Adapun air yang biasanya tergenang di dalam pasar, sebut Ali dikarenakan, drainase atau selokan pembuangan tersumbat akibat tumpukan sampah yang dibuang sembarangan tempat oleh oknum masyarakat sekitar.
Ia berharap agar pengelola pasar harus tegas dan melakukan normalisasi serta rehabilitasi drainase. Sebab, drainase yang ada dinilai tidak lagi berfungsi maksimal, serta kesadaran masyarakat membuang sampah sangat minim.
Senada disampaikan Dina (35), pedagang sayur-sayuran di pasar Otonom. Kepada Cenderawasih Pos Dina menyebutkan bahwa kondisi pasar Otonom saat ini tidak jauh beda dengan kondisi yang terjadi di Pasar Youtefa.
Hal tersebut ia sampaikan karena, sudah dari awal kondisi bagian dalam pasar itu ketika hujan tiba nampak tidak pernah diperhatikan pemerintah. Jalan licin, becek dan berlumpur hingga air tergenang di tengah jalan seolah dianggap biasa-biasa saja.
“Nasib kedua pasar ini (Youtefa dan Otonom) hampir sama, sama-sama kurang di perhatikan pemerintah. Kita juga sering mengeluh namun tidak di respon,” singkat Dina kepada Cenderawasih Pos.
Selain itu, jalan di pintu keluar pasar Otonom juga terlihat licin dan membahayakan. Kondisi ini pun membuat masyarakat enggan untuk melintasi di jalan tersebut. Beberapa orang tampak nekat, karena ingin cepat. Namun tak sedikit juga orang harus berputar, keluar lewat pintu masuk.
“Jalannya berlumpur dan cukup licin. Takut saya lewat di situ (pintu keluar). Biar jauh keluar lewat pintu masuk saja supaya aman,” pungkasnya. (jim/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos