Pertemuan Dua Menlu di Papua Diharapkan Membawa Dampak Positif

JAYAPURA – Pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Justin Tkatchenko di Jayapura, pada Rabu (8/5) lalu diharapkan membawa perubahan bagi pembangunan di Papua.

Hal itu disampaikan pelaksana tugas (Plt) Asisten II Setda Provinsi Papua, Suzana Wanggai, kepada wartawan usai kegiatan. Suzana mengaku bahwa Pemprov merasa terhomat atas digelarnya pertemuan tersebut di Papua.

Pertemuan ini diharapkan memberikan dampak bagi peningkatkan kesejahteraan nantinya. Menurutnya, pertemuan Menteri Luar Negeri dari Indonesia dan Papua Nugini di Papua menjadi sejarah baru bagi Indonesia dan Papua khususnya.

“Semoga memberikan dampak positif terhadap banyak hal bagi Papua,” ujarnya.

Sebelumnya, Pj Gubernur Papua, M Ridwan Rumasukun berharap pertemuan dua Menlu dapat memberi pengaruh besar pada pertumbuhan dari berbagai aspek di Papua.

“Semoga para delegasi bisa melihat peluang peluang kerja sama khususnya di bidang olahraga, sebagaimana Papua memiliki venue olah raga berkelas Internasional yang bisa digunakan pada event di kawasan Pasifik,” ucap Ridwan.

Selain itu juga, kerja sama disektor ekonomi, dengan menjadikan Papua sebagai pintu masuk ekspor impor kawasan pasifik asia yang perlu dukungan  konektifitas laut di wilayah utara dan selatan. Serta udara melalui Bandara Sentani yang telah ditetapkan oleh menteri perhubungan sebagai bandara udara Internasional.

Untuk diketahui pertemuan dua menteri itu dalam rangka kegiatan Senior Official Meeting (SOM) dan Joint Ministerial Committe (JMC) 2024. Retno mengatakan, hubungan politik antara kedua negara (PNG-Indonesia) sangat kuat. Saling kunjung antar pemimipin kedua negara cukup intensif.

“Sebagai dua negara bertetangga yang berbagi perbatasan yang luas, kesepakatan ini penting untuk memperkuat keamanan bersama, di tengah dinamika geopolitik di kawasan. Di bidang kerja sama perbatasan, kami sepakat untuk mendorong kerja sama lebih lanjut guna memperkuat konektivitas di area-area perbatasan,” pungkasnya. (fia/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Justin Tkatchenko di Jayapura, pada Rabu (8/5) lalu diharapkan membawa perubahan bagi pembangunan di Papua.

Hal itu disampaikan pelaksana tugas (Plt) Asisten II Setda Provinsi Papua, Suzana Wanggai, kepada wartawan usai kegiatan. Suzana mengaku bahwa Pemprov merasa terhomat atas digelarnya pertemuan tersebut di Papua.

Pertemuan ini diharapkan memberikan dampak bagi peningkatkan kesejahteraan nantinya. Menurutnya, pertemuan Menteri Luar Negeri dari Indonesia dan Papua Nugini di Papua menjadi sejarah baru bagi Indonesia dan Papua khususnya.

“Semoga memberikan dampak positif terhadap banyak hal bagi Papua,” ujarnya.

Sebelumnya, Pj Gubernur Papua, M Ridwan Rumasukun berharap pertemuan dua Menlu dapat memberi pengaruh besar pada pertumbuhan dari berbagai aspek di Papua.

“Semoga para delegasi bisa melihat peluang peluang kerja sama khususnya di bidang olahraga, sebagaimana Papua memiliki venue olah raga berkelas Internasional yang bisa digunakan pada event di kawasan Pasifik,” ucap Ridwan.

Selain itu juga, kerja sama disektor ekonomi, dengan menjadikan Papua sebagai pintu masuk ekspor impor kawasan pasifik asia yang perlu dukungan  konektifitas laut di wilayah utara dan selatan. Serta udara melalui Bandara Sentani yang telah ditetapkan oleh menteri perhubungan sebagai bandara udara Internasional.

Untuk diketahui pertemuan dua menteri itu dalam rangka kegiatan Senior Official Meeting (SOM) dan Joint Ministerial Committe (JMC) 2024. Retno mengatakan, hubungan politik antara kedua negara (PNG-Indonesia) sangat kuat. Saling kunjung antar pemimipin kedua negara cukup intensif.

“Sebagai dua negara bertetangga yang berbagi perbatasan yang luas, kesepakatan ini penting untuk memperkuat keamanan bersama, di tengah dinamika geopolitik di kawasan. Di bidang kerja sama perbatasan, kami sepakat untuk mendorong kerja sama lebih lanjut guna memperkuat konektivitas di area-area perbatasan,” pungkasnya. (fia/ade)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya