Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

DPRP Geram Dengan Kelangkaan BBM

Disinyalir Ada Permainan Solar, Hingga Antrean Terus Terjadi

JAYAPURA-H. Muhammad Darwis Massi, SE Anggota Komisi II Bidang Ekonomi, DPRP, mengaku kesal dengan kondisi kelangkaan BBM jenis solar, di Papua, khususnya di Kota Jayapura saat ini. Dimana belakangan ini, kata Darwis Ketersediaan BBM jenis solar di Kota Jayapura sangat langka. Bahkan beberapa SPBU tidak menyediakan  solar.

  “Sudah tiga hari saya keliling di beberapa SPBU, di Kota Jayapura, tetapi stok solar lagi kosong, bahkan ada tiga SPBU yang tutup pelayanan solar, ada apa dengan kelangkaan BBM ini,” ujar Darwis, di Jayapura, Selasa (8/11).

  Darwis menyebut  persoalan kelangkaan BBM jenis solar ini akan berdampak pada tingkat inflasi yang tinggi, juga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sebab,  dengan langkanya ketersediaan BBM, maka akan berdampak pada kenaikan harga bahan baku, serta waktu kerja dari setiap pelaku usaha sangat tidak optimal.

Baca Juga :  Pencabutan Tarif Izin Trayek Disambut Positif

  “Kelangkaan BBM jenis solar ini sangat berdampak pada ekonomi masyarakat terutama pelaku usaha, karena harus antre solar sehingga waktu kerja mereka tidak maksimal. Hal ini harusnya tidak boleh terjadi,” ujarnya.

  Darwis mengatakan bahwa sebelumnya  pihaknya sudah berkoordinasi dengan pertamina, dan menurut pengakuan pihak Peramina, penyaluran BBM ke masing-masing SPBU sudah sesuai kebutuhan. Tetapi kenyataannya ketersediaan solar bagi masyarakat masih sangat rendah. Hal ini menurutnya menimbulkan kecurigaan. “Jangan-jangan ada yang barmain dengan persoalan kelangkaan BBM ini,” kata darwis.

  Ia pun meminta kepada pihak Pertamina agar segara meninjau ke lapangan, untuk melihat kondisi rill dilapangan (di SPBU) guna mengatahui persoaoan dasar dari kelangkaan stok BBM ini.

  “Saya minta kepada pertamina agar tinjau ke masing masing SPBU, guna mengetahui persoalan yang terjadi, jangan sampai ada yang bermain kucing kucingan dengan kelangkaan BBM,” tegas Darwis.

Baca Juga :  Dinas PU Siap Bersihkan Pohon Rawan Tumbang

  Darwis juga meminta kepada pihak kepolisian agar melakukan pengawasan yang ketat terhadap kondisi kelangkaan BBM ini, apabila menemukan suatu kejanggalan segera ditindak sesuai hukum yang berlaku. “Kepada pihak Kepolisian juga saya minta tinjau ke lapangan, sepertinya ada oknum yang bermain dengan pendistribusian solar, secara liar saat ini,” tegasnya.

  Darwis mengatakan bahwa presiden telah menginstruksikan untuk menekan kenaikan inflasi, tetapi jika persoalan kelangkaan BBM ini tidak bisa diatasi, maka  tentunya menghambat  pertumbuhan ekonomi.

  “Kelangkaan BBM ini tidak hanya berpengaruh pada pelaku usaha, tetapi juga mobilitas warga ikut terganggu, karena dengan adanya antrian BBM dimasing masing SPBU tentu akan berpengaruh pada tingkat kemacetan yang cukup panjang. Sehingga kami tekankan agar pihak yang berwenang untuk meninjau ke lapangan,” tandasnya. (rel/tri)

Disinyalir Ada Permainan Solar, Hingga Antrean Terus Terjadi

JAYAPURA-H. Muhammad Darwis Massi, SE Anggota Komisi II Bidang Ekonomi, DPRP, mengaku kesal dengan kondisi kelangkaan BBM jenis solar, di Papua, khususnya di Kota Jayapura saat ini. Dimana belakangan ini, kata Darwis Ketersediaan BBM jenis solar di Kota Jayapura sangat langka. Bahkan beberapa SPBU tidak menyediakan  solar.

  “Sudah tiga hari saya keliling di beberapa SPBU, di Kota Jayapura, tetapi stok solar lagi kosong, bahkan ada tiga SPBU yang tutup pelayanan solar, ada apa dengan kelangkaan BBM ini,” ujar Darwis, di Jayapura, Selasa (8/11).

  Darwis menyebut  persoalan kelangkaan BBM jenis solar ini akan berdampak pada tingkat inflasi yang tinggi, juga akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat. Sebab,  dengan langkanya ketersediaan BBM, maka akan berdampak pada kenaikan harga bahan baku, serta waktu kerja dari setiap pelaku usaha sangat tidak optimal.

Baca Juga :  Dinas PU Siap Bersihkan Pohon Rawan Tumbang

  “Kelangkaan BBM jenis solar ini sangat berdampak pada ekonomi masyarakat terutama pelaku usaha, karena harus antre solar sehingga waktu kerja mereka tidak maksimal. Hal ini harusnya tidak boleh terjadi,” ujarnya.

  Darwis mengatakan bahwa sebelumnya  pihaknya sudah berkoordinasi dengan pertamina, dan menurut pengakuan pihak Peramina, penyaluran BBM ke masing-masing SPBU sudah sesuai kebutuhan. Tetapi kenyataannya ketersediaan solar bagi masyarakat masih sangat rendah. Hal ini menurutnya menimbulkan kecurigaan. “Jangan-jangan ada yang barmain dengan persoalan kelangkaan BBM ini,” kata darwis.

  Ia pun meminta kepada pihak Pertamina agar segara meninjau ke lapangan, untuk melihat kondisi rill dilapangan (di SPBU) guna mengatahui persoaoan dasar dari kelangkaan stok BBM ini.

  “Saya minta kepada pertamina agar tinjau ke masing masing SPBU, guna mengetahui persoalan yang terjadi, jangan sampai ada yang bermain kucing kucingan dengan kelangkaan BBM,” tegas Darwis.

Baca Juga :  Pemkot Jayapura Raih Harmony Award

  Darwis juga meminta kepada pihak kepolisian agar melakukan pengawasan yang ketat terhadap kondisi kelangkaan BBM ini, apabila menemukan suatu kejanggalan segera ditindak sesuai hukum yang berlaku. “Kepada pihak Kepolisian juga saya minta tinjau ke lapangan, sepertinya ada oknum yang bermain dengan pendistribusian solar, secara liar saat ini,” tegasnya.

  Darwis mengatakan bahwa presiden telah menginstruksikan untuk menekan kenaikan inflasi, tetapi jika persoalan kelangkaan BBM ini tidak bisa diatasi, maka  tentunya menghambat  pertumbuhan ekonomi.

  “Kelangkaan BBM ini tidak hanya berpengaruh pada pelaku usaha, tetapi juga mobilitas warga ikut terganggu, karena dengan adanya antrian BBM dimasing masing SPBU tentu akan berpengaruh pada tingkat kemacetan yang cukup panjang. Sehingga kami tekankan agar pihak yang berwenang untuk meninjau ke lapangan,” tandasnya. (rel/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya