Monday, October 20, 2025
27.1 C
Jayapura

Polisi Korban Kericuhan di Abepura Dirawat Intensif

Korban Kricuhan di Abepura, Bripka I Putu Andri Juliantara tengah menjalamni perawatan di RS Bhayangkara. (Foto/Humas Polda)

JAYAPURA-Aksi unjuk rasa yang digelar oleh kelompok Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Tanah Adat Papua pada Rabu (15/10) di Kota Jayapura berakhir ricuh dan menimbulkan kerugian materil maupun moril. Aksi yang awalnya dimaksudkan sebagai wujud penyampaian aspirasi secara damai itu justru berujung anarkis dan mengganggu ketertiban umum.

Dalam insiden tersebut, dua unit kendaraan dinas milik Kepolisian mengalami kerusakan, sementara satu unit mobil milik PDAM Kota Jayapura dibakar massa. Selain itu, tiga orang dilaporkan mengalami luka akibat lemparan batu, dua di antaranya anggota Kepolisian, dan satu warga sipil yang berprofesi sebagai pedagang bakso.

Baca Juga :  Pastikan Semua Korban Kebakaran Dapat Bantuan

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Cahyo Sukarnito, menyayangkan terjadinya aksi anarkis tersebut. Ia menegaskan bahwa pihak Kepolisian telah memberikan ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat di lokasi yang telah ditentukan. Namun, massa tetap memaksa melakukan long march sehingga menimbulkan gangguan terhadap aktivitas masyarakat.

Korban Kricuhan di Abepura, Bripka I Putu Andri Juliantara tengah menjalamni perawatan di RS Bhayangkara. (Foto/Humas Polda)

JAYAPURA-Aksi unjuk rasa yang digelar oleh kelompok Aliansi Mahasiswa Pemuda Peduli Tanah Adat Papua pada Rabu (15/10) di Kota Jayapura berakhir ricuh dan menimbulkan kerugian materil maupun moril. Aksi yang awalnya dimaksudkan sebagai wujud penyampaian aspirasi secara damai itu justru berujung anarkis dan mengganggu ketertiban umum.

Dalam insiden tersebut, dua unit kendaraan dinas milik Kepolisian mengalami kerusakan, sementara satu unit mobil milik PDAM Kota Jayapura dibakar massa. Selain itu, tiga orang dilaporkan mengalami luka akibat lemparan batu, dua di antaranya anggota Kepolisian, dan satu warga sipil yang berprofesi sebagai pedagang bakso.

Baca Juga :  Tetap Demo, Mahasiswa Minta Polisi Tidak Batasi Hak Demokrasi

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Cahyo Sukarnito, menyayangkan terjadinya aksi anarkis tersebut. Ia menegaskan bahwa pihak Kepolisian telah memberikan ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan pendapat di lokasi yang telah ditentukan. Namun, massa tetap memaksa melakukan long march sehingga menimbulkan gangguan terhadap aktivitas masyarakat.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/