JAYAPURA-Guna mewujudkan siswa siswi lulusan sekolah menengah yang berkarakter baik dan memiliki kompetensi tidak saja secara akademik, maka saat ini siswa siswi lulusan menengah atas dituntut untuk memiliki kompetensi dan pengembangan karakter. Hal ini juga sesuai dengan amanat kemendikbud Ristek No 21 tahun 2022 perihal penilaian peserta didik dijenjang dasar maupun menengah.
“Itu harus berbasis pada kompetensi dan pengembangan karakter. Artinya penilaian tidak hanya berfokus pada nilai akademik semata tetapi non akademik juga menjadi sesuatu yang utama. Diantaranya adalah kemampuan beradaptasi dan kemampuan interpersonal,” kata Plt. Kepala dinas Pendidikan Kota Jayapura, Abdul Majid, Selasa (19/3).
Dia menerangkan, saat ini ada sekitar 1.484 siswa SMK di kota Jayapura yang sedang melaksanakan ujian kompetensi berbasis komputer. “Jadi ujian sekolah berbasis nasional telah dihapus, sesuai dengan episode merdeka belajar. Peserta didik jenjang SMK yang mengikuti ujian kompetensi dari 15 sekolah SMK, di Kota Jayapura, 1483 siswa,” ungkap Majid.
Kemudian khusus untuk jenjang SMA ada sekitar 3.096 siswa yang saat ini berada di kelas XII dan akan lulus tahun ini. Jenjang SMA ini sebagian besarnya masih menggunakan kurikulum 13 dan baru beberapa sekolah saja yang sudah menerapkan IKM. Jenjang SMA yang menggunakan IKM ini adalah sekolah-sekolah penggerak dan jumlah siswa kelas XII sebanyak 547 siswa, sementara untuk K13 ada 2.549 siswa dan tahun ini terakhir menggunakan kurikulum 13.
“Saya berharap pelaksanaan ujian berbasis komputer itu, kita serahkan kepada sekolah sekolah. Jadi soalnya adalah ujian lokal bukan soal ujian nasional. Tetapi ada sekolah yang berbasis komputer dan kita sesuaikan dengan kemapuan sekolah sekolah itu,” tambahnya. (roy/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos