JAYAPURA – Kepala BNN Papua, Drs Rahmad Hidayat mengungkapkan bahwa ia melihat kualitas ganja di Papua jauh lebih memiliki efek merusak ketimbang ganja di daerah luar Papua. Ini disampaikan berdasar beberapa korban yang tengah dalam proses rehabilitasi.
“Kalau lihat dari korbannya yang menggunakan ganja, dampaknya lebih berat dan bisa gila penggunanya. Artinya ini lebih keras dibanding tempat lain dan saya perhatikan tempat lain tidak seperti itu,” kata Rahmad Hidayat pada acara pemusnahan ganja dari empat tersangka di halaman Kantor BNN Papua, Jumat (18/11).
Dalam pemusnahan ini, ada sekitar 800 gram ganja yang dimusnahkan dan data BNN pintu masuk ke Papua masih lewat jalur tikus di Skow dan mirisnya di beberapa kampung di daerah perbatasan ternyata banyak anak muda yang juga menjadi korban.
“Kami coba bangun komunikasi untuk melatih dan memberi aktifitas yang bermanfaat. Kami coba membangun semangat anak-anak mudanya dengan memberikan usaha pembuatan batu tela. Tempurung kelapa juga dibuat menjadi asbak, lampu belajar dan kami selalu datang mengajak mereka,” jelas kepala BNN.
Di sini kepala BNN juga mengingatkan para pelajar untuk menjauhi rokok, sebab ganja terkadang dipakai untuk menjebak teman sendiri. Caranya adalah ganja dimasukkan ke dalam rokok kemudian diberikan kepada teman.
“Dan data kami, anak SMP juga sudah ada yang terlibat sebagai pengguna ganja sehingga memang harus lebih diseriusi dan peran orang tua juga harus lebih intens mengawal kegiatan anak-anaknya,” tutup Hidayat. (ade/tri)