Friday, November 22, 2024
34.7 C
Jayapura

Waspadai Penyebaran TBC, Penghuni Lapas Abepura Diskrining

JAYAPURA– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jayapura menggelar penyuluhan dan skrining massal Tuberkulosis (TBC) kepada warga binaan dan petugas di Lapas Kelas IIA Abepura, Selasa (7/5).

   Menurut Dokter spesialis paru, Victor P Manuhutu, upaya dalam mencegah TBC dapat dilakukan dengan beberapa cara, menjaga kebersihan, makan makanan bergizi, tidak merokok, dan sadar diri untuk melapor jika terindikasi sakit TBC.

   “Kalau ada teman-teman yang sakit, kasih tahu ya, dia harus sadar diri untuk lapor, untuk di skrining, itu pencegahan,” ujar Dokter spesialis paru, Victor P Manuhutu kepada tim Humas Lapas Abepura setelah usai melakukan penyuluhan penjaringan TBC Massal di Aula Lapas Abepura, Selasa (7/5).

  Melalui kegiatan penjaringan TBC Massal di Lapas Abepura, dr Victor P Manuhutu berharap antisipasi penyebaran penyakit menular tersebut dapat diminimalisir atau bahkan dibersihkan di  lingkungan Lapas.”Harapannya, angka orang yang sakit TBC nantinya turun. Yang saya tekankan TPT (terapi pencegahan TBC) nya. Pencegahan buat TBC laten,” lanjutnya.

Baca Juga :  Tahun ini, Kemenkumham Papua Hanya Dapat 6 Kuota CPNS 

  TBC laten merupakan jenis TBC yang tidak menimbulkan gejala. Kondisi itu terjadi manakala bakteri TBC masuk dalam tubuh yang ditularkan pasien TBC aktif melalui percikan dahak, namun terhalang sistem imun tubuh, sehingga bakteri tersebut tidak berkembang.

   Dokter spesialis paru itu memaparkan, penyebab seseorang bisa mengalami TBC laten karena kontak dengan pasien TBC aktif, tanpa memakai proteksi. Selanjutnya, daya tahan tubuh rendah, kondisi sirkulasi udara yang kurang baik, bahkan perilaku merokok berpotensi menjadi faktor risiko.

  Di tempat yang sama, mewakili Kepala Lapas Kelas IIA Abepura, Dokter Lita Kailola menyampaikan, walaupun di Lapas dengan segala keterbatasan tetapi masih banyak dukungan yang mengalir, baik secara internal maupun eksternal, salah satunya dari Dinkes Kota Jayapura.

  Menurut dokter Lapas Abepura itu, kegiatan penjaringan secara masal ini juga telah dilaksanakan pada tahun 2023 lalu, dengan skrining TBC, Chest X-Ray, dan pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) sebagai upaya preventif untuk mengendalikan penyebaran Tuberkulosis (TBC) di antara warga binaan.

Baca Juga :  Dimahkotai Cenderawasih, Penyambutan Kaesang Disorot 

  Kegiatan ini diselenggarakan dalam kemitraan antara Direktorat Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

  “Bahkan setiap ada narapidana atau pun tahanan yang baru masuk lapas, selalu kami lakukan pemeriksaan TBC, HIV, dan Kejiwaan,” ujar dr Lita Kailola yang mengaku hal ini sebagai bentuk komitmen Lapas Abepura dalam melakukan pelayanan kesehatan prima kepada warga binaan.

“Jika dalam skrining ini terdapat kasus Tuberkulosis Resistan Obat (TB RO) maka proses penanganan akan bekerjasama dengan RSUD Abepura,” lanjut dr Lita Kailola. (cr-278/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jayapura menggelar penyuluhan dan skrining massal Tuberkulosis (TBC) kepada warga binaan dan petugas di Lapas Kelas IIA Abepura, Selasa (7/5).

   Menurut Dokter spesialis paru, Victor P Manuhutu, upaya dalam mencegah TBC dapat dilakukan dengan beberapa cara, menjaga kebersihan, makan makanan bergizi, tidak merokok, dan sadar diri untuk melapor jika terindikasi sakit TBC.

   “Kalau ada teman-teman yang sakit, kasih tahu ya, dia harus sadar diri untuk lapor, untuk di skrining, itu pencegahan,” ujar Dokter spesialis paru, Victor P Manuhutu kepada tim Humas Lapas Abepura setelah usai melakukan penyuluhan penjaringan TBC Massal di Aula Lapas Abepura, Selasa (7/5).

  Melalui kegiatan penjaringan TBC Massal di Lapas Abepura, dr Victor P Manuhutu berharap antisipasi penyebaran penyakit menular tersebut dapat diminimalisir atau bahkan dibersihkan di  lingkungan Lapas.”Harapannya, angka orang yang sakit TBC nantinya turun. Yang saya tekankan TPT (terapi pencegahan TBC) nya. Pencegahan buat TBC laten,” lanjutnya.

Baca Juga :  Polisi Warning Para Penjual Miras

  TBC laten merupakan jenis TBC yang tidak menimbulkan gejala. Kondisi itu terjadi manakala bakteri TBC masuk dalam tubuh yang ditularkan pasien TBC aktif melalui percikan dahak, namun terhalang sistem imun tubuh, sehingga bakteri tersebut tidak berkembang.

   Dokter spesialis paru itu memaparkan, penyebab seseorang bisa mengalami TBC laten karena kontak dengan pasien TBC aktif, tanpa memakai proteksi. Selanjutnya, daya tahan tubuh rendah, kondisi sirkulasi udara yang kurang baik, bahkan perilaku merokok berpotensi menjadi faktor risiko.

  Di tempat yang sama, mewakili Kepala Lapas Kelas IIA Abepura, Dokter Lita Kailola menyampaikan, walaupun di Lapas dengan segala keterbatasan tetapi masih banyak dukungan yang mengalir, baik secara internal maupun eksternal, salah satunya dari Dinkes Kota Jayapura.

  Menurut dokter Lapas Abepura itu, kegiatan penjaringan secara masal ini juga telah dilaksanakan pada tahun 2023 lalu, dengan skrining TBC, Chest X-Ray, dan pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) sebagai upaya preventif untuk mengendalikan penyebaran Tuberkulosis (TBC) di antara warga binaan.

Baca Juga :  Belasan Saksi Sudah Diperiksa

  Kegiatan ini diselenggarakan dalam kemitraan antara Direktorat Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

  “Bahkan setiap ada narapidana atau pun tahanan yang baru masuk lapas, selalu kami lakukan pemeriksaan TBC, HIV, dan Kejiwaan,” ujar dr Lita Kailola yang mengaku hal ini sebagai bentuk komitmen Lapas Abepura dalam melakukan pelayanan kesehatan prima kepada warga binaan.

“Jika dalam skrining ini terdapat kasus Tuberkulosis Resistan Obat (TB RO) maka proses penanganan akan bekerjasama dengan RSUD Abepura,” lanjut dr Lita Kailola. (cr-278/tri)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya