Friday, April 26, 2024
31.7 C
Jayapura

Selesaikan Kuliah Baru Kembali ke Papua

Ketua DPR Papua, DR Yunus Wonda

Yunus Wonda: Anak-anak Papua Harus Tetap Kuliah 

JAYAPURA –  Beberapa hari setelah kasus ujaran rasis mencuat di Surabaya, beberapa daerah di Papua dan Papua Barat  bergejolak. Terjadi aksi demontrasi dimana – mana  menolak isu rasialis. Bahkan kondisi terkini adalah persoalan kepulangan ribuan mahasiswa Papua yang kuliah di luar Papua. Kepulangan mahasiswa ini bukan isapan jempol mengingat saat ini sudah ratusan orang yang telah kembali. Pemerintah Papua juga nampaknya ikut kesal dengan ujaran rasis dan spontan mengeluarkan pernyataan yang kesannya memberi dukungan atau angin segar agar mahasiswa Papua ditarik kembali ke Papua akibat ketidaknyamanan di kota studinya. 

 Namun belakangan ini kembalinya mahasiswa dari berbagai provinsi ini justru dianggap menimbulkan persoalan baru yang akan berdampak pada masa depan dan SDM  generasi muda Papua saat ini. Gubernur Papua, Lukas Enembe yang sempat mengeluarkan statemen siap menarik mahasiswa Papua jika situasi tak kondusif kini ikut dipusingkan. Yang terbaru adalah penyampaian Ketua DPR Papua, DR Yunus Wonda yang juga mengeluarkan imbuan agar anak – anak Papua baik pelajar maupun mahasiswa yang sudah di Jayapura bisa kembali ke kota studi masing-masing dan melanjutkan pendidikannya. 

Baca Juga :  607 Mahasiwa Uncen  Diwisuda

 “Hasil rapat pada Rabu kemarin kami berharap anak-anak yang studi di luar jangan kembali dulu ke Papua. Selesaikan kuliah baru kembali,” kata Yunus Wonda usai memimpin rapat Bamus DPR yang digelar Rabu (11/9). Namun untuk mereka yang sudah terlanjur sampai di Papua ataupun Jayapura diharapkan bisa kembali ke kota studi masing-masing. Apalagi lanjut Yunus saat ada jaminan keamanan yang diberikan oleh pemerintah di masing-masing daerah termasuk dari TNI Polri. Meski dirasa sulit jika secara mendadak diminta kembali ke kampus, Yunus berpendapat bahwa ada baiknya pemulangan ini dilakukan setelah 1 atau 2 minggu setelah mahasiswa berkumpul dengan keluarga.

 Yang jelas DPRP menaruh harap agar mahasiswa yang pulang ke Papua bisa kembali tetap kuliah. Meski demikian pihaknya mengembalikan keputusan tersebut kepada masing-masing yang bersangkutan. “Harapan kami adalah tetap kuliah karena nantinya akan berkaitan dengan masa depan dan SDM Papua tapi jika tetap tidak mau ya kami juga tak bisa memaksakan,” katanya. (ade/wen)

Baca Juga :  Forkom LKN Papua Siap Dukung Sukseskan Pemilu 2024
Ketua DPR Papua, DR Yunus Wonda

Yunus Wonda: Anak-anak Papua Harus Tetap Kuliah 

JAYAPURA –  Beberapa hari setelah kasus ujaran rasis mencuat di Surabaya, beberapa daerah di Papua dan Papua Barat  bergejolak. Terjadi aksi demontrasi dimana – mana  menolak isu rasialis. Bahkan kondisi terkini adalah persoalan kepulangan ribuan mahasiswa Papua yang kuliah di luar Papua. Kepulangan mahasiswa ini bukan isapan jempol mengingat saat ini sudah ratusan orang yang telah kembali. Pemerintah Papua juga nampaknya ikut kesal dengan ujaran rasis dan spontan mengeluarkan pernyataan yang kesannya memberi dukungan atau angin segar agar mahasiswa Papua ditarik kembali ke Papua akibat ketidaknyamanan di kota studinya. 

 Namun belakangan ini kembalinya mahasiswa dari berbagai provinsi ini justru dianggap menimbulkan persoalan baru yang akan berdampak pada masa depan dan SDM  generasi muda Papua saat ini. Gubernur Papua, Lukas Enembe yang sempat mengeluarkan statemen siap menarik mahasiswa Papua jika situasi tak kondusif kini ikut dipusingkan. Yang terbaru adalah penyampaian Ketua DPR Papua, DR Yunus Wonda yang juga mengeluarkan imbuan agar anak – anak Papua baik pelajar maupun mahasiswa yang sudah di Jayapura bisa kembali ke kota studi masing-masing dan melanjutkan pendidikannya. 

Baca Juga :  Terpidana Korupsi dan Pembunuhan Wakili Lomba MTQ dan Dakwah Tingkat Nasional

 “Hasil rapat pada Rabu kemarin kami berharap anak-anak yang studi di luar jangan kembali dulu ke Papua. Selesaikan kuliah baru kembali,” kata Yunus Wonda usai memimpin rapat Bamus DPR yang digelar Rabu (11/9). Namun untuk mereka yang sudah terlanjur sampai di Papua ataupun Jayapura diharapkan bisa kembali ke kota studi masing-masing. Apalagi lanjut Yunus saat ada jaminan keamanan yang diberikan oleh pemerintah di masing-masing daerah termasuk dari TNI Polri. Meski dirasa sulit jika secara mendadak diminta kembali ke kampus, Yunus berpendapat bahwa ada baiknya pemulangan ini dilakukan setelah 1 atau 2 minggu setelah mahasiswa berkumpul dengan keluarga.

 Yang jelas DPRP menaruh harap agar mahasiswa yang pulang ke Papua bisa kembali tetap kuliah. Meski demikian pihaknya mengembalikan keputusan tersebut kepada masing-masing yang bersangkutan. “Harapan kami adalah tetap kuliah karena nantinya akan berkaitan dengan masa depan dan SDM Papua tapi jika tetap tidak mau ya kami juga tak bisa memaksakan,” katanya. (ade/wen)

Baca Juga :  Kabur ke Pasir II, Pelaku Curas Tak Berkutik Saat Dijemput

Berita Terbaru

Artikel Lainnya