Friday, June 6, 2025
26.7 C
Jayapura

Ahli Hidrologi Sebut Harus Ada Kajian di Youtefa

JAYAPURA-Ahli hidrologi yang juga akademisi Uncen, Davy Ivan Robert Jansen, mengungkapkan, masalah abrasi yang terjadi di sekitar pantai Ciberi, Holtekamp, menjadi masalah yang cukup serius yang terjadi saat ini. Karena itu perlu kajian dan penelitian yang mendalam mengenai

    “Kita memang harus perlu mengadakan kajian yang lebih komprehensif, artinya kita harus lihat dulu gelombang yang datang dari arah pantai itu harus diukur kekuatannya,” kata Davy Ivan Robert Jansen, Senin (17/2).

   Menurutnya, kajian ini penting supaya kondisi abrasi atau lokal Square yang terjadi di bawah Jembatan Merah Youtefa itu, bisa diprediksi dan dihitung beberapa lama waktu terjadi termasuk kedalaman dan kekuatan arusnya.

Baca Juga :  Dorong Pola Hidup Sehat Masyarakat di Kampung

   “Jadi kalau mau dilakukan penelitian menyeluruh dan mendalam itu harus ada dukungan dari pemerintah dan harus diketahui bahwa itu sangat penting,” ungkapnya.

   Dia mengatakan, hal itu perlu dilakukan segera dan secepat mungkin, apalagi saat ini kondisi abrasi di bawah jembatan Teluk Youtefa itu termasuk di Pantai Ciberi juga sepanjang Pantai Holtekamp  itu sudah menunjukkan dampak pengikisan daratan.

Namun untuk mengetahui apakah abrasi akibat arus lautnya kuat, termasuk apakah kehadiran jembatan merah itu mempercepat proses abrasi itu juga perlu disimpulkan melalui penelitian dan kajian termasuk melihat kondisi-kondisi yang terjadi sebelum kehadiran jembatan itu.

   “Kita harus lihat dulu, harus berdasarkan fakta dan data berdasarkan kajian,” ungkapnya. (roy/tri)

Baca Juga :  Permintaan Vaksin Meningkat, Tak Lagi Fokus ke Masyarakat yang Tolak Vaksin

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA-Ahli hidrologi yang juga akademisi Uncen, Davy Ivan Robert Jansen, mengungkapkan, masalah abrasi yang terjadi di sekitar pantai Ciberi, Holtekamp, menjadi masalah yang cukup serius yang terjadi saat ini. Karena itu perlu kajian dan penelitian yang mendalam mengenai

    “Kita memang harus perlu mengadakan kajian yang lebih komprehensif, artinya kita harus lihat dulu gelombang yang datang dari arah pantai itu harus diukur kekuatannya,” kata Davy Ivan Robert Jansen, Senin (17/2).

   Menurutnya, kajian ini penting supaya kondisi abrasi atau lokal Square yang terjadi di bawah Jembatan Merah Youtefa itu, bisa diprediksi dan dihitung beberapa lama waktu terjadi termasuk kedalaman dan kekuatan arusnya.

Baca Juga :  Orang Port Numbay Harus Pimpin Negerinya Sendiri

   “Jadi kalau mau dilakukan penelitian menyeluruh dan mendalam itu harus ada dukungan dari pemerintah dan harus diketahui bahwa itu sangat penting,” ungkapnya.

   Dia mengatakan, hal itu perlu dilakukan segera dan secepat mungkin, apalagi saat ini kondisi abrasi di bawah jembatan Teluk Youtefa itu termasuk di Pantai Ciberi juga sepanjang Pantai Holtekamp  itu sudah menunjukkan dampak pengikisan daratan.

Namun untuk mengetahui apakah abrasi akibat arus lautnya kuat, termasuk apakah kehadiran jembatan merah itu mempercepat proses abrasi itu juga perlu disimpulkan melalui penelitian dan kajian termasuk melihat kondisi-kondisi yang terjadi sebelum kehadiran jembatan itu.

   “Kita harus lihat dulu, harus berdasarkan fakta dan data berdasarkan kajian,” ungkapnya. (roy/tri)

Baca Juga :  PUPR Targetkan 92 Unit Bantuan Rumah

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya