Sampah plastik yang berserakan di Pantai Holtekam ketika dibersihkan oleh penggiat lingkungan di Jayapura, Ahad (18/10). Kegiatan seperti ini diharapkan bisa menumbuhkan pemahaman yang sama bagaimana menjadikan lokasi wisata bebas dari sampah. (Gamel Cepos)
Sampah plastik yang berserakan di Pantai Holtekam ketika dibersihkan oleh penggiat lingkungan di Jayapura, Ahad (18/10). Kegiatan seperti ini diharapkan bisa menumbuhkan pemahaman yang sama bagaimana menjadikan lokasi wisata bebas dari sampah. (Gamel Cepos)
JAYAPURA – Aksi bersih – bersih yang dilakukan Jayapura Litter Pickers bersama Rumah Bakau Jayapura di Pantai Holtekam Jayapura memunculkan sebuah kalimat kritikan yang cukup pedas dalam hal kebersihan. Disini para penggiat lingkungan meminta pengelola pantai atau pihak yang memiliki tempat usaha pantai untuk ikut bertanggungjawab atas sampah di halaman mereka.
Jagan selalu berharap kepada pemerintah dalam program program kebersihannya. Ini dirasa tak sulit mengingat yang dibersihkan hanyalah halaman sendiri. “Apalagi saat ini banyak yang menjadikan sebagai tempat usaha, nah bagaimana pengunjung mau datang dan berfoto jika halaman sendiri penuh sampah. Kami lihat banyak yang sudah bergerak membersihkan tapi tidak tuntas juga,” kata Marcel Mauri dari Jayapura Litter Pickers, Ahad (18/10).
Selama ini dikatakan inisiatif untuk membersihkan selalu muncul dari komunitas penggiat lingkungan namun jika tidak ada kepedulian dari pemilik lokasi tentunya kesadaran akan makin sulit tumbuh. “Kami percaya yang kami lakukan tidak menyelesaikan masalah sebab bicara sampah adalah bicara dari hulu ke hilir namun dari yang dilakukan teman – teman paling tidak ada partisipasi dan kesadaran untuk lingkungan bersih itu tumbuh sehingga tidak lagi selalu menunggu pemerintah untuk datang dan bersihkan,” jelasnya.
Sementara dari hasil bersih sampah selama kurang lebih 1 jam diperoleh 116, 5 Kg sampah. “Masih sama, sampah plastik dan botol kaca, sepertinya sepanjang pantai ini banyak yang pakai untuk minum – minum juga,” singkat Muhammad Ikbal dari Rumah Bakau Jayapura. (ade/wen)
Sampah plastik yang berserakan di Pantai Holtekam ketika dibersihkan oleh penggiat lingkungan di Jayapura, Ahad (18/10). Kegiatan seperti ini diharapkan bisa menumbuhkan pemahaman yang sama bagaimana menjadikan lokasi wisata bebas dari sampah. (Gamel Cepos)
JAYAPURA – Aksi bersih – bersih yang dilakukan Jayapura Litter Pickers bersama Rumah Bakau Jayapura di Pantai Holtekam Jayapura memunculkan sebuah kalimat kritikan yang cukup pedas dalam hal kebersihan. Disini para penggiat lingkungan meminta pengelola pantai atau pihak yang memiliki tempat usaha pantai untuk ikut bertanggungjawab atas sampah di halaman mereka.
Jagan selalu berharap kepada pemerintah dalam program program kebersihannya. Ini dirasa tak sulit mengingat yang dibersihkan hanyalah halaman sendiri. “Apalagi saat ini banyak yang menjadikan sebagai tempat usaha, nah bagaimana pengunjung mau datang dan berfoto jika halaman sendiri penuh sampah. Kami lihat banyak yang sudah bergerak membersihkan tapi tidak tuntas juga,” kata Marcel Mauri dari Jayapura Litter Pickers, Ahad (18/10).
Selama ini dikatakan inisiatif untuk membersihkan selalu muncul dari komunitas penggiat lingkungan namun jika tidak ada kepedulian dari pemilik lokasi tentunya kesadaran akan makin sulit tumbuh. “Kami percaya yang kami lakukan tidak menyelesaikan masalah sebab bicara sampah adalah bicara dari hulu ke hilir namun dari yang dilakukan teman – teman paling tidak ada partisipasi dan kesadaran untuk lingkungan bersih itu tumbuh sehingga tidak lagi selalu menunggu pemerintah untuk datang dan bersihkan,” jelasnya.
Sementara dari hasil bersih sampah selama kurang lebih 1 jam diperoleh 116, 5 Kg sampah. “Masih sama, sampah plastik dan botol kaca, sepertinya sepanjang pantai ini banyak yang pakai untuk minum – minum juga,” singkat Muhammad Ikbal dari Rumah Bakau Jayapura. (ade/wen)