Monday, May 20, 2024
31.7 C
Jayapura

Rehab IGD RSUD Abepura Butuh  Rp 50 M

JAYAPURA-Pasca kebakaran yang melanda sejumlah ruangan di RSUD Abepura  pada Mei 2023 lalu,  pelayanan pasien gawat darurat sampai sejauh ini masih belum dilakukan di ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Hal ini disebabkan ruangan IDG masih dalam proses rehab.

  “Nantinya ruangan IGD kita pindahkan ke belakang, di Gedung lama, tapi sedang direhab,” ujar Direktur RSUD Abepura dr. . Daisy C. Urbinas di Jayapura, Kamis (14/9).

  Sementara untuk ruangan IGD yang terbakar, pihaknya belum dapat melakukan perbaikan, lantaran masih terkendala dengan biaya.

  “Kami sudah mendapatkan arahan dari Bapenas, mereka minta agar kami melaporkan kasus kebakaran ini kepada Kementerian Kesehatan. Supaya mendapatkan perhatian khusus pemerintah pusat,” terangnya.

Baca Juga :  Kinerja 71 Penjabat Kepala Daerah Dievaluasi  Mendagri

  Pihak RSUD Abepura pun telah melaporkan kasus kebakaran tersebut kepada Kemenkes.

  “Sementara kami sedang menyiapkan dokumen kerusakan Rumah sakit. Kemungkinan satu dua hari ini ke depan saya akan temui Kemenkes, membawa dokumen kebakaran ini,” katanya.

  Daisy menyebut anggaran yang harus dibutuhkan untuk perbaikan Ruangan IGD,  sekitar Rp. 50 miliar. Sebab tidak hanya ruangan IGD saja, tapi ada ruangan lain yang nantinya digabungkan dengan ruangan tersebut.

  “Nantinya, lantai 3, dan tidak hanya ruangan IGD, tapi juga ruangan ICU,” jelasnya.

  Diakuinya pelayanan IGD di RSUD Abepura, masih menggunakan ruangan adminstrasi, serta menggunakan tenda darurat.

  “Targetnya mulai bulan depan (Oktober.red) pelayanan akan kembali ruangan, karena proses rehab IGD pengganti sudah hampir rampung,” ujarnya.

Baca Juga :  Sebelas Napi Kasus Berat Lapas Biak Dipindah ke Abepura

  Dikatakan walaupun pelayanan sejauh ini menggunakan tenda darurat, namun tidak menjadi kendala untuk semua pelayanan.”Pelayanan kepada masyarakat pekerjaan utama yang harus kita kerjakan, jadi keterbatasan ruangan tidak menjadi alasan untuk mengabaikan pelayanan,” tuturnya. (rel/tri)

JAYAPURA-Pasca kebakaran yang melanda sejumlah ruangan di RSUD Abepura  pada Mei 2023 lalu,  pelayanan pasien gawat darurat sampai sejauh ini masih belum dilakukan di ruangan Instalasi Gawat Darurat (IGD). Hal ini disebabkan ruangan IDG masih dalam proses rehab.

  “Nantinya ruangan IGD kita pindahkan ke belakang, di Gedung lama, tapi sedang direhab,” ujar Direktur RSUD Abepura dr. . Daisy C. Urbinas di Jayapura, Kamis (14/9).

  Sementara untuk ruangan IGD yang terbakar, pihaknya belum dapat melakukan perbaikan, lantaran masih terkendala dengan biaya.

  “Kami sudah mendapatkan arahan dari Bapenas, mereka minta agar kami melaporkan kasus kebakaran ini kepada Kementerian Kesehatan. Supaya mendapatkan perhatian khusus pemerintah pusat,” terangnya.

Baca Juga :  Tercatat  135 KK di Dok IX dan 6 KK di Abepura Jadi Korban kebakaran

  Pihak RSUD Abepura pun telah melaporkan kasus kebakaran tersebut kepada Kemenkes.

  “Sementara kami sedang menyiapkan dokumen kerusakan Rumah sakit. Kemungkinan satu dua hari ini ke depan saya akan temui Kemenkes, membawa dokumen kebakaran ini,” katanya.

  Daisy menyebut anggaran yang harus dibutuhkan untuk perbaikan Ruangan IGD,  sekitar Rp. 50 miliar. Sebab tidak hanya ruangan IGD saja, tapi ada ruangan lain yang nantinya digabungkan dengan ruangan tersebut.

  “Nantinya, lantai 3, dan tidak hanya ruangan IGD, tapi juga ruangan ICU,” jelasnya.

  Diakuinya pelayanan IGD di RSUD Abepura, masih menggunakan ruangan adminstrasi, serta menggunakan tenda darurat.

  “Targetnya mulai bulan depan (Oktober.red) pelayanan akan kembali ruangan, karena proses rehab IGD pengganti sudah hampir rampung,” ujarnya.

Baca Juga :  Jumlah Pendaftar Uncen Capai 18.308, Daya Tampung Cuma 5500 Peserta

  Dikatakan walaupun pelayanan sejauh ini menggunakan tenda darurat, namun tidak menjadi kendala untuk semua pelayanan.”Pelayanan kepada masyarakat pekerjaan utama yang harus kita kerjakan, jadi keterbatasan ruangan tidak menjadi alasan untuk mengabaikan pelayanan,” tuturnya. (rel/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya