Friday, March 29, 2024
24.7 C
Jayapura

Trauma Aksi Demo, Banyak Tempat Usaha Tutup

JAYAPURA-Aktivitas pelaku usaha dan masyarakat di wilayah Abepura hingga Waena, Selasa (10/5)kemarin sempat lumpuh beberapa jam. Sebab, masyarakat tidak berani keluar ke jalan untuk bepergian dan pelaku usaha terpaksa menutup tempat jualan karena trauma kejadian kerusuhan tahun 2019 lalu.

   Dari pantauan Cenderawasih Pos di wilayah lingkaran Abepura dan sekitarnya aktivitas masyarakat dan pelaku usaha sempat tidak berjalan optimal, karena tidak ada yang berani keluar dan tempat usaha ada yang tutup. Ada juga yang masih buka, namun pintu tidak dibuka semua pengunjung yang berbelanja juga sepi karena kendaraan yang parkir tidak ada.

   Namun lumpuhnya aktivitas masyarakat dan pelaku usaha tidak begitu lama hanya sekira 3 jam, mulai pukul 09.00 WIT  hingga 12.00 WIT,  karena aparat sudah berhasil membubarkan kelompok yang melakukan aksi demo penolakan Daerah Otonom Baru (DOB).

   Memang adanya aksi demo penolakan DOB sudah diantisipasi pihak aparat keamanan dengan menurunkan banyak personel terlihat di beberapa titik di wilayah Abepura sudah stand by mobil polisi maupun mobil anti huru hara dari Brimob.

Baca Juga :  Tahapan Seleksi Anggota KPU Papua Masuk 10 Besar

   Andri, sopir taksi trayek Abepura Waena mengaku, adanya aksi demo penolakan DOB membuat aktivitas warga dan pelaku usaha lumpuh di wilayah Abepura dan sekitarnya. Banyak warga enggan keluar melewati jalan di sana, banyak toko tutup,  jika pun buka tidak ada pembelinya.

  “Jika sering ada kejadian aksi demo seperti ini, pasti masyarakat dan pelaku usaha, khususnya di daerah Abepura, padang bulan, Perumnas dan Waena pasti takut karena daerah ini jadi jalur utama orang untuk jalan melakukan aksi demo, kami minta aparat bisa tegas dan terukur jangan sampai kelompok yang suka demo terus diladeni, kami ingin hidup tenang tidak seperti ini terus diteror aksi demo yang bisa mengarah rusuh,”jelasnya

   Hal senada juga dikatakan Erni salah satu karyawati toko pakaian di Abepura, ia mengaku, tempat ia bekerja terpaksa ditutup karena takut nantinya jika sampai aksi demo mengarah anarkis bisa membayakan karyawan dan tempat kerjanya. Belajar dari pengalaman tahun 2019, katanya demo damai tapi  justru disusupi orang yang tidak bertanggung jawab mengakibatkan banyak ruko, kendaraan dan rumah warga rusak ada juga yang dibakar

Baca Juga :  Di Papua, Dokter Spesialis Orthopaedi Masih Kurang

   Oleh karena itu, ia berharap kejadian 2019 jangan sampai terulang kembali, karena sampai saat ini saja masih ada kompensasi perbaikan yang dijanjikan belum dibayarkan tentu masih membawa luka bagi korbannya.

   Sementara itu, dari pantauan wartawan Cenderawasih Pos, untum aktivitas masyarakat di wilayah entrop hingga Kota Jayapura masih tetap aman terkendali, masyarakat dan pelaku usaha tetap menjalankan aktivitas seperti biasa, walapun demikian, aparat keamanan dalam berjaga jaga masih banyak ditempatkan dibeberapa titik seperti di Taman Imbi, Kota Jayapura.(dil/tri)

JAYAPURA-Aktivitas pelaku usaha dan masyarakat di wilayah Abepura hingga Waena, Selasa (10/5)kemarin sempat lumpuh beberapa jam. Sebab, masyarakat tidak berani keluar ke jalan untuk bepergian dan pelaku usaha terpaksa menutup tempat jualan karena trauma kejadian kerusuhan tahun 2019 lalu.

   Dari pantauan Cenderawasih Pos di wilayah lingkaran Abepura dan sekitarnya aktivitas masyarakat dan pelaku usaha sempat tidak berjalan optimal, karena tidak ada yang berani keluar dan tempat usaha ada yang tutup. Ada juga yang masih buka, namun pintu tidak dibuka semua pengunjung yang berbelanja juga sepi karena kendaraan yang parkir tidak ada.

   Namun lumpuhnya aktivitas masyarakat dan pelaku usaha tidak begitu lama hanya sekira 3 jam, mulai pukul 09.00 WIT  hingga 12.00 WIT,  karena aparat sudah berhasil membubarkan kelompok yang melakukan aksi demo penolakan Daerah Otonom Baru (DOB).

   Memang adanya aksi demo penolakan DOB sudah diantisipasi pihak aparat keamanan dengan menurunkan banyak personel terlihat di beberapa titik di wilayah Abepura sudah stand by mobil polisi maupun mobil anti huru hara dari Brimob.

Baca Juga :  Pentingnya Edukasi Warga Sikapi Gempa

   Andri, sopir taksi trayek Abepura Waena mengaku, adanya aksi demo penolakan DOB membuat aktivitas warga dan pelaku usaha lumpuh di wilayah Abepura dan sekitarnya. Banyak warga enggan keluar melewati jalan di sana, banyak toko tutup,  jika pun buka tidak ada pembelinya.

  “Jika sering ada kejadian aksi demo seperti ini, pasti masyarakat dan pelaku usaha, khususnya di daerah Abepura, padang bulan, Perumnas dan Waena pasti takut karena daerah ini jadi jalur utama orang untuk jalan melakukan aksi demo, kami minta aparat bisa tegas dan terukur jangan sampai kelompok yang suka demo terus diladeni, kami ingin hidup tenang tidak seperti ini terus diteror aksi demo yang bisa mengarah rusuh,”jelasnya

   Hal senada juga dikatakan Erni salah satu karyawati toko pakaian di Abepura, ia mengaku, tempat ia bekerja terpaksa ditutup karena takut nantinya jika sampai aksi demo mengarah anarkis bisa membayakan karyawan dan tempat kerjanya. Belajar dari pengalaman tahun 2019, katanya demo damai tapi  justru disusupi orang yang tidak bertanggung jawab mengakibatkan banyak ruko, kendaraan dan rumah warga rusak ada juga yang dibakar

Baca Juga :  Miris Wajah Pendidikan di Era Otsus Jilid II 

   Oleh karena itu, ia berharap kejadian 2019 jangan sampai terulang kembali, karena sampai saat ini saja masih ada kompensasi perbaikan yang dijanjikan belum dibayarkan tentu masih membawa luka bagi korbannya.

   Sementara itu, dari pantauan wartawan Cenderawasih Pos, untum aktivitas masyarakat di wilayah entrop hingga Kota Jayapura masih tetap aman terkendali, masyarakat dan pelaku usaha tetap menjalankan aktivitas seperti biasa, walapun demikian, aparat keamanan dalam berjaga jaga masih banyak ditempatkan dibeberapa titik seperti di Taman Imbi, Kota Jayapura.(dil/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya