Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

Berharap Lokasi Pasar yang Baru Lebih Baik

JAYAPURA-Dua hari belakangan, intensitas hujan di Kota Jayapura mulai meningkat. Hujan  yang mengguyur hampir di seluruh wilayah Kota Jayapura ini juga  seperti biasa memberikan dampak di lokasi pasar Youtefa Abepura. Sejumlah titik terlihat digenangi air, dan membuat jalan di lingkungan Pasar Youtefa menjadi becek dan berlumpur.

Kondisi seperti ini memang bukan hal baru terjadi di Pasar Youtefa, tetapi melainkan  sudah menjadi langganan tetap.  Dengan kondisi pasar seperti itu, tentunya sangat mempengaruhi aktifitas pedagang maupun pengunjung pasar.

Karena itu, tidak jarang para pedagang mengeluh   omzet penjualannya yang mengalami penurunan secara drastis. La Ode, salah satu pedagang di Pasar Youtefa Abepura mengaku sejak Rabu (8/2) omzet penjualannya sangat menurun drastis lantaran kurangnya pengunjung yang datang belanja.

  “Sudah biasa kalau hujan pasti jualan tidak ada yang laku, karena jarang pembeli yang datang,” ujar La Ode kepada wartawan.

  La ode, sendiri menjual bumbu dapur dan juga sayur mayor. Ia mengaku  jika tidak hujan, omzet perharinya bisa capai Rp  5 juta, namun karena hujan yang tak kunjung reda, sehingga omsetnya menurun jauh. Bahkan banyak barang jualanya yang terbuang begitu saja.

Baca Juga :  Kesadaran Jaga Danau  Sentani dan Pegunungan Cycloop Harus Ditingkatkan

  “Kalau jualan barang lain mungkin bisa disimpan jika tidak laku, tapi kita yang jual sayur ini, kalau tidak laku paling buang atau kasih orang  untuk makanan babi, karena kalau disimpan pasti busuk,” kata La Ode.

  Kondisi semacam itu bukan hal baru terjadi, berbagai macam upayapun telah dilakukan oleh pemerintah, seperti dengan cara menimbun. Namun,  karena kondisi pasar yang sangat rendah sehingga, menurut dia solusi tepatnya harus mencarikan lahan yang baru.

  “Menurut informasi katanya pemerintah mau buka lahan baru, menurut saya langkah itu paling tepat, atasi persoalan ini, tetapi jangan sampai cari lahan yang mudah banjir,” ungkap dia.

  Iapun berharap pencanangan untuk membeli lahan pasar yang baru, dapat segera terwujud.

Baca Juga :  Meski Sembuh Dampak Covid-19 Tetap Ada

  “Semoga tempat yang baru itu,  cepat dapat dan dibangun dengan cepat juga, sehingga kami bisa jualan dengan baik,” harapnya.

  Sementara itu Rani, pengunjung pasar mengaku kecewa dengan kondisi Pasar yang dinilai tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah. Padahal menurut dia, Pasar Youtefa satu satunya pasar tradisional yang menyediakan berbagai macam kebutuhan masyarakat.

  “Sayang sekali pasar ini, berada di tengah Kota, tapi macam tidak dirawat, tidak tau uang parkir maupun uang retribusi pedagang dikemanakan,” ujarnya dengan kesal.

  Iapun berharap pencangan pembangunan pasar baru, oleh pemerintah dapat segera terwujud. Namun iapun juga berharap agar mencari lahan yang lebih baik dari lahan yang ada sekarang ini di Pasar Youtefa Abepura.

  “Kalau mau cari lahan jangan asal-asalan, kalau memang mau rubah kondisi pasar carilah tempat yang agak bagus, jangan sampai saat hujan kondisinya sama seperti dipasar Youtefa,” ungkapnya. (rel/tri)

JAYAPURA-Dua hari belakangan, intensitas hujan di Kota Jayapura mulai meningkat. Hujan  yang mengguyur hampir di seluruh wilayah Kota Jayapura ini juga  seperti biasa memberikan dampak di lokasi pasar Youtefa Abepura. Sejumlah titik terlihat digenangi air, dan membuat jalan di lingkungan Pasar Youtefa menjadi becek dan berlumpur.

Kondisi seperti ini memang bukan hal baru terjadi di Pasar Youtefa, tetapi melainkan  sudah menjadi langganan tetap.  Dengan kondisi pasar seperti itu, tentunya sangat mempengaruhi aktifitas pedagang maupun pengunjung pasar.

Karena itu, tidak jarang para pedagang mengeluh   omzet penjualannya yang mengalami penurunan secara drastis. La Ode, salah satu pedagang di Pasar Youtefa Abepura mengaku sejak Rabu (8/2) omzet penjualannya sangat menurun drastis lantaran kurangnya pengunjung yang datang belanja.

  “Sudah biasa kalau hujan pasti jualan tidak ada yang laku, karena jarang pembeli yang datang,” ujar La Ode kepada wartawan.

  La ode, sendiri menjual bumbu dapur dan juga sayur mayor. Ia mengaku  jika tidak hujan, omzet perharinya bisa capai Rp  5 juta, namun karena hujan yang tak kunjung reda, sehingga omsetnya menurun jauh. Bahkan banyak barang jualanya yang terbuang begitu saja.

Baca Juga :  Entrop dan Pasar Youtefa Selalu Babak Belur Karena Banjir

  “Kalau jualan barang lain mungkin bisa disimpan jika tidak laku, tapi kita yang jual sayur ini, kalau tidak laku paling buang atau kasih orang  untuk makanan babi, karena kalau disimpan pasti busuk,” kata La Ode.

  Kondisi semacam itu bukan hal baru terjadi, berbagai macam upayapun telah dilakukan oleh pemerintah, seperti dengan cara menimbun. Namun,  karena kondisi pasar yang sangat rendah sehingga, menurut dia solusi tepatnya harus mencarikan lahan yang baru.

  “Menurut informasi katanya pemerintah mau buka lahan baru, menurut saya langkah itu paling tepat, atasi persoalan ini, tetapi jangan sampai cari lahan yang mudah banjir,” ungkap dia.

  Iapun berharap pencanangan untuk membeli lahan pasar yang baru, dapat segera terwujud.

Baca Juga :  ULMWP: Stop Tipu Kami

  “Semoga tempat yang baru itu,  cepat dapat dan dibangun dengan cepat juga, sehingga kami bisa jualan dengan baik,” harapnya.

  Sementara itu Rani, pengunjung pasar mengaku kecewa dengan kondisi Pasar yang dinilai tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah. Padahal menurut dia, Pasar Youtefa satu satunya pasar tradisional yang menyediakan berbagai macam kebutuhan masyarakat.

  “Sayang sekali pasar ini, berada di tengah Kota, tapi macam tidak dirawat, tidak tau uang parkir maupun uang retribusi pedagang dikemanakan,” ujarnya dengan kesal.

  Iapun berharap pencangan pembangunan pasar baru, oleh pemerintah dapat segera terwujud. Namun iapun juga berharap agar mencari lahan yang lebih baik dari lahan yang ada sekarang ini di Pasar Youtefa Abepura.

  “Kalau mau cari lahan jangan asal-asalan, kalau memang mau rubah kondisi pasar carilah tempat yang agak bagus, jangan sampai saat hujan kondisinya sama seperti dipasar Youtefa,” ungkapnya. (rel/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya