Saturday, May 17, 2025
24.3 C
Jayapura

Hujan Intensitas Tinggi Masih Berpotensi Terjadi 

JAYAPURA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura kembali merilis prospek cuaca sepekan  ke depan. Berdasarkan rilis yang dikeluarkan BMKG, hujan lebat berpotensi guyur sebagian besar Provinsi Papua mulai  15-21 Mei 2025.

   Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik BMKG  Ezri Ronsumber mengungkapkan, potensi hujan lebat dapat disertai Guntur dan angin kencang yang melanda sebagian besar Wilayah Papua sepekan ke depan dipicu oleh Kombinasi Fenomena Cuaca.

  “Untuk Papua sepekan kedepan, secara umum diperkirakan berawan hingga hujan ringan. Namun, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai Guntur dan angin kencang diprakirakan terjadi di beberapa wilayah di provinsi Papua,” Kata Ezri Ronsumbre dalam keterangan tertulisnya kepada Cenderawasih, Kamis (15/5).

   Ezri menjelaskan, berdasarkan hasil monitoring BMKG, musim hujan di wilayah Papua yang berada dalam zona musim saat ini masih berada pada periode musim penghujan. Beberapa daerah yang mengalami kondisi ini antara lain Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom bagian selatan.

Baca Juga :  Sopir Truk Sampah Geruduk Kantor Walikota 

  Sementara itu, wilayah lainnya seperti Kota Jayapura memiliki tipe hujan monsunal satu (1), yang artinya curah hujan yang cenderung turun secara merata sepanjang tahun. “Prakiraan curah hujan dasarian II Mei 2025 (11-20 Mei 2025) dibeberapa wilayah Pulau Papua diprakirakan akan didominasi curah hujan kategori Rendah hingga Tinggi (0 – 200 mm). Untuk Sebagian wilayah Kabupaten Mimika diprakirakan akan berada pada kategori Tinggi (150-200 mm),” jelasnya.

  Di samping itu, Ezri mengatakan berdasarkan pantauan kondisi dinamika atmosfer per 15 Mei 2025, terdapat gangguan gelombang Tipe Low yang terpantau aktif di wilayah Papua dalam peningkatan intensitas hujan.

  Selain itu juga, terdapat gangguan pola angin di wilayah utara pulau Papua yang turut berkontribusi terhadap peningkatan intensitas hujan sehingga meningkatkan peluang terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah di Papua.

   Secara umum sepekan ke depan yakni mulai, 15 – 21 Mei 2025 wilayah Papua diperkirakan akan mengalami cuaca berawan hingga hujan ringan. Namun, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai Guntur dan angin kencang diprakirakan terjadi di beberapa wilayah berikut; Kota dan Kab Jayapura, Kabupaten Keerom, Sarmi, Mamberamo Raya, Waropen, Biak Numfor, Mamberamo Raya, Kepulauan Yapen, dan Supiori, umumnya akan terjadi pada siang-sore dan dini hari.

Baca Juga :  Massa Aksi Bela Gubernur Terpusat di Taman Imbi

   Melihat historis kejadian cuaca ekstrem di Papua, BMKG menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi hingga Juni 2025. Selain itu, perlu diperhatikan bahwa kondisi geografis Papua yang memiliki banyak lereng curam berpotensi mengalami longsor, terutama jika hujan terjadi dengan intensitas tinggi atau dalam durasi yang lama.

   “Oleh karena itu, masyarakat yang bermukim di lereng gunung atau perbukitan diimbau untuk lebih berhati-hati dan segera menjauhi daerah rawan longsor saat hujan deras berlangsung,” himbau Ezri. (kar/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura kembali merilis prospek cuaca sepekan  ke depan. Berdasarkan rilis yang dikeluarkan BMKG, hujan lebat berpotensi guyur sebagian besar Provinsi Papua mulai  15-21 Mei 2025.

   Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik BMKG  Ezri Ronsumber mengungkapkan, potensi hujan lebat dapat disertai Guntur dan angin kencang yang melanda sebagian besar Wilayah Papua sepekan ke depan dipicu oleh Kombinasi Fenomena Cuaca.

  “Untuk Papua sepekan kedepan, secara umum diperkirakan berawan hingga hujan ringan. Namun, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai Guntur dan angin kencang diprakirakan terjadi di beberapa wilayah di provinsi Papua,” Kata Ezri Ronsumbre dalam keterangan tertulisnya kepada Cenderawasih, Kamis (15/5).

   Ezri menjelaskan, berdasarkan hasil monitoring BMKG, musim hujan di wilayah Papua yang berada dalam zona musim saat ini masih berada pada periode musim penghujan. Beberapa daerah yang mengalami kondisi ini antara lain Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom bagian selatan.

Baca Juga :  Sudah Tepat, Perusak Lingkungan Wajib Diproses Hukum

  Sementara itu, wilayah lainnya seperti Kota Jayapura memiliki tipe hujan monsunal satu (1), yang artinya curah hujan yang cenderung turun secara merata sepanjang tahun. “Prakiraan curah hujan dasarian II Mei 2025 (11-20 Mei 2025) dibeberapa wilayah Pulau Papua diprakirakan akan didominasi curah hujan kategori Rendah hingga Tinggi (0 – 200 mm). Untuk Sebagian wilayah Kabupaten Mimika diprakirakan akan berada pada kategori Tinggi (150-200 mm),” jelasnya.

  Di samping itu, Ezri mengatakan berdasarkan pantauan kondisi dinamika atmosfer per 15 Mei 2025, terdapat gangguan gelombang Tipe Low yang terpantau aktif di wilayah Papua dalam peningkatan intensitas hujan.

  Selain itu juga, terdapat gangguan pola angin di wilayah utara pulau Papua yang turut berkontribusi terhadap peningkatan intensitas hujan sehingga meningkatkan peluang terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah di Papua.

   Secara umum sepekan ke depan yakni mulai, 15 – 21 Mei 2025 wilayah Papua diperkirakan akan mengalami cuaca berawan hingga hujan ringan. Namun, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai Guntur dan angin kencang diprakirakan terjadi di beberapa wilayah berikut; Kota dan Kab Jayapura, Kabupaten Keerom, Sarmi, Mamberamo Raya, Waropen, Biak Numfor, Mamberamo Raya, Kepulauan Yapen, dan Supiori, umumnya akan terjadi pada siang-sore dan dini hari.

Baca Juga :  Tunggu Petunjuk, ASN Pemprov Papua Digeser ke IKN

   Melihat historis kejadian cuaca ekstrem di Papua, BMKG menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin terjadi hingga Juni 2025. Selain itu, perlu diperhatikan bahwa kondisi geografis Papua yang memiliki banyak lereng curam berpotensi mengalami longsor, terutama jika hujan terjadi dengan intensitas tinggi atau dalam durasi yang lama.

   “Oleh karena itu, masyarakat yang bermukim di lereng gunung atau perbukitan diimbau untuk lebih berhati-hati dan segera menjauhi daerah rawan longsor saat hujan deras berlangsung,” himbau Ezri. (kar/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/