Terlepas daripada itu, Anthonius mengatakan kondisi Lapas Narkotika Jayapura memang belum representatif. Sehingga, pihaknya saat ini sedang merombak bagian bagian yang masih rusak, serta membangun bangunan yang baru sehingga penanganan Narkotika kedepan lebih representatif. “Lapas Narkotika akan dibangun secara bertahap selama 3 tahun berturut turut,” jelasnya.
Adapun konsep pembangunannya menjadi menjadi model untuk penanganan Narkotika di Indonesia Timur. “Struktur bangunan Lapas Narkotika Jayapura dirombak semua, dan tahun ini kita fokus pada pembangunan Pagar Keliling,” jelasnya.
Lebih lanjut, mulai tahun 2025 seluruh rumah pegawai di Lapas Narkotika Jayapura akan dipindahkan ke bagian belakang. “Pemindahaan ini bertujuan untuk mengantisipasi gangguan keamanan,” tuturnya.
Diapun menegaskan dengan adanya peristiwa kaburnya 9 WB tersebut, dia langsung printahkan Divisi Pemasyarakatan, agar di semua Lapas di Papua pengawasannya harus diperketat. “Saya sudah perintahkan, karena berita kaburnya WB di Lapas Narkotika ini menciderai kinerja kami,” ujarnya. (rel/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos