Friday, March 29, 2024
25.7 C
Jayapura

Dibalik Jeruji, Tahanan Tetap Jalankan Ibadah Puasa

Para Tahanan dan Narapidana Muslim saat melaksanakan Tadarus usai salat tarawih di Masjid At Tarbiyah Lapas Kelas II A Abepura, Sabtu (11/5). Jeruji besi tak menghalangi mereka untuk beribadah.( FOTO : Elfira/Cepos)

Muslim Dalam Lapas Tetap Ibadah, Mulai dari Sahur, Buka, Sholat dan Tadarus Dilakukan Bersama

Seperti apa Muslim di balik jeruji Lapas Kelas II A Abepura menjalankan ibadahnya dalam bulan puasa?

Berikut Laporan Elfira- Jayapura

Suasana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Abepura, Kota Jayapura yang terlihat menakutkan  dari luar ternyata tidak demikian saat kita masuk ke dalamnya. Saat Cenderawasih Pos masuk ke gedung yang dipagari tembok tinggi lengkap dengan kawat durinya. Nampak suasana hijau mengelilingi bangunan bertingkat yang berjejer rapi.

Di Lapas yang dihuni 738 tahanan dan narapidana,  Sabtu (11/5) sekira 17.00 WIT nampak hening, tak ada lagi aktivitas dari penghuni Lapas kecuali bagi 130 orang Narapidana dan tahanan Muslim yang sibuk mempersiapkan diri untuk berbuka puasa.

 Masjid At Tarbiyah Lapas Abepura yang bercatkan biru tampak berkumpul para Narapidana dan Tahanan, senyum mengembang tampak di sana sini sembari menunggu waktu berbuka. Ada yang bersenda gurau dan saling bertatap muka sana-sini sesamapenghuni Lapas.

Ramadan memang membawa berkah, bukan hanya bagi mereka yang hidup di alam bebas. Tetapi juga bagi mereka yang menghabiskan hari-harinya di Lapas Klas IIA Abepura, Kota Jayapura.

Saat kunjungan ke Lapas Abepura, kesan menakutkan tentang penghuni lapas dalam benak  langsung hilang. Tidak ada laki-laki dengan wajah menakutkan, bahkan seorang pembunuh sekalipun. Sebaliknya, para warga binaan terlihat tampan. Raut wajah mereka terlihat cerah dengan kopiah, lenggan panjang serta sarung yang digunakan.

Baca Juga :  Pemilu Jangan Sampai Merusak Persaudaraan

Usia merekapun beragam, dari yang paling mudah hingga tua. Dari yang berambut hitam tanpa jenggot hingga beramput hitam punya jenggot putih, mereka ada yang divonis 2 tahun penjara  hingga 16 tahun hukuman penjara. 

Selama Ramadan, aktivitas yang tak biasa dilakukan penghuni Lapas yang beragama muslim dilakukan selama Ramadan. Mulai dari salat berjamaah, bersih-bersih, buka puasa bersama hingga tadarus bersama dalam masjid. Malam itu, selepas tarawih masjid At Tarbiyah Lapas Abepura ramai dengan tadarus dari penghuni Lapas yang beragama muslim.

Abdul, Narapidana dengan kasus pencurian ini mengaku ini Ramadan pertamanya di dalam Lapas Abepura. Sedih, sudah pasti Ia rasakan . Pasalnya, Ramadan sebelumnya Ia kerap menghabiskan waktu bersama enam anaknya.

“Beda ramadan sama keluarga dengan ramadan dalam Lapas, namun bagaimana lagi. Kita tetap menjalani dan menganggap semua penghuni Lapas adalah keluarga,” ucapnya.

Pria 29 tahun itu divonis hukuman 2 tahun, namun telah menjalani masa hukumannya selama delapan bulan dalam Lapas. Kini, Ia telah menganggap penghuni Lapas adalah keluarga barunya. Tinggal dalam Lapas, Abdul sembari membenahkan diri dengan momen Ramadan saat ini.

Berbeda dengan Abdul, Herman justru mengaku ini Ramadan keempat bagi diriya berada dalam Lapas Abepura. pria 37 tahun ini diancam hukuman 7 tahun penjara dan sudah menjalani masa hukuman selama 4 tahun kurungan.

Baca Juga :  Dukung Langkah Kemenhub Operasikan Pelabuhan Jayapura 7 Hari

Bagi ayah dua anak ini, Ramadan dalam Lapas bukanlah suasana baru baginya. Ia sudah terbiasa dengan semua itu, termasuk terbiasa ketika tak pernah dikunjungi oleh keluarga di momen Ramadan seperti ini.

“Kadang-kadang juga sedih sih, apalagi saat dengar Adzan. Kadang meneteskan air mata ingat keluarga di rumah,” ucapnya

Sementara itu, Kepala Keamanan Lapas Abepura Hamka  Abdulaah menyebutkan secara keseluruhan jumlah Narapida dan tahanan di Lapas Abepura berjumlah 738 orang. Terdiri dari   narapidana sebanyak 565 orang dan tahanan sebanyak 173 orang.

Sementara untuk narapidana  dan tahanan yang  melaksnakan ibadah puasa berjumlah 130 orang dengan berbagai kasus yang dijalaninya.

Selama Ramadan, aktivitas tahanan dan narapidana yang beragama muslim yakni Shalat sunah berjamaah, tarawih bersama dan tadarusan. Aktivitas seperti ini masih sama dari tahun ke tahun selama Ramadan.

“Makanan sahur dan buka puasa disediakan Lapas, namun ada juga partisipasi dari penghuni Lapas yang menyediakan takjil,” katanya.

 Momen Ramadhn, para narapidana dan tahanan yang beragama muslim diharapkan menjadi ajang bertaubaut dan berlomba-lomba dalam kebaikan. Menambah wawasan dan iman serta ketaqwaan mereka menjadi bekal untuk nanti kembali kepada keluarganya.***

Para Tahanan dan Narapidana Muslim saat melaksanakan Tadarus usai salat tarawih di Masjid At Tarbiyah Lapas Kelas II A Abepura, Sabtu (11/5). Jeruji besi tak menghalangi mereka untuk beribadah.( FOTO : Elfira/Cepos)

Muslim Dalam Lapas Tetap Ibadah, Mulai dari Sahur, Buka, Sholat dan Tadarus Dilakukan Bersama

Seperti apa Muslim di balik jeruji Lapas Kelas II A Abepura menjalankan ibadahnya dalam bulan puasa?

Berikut Laporan Elfira- Jayapura

Suasana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas IIA Abepura, Kota Jayapura yang terlihat menakutkan  dari luar ternyata tidak demikian saat kita masuk ke dalamnya. Saat Cenderawasih Pos masuk ke gedung yang dipagari tembok tinggi lengkap dengan kawat durinya. Nampak suasana hijau mengelilingi bangunan bertingkat yang berjejer rapi.

Di Lapas yang dihuni 738 tahanan dan narapidana,  Sabtu (11/5) sekira 17.00 WIT nampak hening, tak ada lagi aktivitas dari penghuni Lapas kecuali bagi 130 orang Narapidana dan tahanan Muslim yang sibuk mempersiapkan diri untuk berbuka puasa.

 Masjid At Tarbiyah Lapas Abepura yang bercatkan biru tampak berkumpul para Narapidana dan Tahanan, senyum mengembang tampak di sana sini sembari menunggu waktu berbuka. Ada yang bersenda gurau dan saling bertatap muka sana-sini sesamapenghuni Lapas.

Ramadan memang membawa berkah, bukan hanya bagi mereka yang hidup di alam bebas. Tetapi juga bagi mereka yang menghabiskan hari-harinya di Lapas Klas IIA Abepura, Kota Jayapura.

Saat kunjungan ke Lapas Abepura, kesan menakutkan tentang penghuni lapas dalam benak  langsung hilang. Tidak ada laki-laki dengan wajah menakutkan, bahkan seorang pembunuh sekalipun. Sebaliknya, para warga binaan terlihat tampan. Raut wajah mereka terlihat cerah dengan kopiah, lenggan panjang serta sarung yang digunakan.

Baca Juga :  Mengalami Kekurangan Guru Sekitar 5000 Guru

Usia merekapun beragam, dari yang paling mudah hingga tua. Dari yang berambut hitam tanpa jenggot hingga beramput hitam punya jenggot putih, mereka ada yang divonis 2 tahun penjara  hingga 16 tahun hukuman penjara. 

Selama Ramadan, aktivitas yang tak biasa dilakukan penghuni Lapas yang beragama muslim dilakukan selama Ramadan. Mulai dari salat berjamaah, bersih-bersih, buka puasa bersama hingga tadarus bersama dalam masjid. Malam itu, selepas tarawih masjid At Tarbiyah Lapas Abepura ramai dengan tadarus dari penghuni Lapas yang beragama muslim.

Abdul, Narapidana dengan kasus pencurian ini mengaku ini Ramadan pertamanya di dalam Lapas Abepura. Sedih, sudah pasti Ia rasakan . Pasalnya, Ramadan sebelumnya Ia kerap menghabiskan waktu bersama enam anaknya.

“Beda ramadan sama keluarga dengan ramadan dalam Lapas, namun bagaimana lagi. Kita tetap menjalani dan menganggap semua penghuni Lapas adalah keluarga,” ucapnya.

Pria 29 tahun itu divonis hukuman 2 tahun, namun telah menjalani masa hukumannya selama delapan bulan dalam Lapas. Kini, Ia telah menganggap penghuni Lapas adalah keluarga barunya. Tinggal dalam Lapas, Abdul sembari membenahkan diri dengan momen Ramadan saat ini.

Berbeda dengan Abdul, Herman justru mengaku ini Ramadan keempat bagi diriya berada dalam Lapas Abepura. pria 37 tahun ini diancam hukuman 7 tahun penjara dan sudah menjalani masa hukuman selama 4 tahun kurungan.

Baca Juga :  Pemilu Jangan Sampai Merusak Persaudaraan

Bagi ayah dua anak ini, Ramadan dalam Lapas bukanlah suasana baru baginya. Ia sudah terbiasa dengan semua itu, termasuk terbiasa ketika tak pernah dikunjungi oleh keluarga di momen Ramadan seperti ini.

“Kadang-kadang juga sedih sih, apalagi saat dengar Adzan. Kadang meneteskan air mata ingat keluarga di rumah,” ucapnya

Sementara itu, Kepala Keamanan Lapas Abepura Hamka  Abdulaah menyebutkan secara keseluruhan jumlah Narapida dan tahanan di Lapas Abepura berjumlah 738 orang. Terdiri dari   narapidana sebanyak 565 orang dan tahanan sebanyak 173 orang.

Sementara untuk narapidana  dan tahanan yang  melaksnakan ibadah puasa berjumlah 130 orang dengan berbagai kasus yang dijalaninya.

Selama Ramadan, aktivitas tahanan dan narapidana yang beragama muslim yakni Shalat sunah berjamaah, tarawih bersama dan tadarusan. Aktivitas seperti ini masih sama dari tahun ke tahun selama Ramadan.

“Makanan sahur dan buka puasa disediakan Lapas, namun ada juga partisipasi dari penghuni Lapas yang menyediakan takjil,” katanya.

 Momen Ramadhn, para narapidana dan tahanan yang beragama muslim diharapkan menjadi ajang bertaubaut dan berlomba-lomba dalam kebaikan. Menambah wawasan dan iman serta ketaqwaan mereka menjadi bekal untuk nanti kembali kepada keluarganya.***

Berita Terbaru

Artikel Lainnya