meski harus berada di tempat pengungsian. Dan pelayanan kesehatanpun bagi penghuni posko bisa mendatangi Puskesmas yang ada di Kampung Yoka.

“Yang kami butuhkan saat ini adalah bahan untuk membangun rumah seperti kayu, karena sejak terendam sebagian besar kayu yang ada dirumah kami sudah rapuh dan sangat berisiko untuk ditempati kembali,”tuturnya.

 Tentu ini akan menjadi perhatian pemerintah dengan melihat apa yang dirasakan oleh masyarakat khususnya Kampung Yoka Distrik Heram yang sebagian rumah mereka masih terendam akibat meluapnya air Danau Sentani.(kim/wen)

Aktifitas warga tengah Kampung Yoka yang tinggal di kawasan pinggir Danau Sentani Senin (22/4) kemarin. 18 KK masih bertahan di pengungsian, lantaran air Danau Sentani masih menggenangi perumahan warga ( FOTO : Takim/Cepos)

JAYAPURA – Sudah sebulan lebih warga Kampung Yoka yang tinggal di pinggiran Danau Sentani masih ada yang bertahan di lokasi pengungsian lantaran air Danau Sentani masih menggenangi perumahan warga di kawasan tersebut. 

 Berdasarkan pantauan Cenderawasih Pos, kurang lebih terdapat 50 warga yang terdiri dari 18 kepala keluarga (KK) masih bertahan di dua Posko pengungsian. Salah satu penghuni Posko 2, Melianus Ansaka tepatnya di gereja GKI Ebenhaezer Yoka mengatakan masih ada delapan kepala KK yang masih bertahan di posko pengungsian. Lantaran air danau yang mengenangi rumah mereka belum juga surut.

“Sebelumnya ada kurang lebih 20 KK yang tempati Posko 2 ini, sebagian masyarakat sudah balik ke rumah masing-masing dan ada juga yang memilih untuk tinggal di keluarga, namun kami masi bertahan karena air di rumah kami masih belum surut juga,”kata Melianus Ansaka saat ditemui Cenderawasih Pos di posko pengungsian, Senin (22/4) kemarin.

Baca Juga :  Pemkot Biayai Studi 118 Orang ASN Papua dengan Dana Otsus

 Terkait kebutuhan sehari-hari, Melianus mengakui untuk saat ini di posko 2 masih tersedia beras walaupun sudah menipis, sementara mereka sendiri tidak tahu sampai kapan baru bisa kembali ke rumah mereka masing-masing. “Saat ini kami makan seadanya saja, kalau beras masih ada tetapi lauknya harus cari sendiri dan begitu juga air untuk minum,”jelasnya.

 Selain itu juga Frans Ohe yang merupakan penghuni Posko 1 di salah satu Aula Kampung Yoka tersebut mengakui kurang lebih 3 hari terakhir dirinya bersama 9 KK yang lain tiap harinya harus mengeluarkan uang sendiri untuk kebutuhan makan dan minum. “Kami di sini masak masing-masing dimana tiap keluarga menganggarkan kebutuhan sehari-hari dengan biaya masing-masing,” kata Frans.

Baca Juga :  Berdayakan Ekonomi Masyarakat, DKLH Serahkan  Bantuan

 Selain itu terkait anak-anak sekolah yang masih dipengungsian ujar Frans, saat ini masih tetap bersekolah meski harus berada di tempat pengungsian. Dan pelayanan kesehatanpun bagi penghuni posko bisa mendatangi Puskesmas yang ada di Kampung Yoka.

“Yang kami butuhkan saat ini adalah bahan untuk membangun rumah seperti kayu, karena sejak terendam sebagian besar kayu yang ada dirumah kami sudah rapuh dan sangat berisiko untuk ditempati kembali,”tuturnya.

 Tentu ini akan menjadi perhatian pemerintah dengan melihat apa yang dirasakan oleh masyarakat khususnya Kampung Yoka Distrik Heram yang sebagian rumah mereka masih terendam akibat meluapnya air Danau Sentani.(kim/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya