Thursday, March 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Mencegah Kerontokan dan Melindungi Sel Rambut

Keempat mahasiswi Uncen saat memperlihatkan shampo mangrof hasil cipataanya di Kampus Uncen Waena, Senin (20/05).( FOTO : Takim/Cepos)

Mengenal Mahasiswi Uncen yang Menciptakan Shampo dari Mangrove

Membuat shampo di Papua dan mempunyai ciri khas Papua!, Mungkin banyak orang tidak percaya. Namun itulah yang dilakukan empat mahasiswi Uncen (Universitas Cenderawasih) yang menciptakan shampo dari kulit batang mangrove.

Laporan: Mustakim Ali

Ketika ditemui di Universitas Cenderawasih (Uncen) tepatnya di jurusan Farmasi. Empat mahasiswi yang bernama Sandyarti Dian Pratidina, Endang Diah Larasati, Dwi Rahayub dan Rizkha Yuni A. P menyambut Cenderawasih Pos dengan senyum sumringah sambil memegang broduk baru yakni shampo yang berhasil mereka ciptakan dari kulit batang mangrof.

Dengan antusias sebagai ketua tim, Sandyarti Mengatakan dimana ide awalnya dari pembuatan Shampo yang dinamai SHAVIA adalah idenya sendiri, kemudian dirinya beserta tim membuat proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) lalu  diskusikan dengan dosen pendamping  dan membuat proposal yang ke Kemenristekdikti.

Kata Sandyyarti, Adapun alasan dasar atas ide pembuatan shampo dengan menggunakan mangrof tersebut adalah  karena di wilayah Indonesia, khususnya di Papua belum terdapat pembuatan Shampo yang menggunakan bahan dasar kulit batang mangrove.

Baca Juga :  Angka Kemiskinan di Kota Jayapura Capai 11,39 %

“sehingga produk SHAVIA tergolong produk yang masih baru dan unik. Selain itu, kulit batang mangrove mengandung antioksidan yang berguna untuk melindungi sel-sel rambut dari dampak radikal bebas yang dapat merusak rambut,”ujarnya, Senin (20/5)

Dinya mengakui bhwa produk Shampo SHAVIA mudah dalam pembuatannya, dimana penggunaan teknologi dan peralatan yang sederhana, serta bahan baku yang ekonomis serta ramah lingkungan karena bersifat alamiah. Selain itu juga sebagai upaya melestarikan kearifan tanaman asli Papua tanpa merusak populasi pertumbuhan tanaman mangrove.

“untuk kesulitannya, karna Shampo SHAVIA tergolong produk baru sehingga masih belum dikenal oleh masyarakat,”tuturnya.

Adapun beberapa kelebihan dari shampo mangrong tersebut bagi ketiga mahasiswa tersebut adalah, bahan dasarnya yang unik, belum pernah ada dipasaran dan memanfaatkan tanaman tradisional Papua, serta mengandung antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.

Adapun keguanaan dari shampo mangrove itu sendiri adalah khasiat dari ekstrak kulit batang mangrove bukan hanya mencegah kerontokan rambut tetapi juga mengandung antioksidan yang berguna untuk melindungi sel-sel rambut dari dampak radikal bebas yang merusak rambut dan menjaga kesehatan rambut.

Baca Juga :  Diduga Menjual Miras, Seorang Pelajar Ditangkap Polisi

“Bahan dasar yang kami gunakan adalah ekstrak kulit batang mangrove, sodium lauryl sulfat, , NaCl, air, parfum dan minyak zaitun,”paparnya.

Dimana sekilas pembuatan shampo mangrof ini yakni pembuatan ekstrak yaitu simplisia kulit batang mangrove di maserasi dengan etanol. kemudian bahan-bahan dasar shampo (seperti sodium lauryl sulfat, nipagin, NaCl, dan air) di panaskan lalu ditambahkan ekstrak kulit batang mangrove. Setelah dingin ditambahkan parfum dan minyal zaitun.

Pihaknya berharap Shampo SHAVIA dapat berkembang dan lebih dikenal masyarakat, memiliki izin yang jelas seperti IRT, BPOM, dan label halal. Serta pemerintah dapat memberikan perhatian lebih pada mahasiswa Papua yang menghasilkan sesuatu yang inovatif dan kreatif guna membangun Papua yang lebih maju.

“Model kemasan botol shampo yang kami gunakan saat ini berbentuk ukuran 100ml dengan harga Rp 25 ribu perbotol, namun belum bisa dipasarkan sebelum ada ijn dari instansi terkait,’tutupnya.(*).

Keempat mahasiswi Uncen saat memperlihatkan shampo mangrof hasil cipataanya di Kampus Uncen Waena, Senin (20/05).( FOTO : Takim/Cepos)

Mengenal Mahasiswi Uncen yang Menciptakan Shampo dari Mangrove

Membuat shampo di Papua dan mempunyai ciri khas Papua!, Mungkin banyak orang tidak percaya. Namun itulah yang dilakukan empat mahasiswi Uncen (Universitas Cenderawasih) yang menciptakan shampo dari kulit batang mangrove.

Laporan: Mustakim Ali

Ketika ditemui di Universitas Cenderawasih (Uncen) tepatnya di jurusan Farmasi. Empat mahasiswi yang bernama Sandyarti Dian Pratidina, Endang Diah Larasati, Dwi Rahayub dan Rizkha Yuni A. P menyambut Cenderawasih Pos dengan senyum sumringah sambil memegang broduk baru yakni shampo yang berhasil mereka ciptakan dari kulit batang mangrof.

Dengan antusias sebagai ketua tim, Sandyarti Mengatakan dimana ide awalnya dari pembuatan Shampo yang dinamai SHAVIA adalah idenya sendiri, kemudian dirinya beserta tim membuat proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) lalu  diskusikan dengan dosen pendamping  dan membuat proposal yang ke Kemenristekdikti.

Kata Sandyyarti, Adapun alasan dasar atas ide pembuatan shampo dengan menggunakan mangrof tersebut adalah  karena di wilayah Indonesia, khususnya di Papua belum terdapat pembuatan Shampo yang menggunakan bahan dasar kulit batang mangrove.

Baca Juga :  Ada Kampung Terlambat Cairkan Dana Desa Tahap III

“sehingga produk SHAVIA tergolong produk yang masih baru dan unik. Selain itu, kulit batang mangrove mengandung antioksidan yang berguna untuk melindungi sel-sel rambut dari dampak radikal bebas yang dapat merusak rambut,”ujarnya, Senin (20/5)

Dinya mengakui bhwa produk Shampo SHAVIA mudah dalam pembuatannya, dimana penggunaan teknologi dan peralatan yang sederhana, serta bahan baku yang ekonomis serta ramah lingkungan karena bersifat alamiah. Selain itu juga sebagai upaya melestarikan kearifan tanaman asli Papua tanpa merusak populasi pertumbuhan tanaman mangrove.

“untuk kesulitannya, karna Shampo SHAVIA tergolong produk baru sehingga masih belum dikenal oleh masyarakat,”tuturnya.

Adapun beberapa kelebihan dari shampo mangrong tersebut bagi ketiga mahasiswa tersebut adalah, bahan dasarnya yang unik, belum pernah ada dipasaran dan memanfaatkan tanaman tradisional Papua, serta mengandung antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.

Adapun keguanaan dari shampo mangrove itu sendiri adalah khasiat dari ekstrak kulit batang mangrove bukan hanya mencegah kerontokan rambut tetapi juga mengandung antioksidan yang berguna untuk melindungi sel-sel rambut dari dampak radikal bebas yang merusak rambut dan menjaga kesehatan rambut.

Baca Juga :  Angka Kemiskinan di Kota Jayapura Capai 11,39 %

“Bahan dasar yang kami gunakan adalah ekstrak kulit batang mangrove, sodium lauryl sulfat, , NaCl, air, parfum dan minyak zaitun,”paparnya.

Dimana sekilas pembuatan shampo mangrof ini yakni pembuatan ekstrak yaitu simplisia kulit batang mangrove di maserasi dengan etanol. kemudian bahan-bahan dasar shampo (seperti sodium lauryl sulfat, nipagin, NaCl, dan air) di panaskan lalu ditambahkan ekstrak kulit batang mangrove. Setelah dingin ditambahkan parfum dan minyal zaitun.

Pihaknya berharap Shampo SHAVIA dapat berkembang dan lebih dikenal masyarakat, memiliki izin yang jelas seperti IRT, BPOM, dan label halal. Serta pemerintah dapat memberikan perhatian lebih pada mahasiswa Papua yang menghasilkan sesuatu yang inovatif dan kreatif guna membangun Papua yang lebih maju.

“Model kemasan botol shampo yang kami gunakan saat ini berbentuk ukuran 100ml dengan harga Rp 25 ribu perbotol, namun belum bisa dipasarkan sebelum ada ijn dari instansi terkait,’tutupnya.(*).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya