Melalui pelatihan ini, BPBD bersama mitra terkait membekali peserta dengan pengetahuan dasar tentang mitigasi bencana perairan, termasuk teknik mengenali tanda-tanda bahaya di laut, langkah penyelamatan diri, serta prosedur pertolongan pertama pada korban tenggelam.
“Pelatihan ini bukan hanya soal teori, tetapi juga praktik agar masyarakat dapat bertindak cepat dan tepat di lapangan. Peserta diharapkan mampu menjadi pelapor, penggerak, sekaligus agen keselamatan di lingkungannya masing-masing baik di tempat wisata, tempat kerja, maupun di kampung,” jelasnya.
dr. Ni Yoman juga menekankan bahwa komitmen Pemerintah Kota Jayapura adalah menjadikan keselamatan sebagai budaya hidup masyarakat. Pemerintah akan terus mendukung upaya peningkatan kapasitas penanggulangan bencana melalui edukasi, pelatihan berkelanjutan, serta penyediaan sarana dan prasarana keselamatan di titik-titik rawan bencana.
“Sinergi antara pemerintah, lembaga penyelamat, masyarakat adat, lembaga pendidikan, dan komunitas relawan sangat penting. Satu tindakan cepat dan benar dapat membuat perbedaan antara hidup dan mati. Jadilah agen keselamatan di lingkungan masing-masing jaga diri, jaga sesama, dan jaga alam,” pungkasnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat peran aktif masyarakat pesisir dalam menekan angka kejadian tenggelam sekaligus membangun budaya waspada dan tanggap darurat di Kota Jayapura.(kim/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos