Friday, April 26, 2024
27.7 C
Jayapura

Tiga Imam Baru Ditahbiskan Uskup Leo

JAYAPURA-Uskup Jayapura   Mgr Leo Laba Ladja OFM mentahbiskan tiga imam baru di Paroki Kristus Terang Dunia Waena, Minggu (8/5).  Ketiga Imam baru tersebut, yakni RP Daniel Gobai OFM dari paroki Sang Penebus Sentani Kabupaten Jayapura, RD Oksianus K. Bukega dari Paroki St. Maria Bintang Timur Abmisil, Pegunungan Bintang dan RD Fransiskus A.W. Batlayeri dari Paroki Roh Kudus Mabilabol Oksibil, Pegunungan Bintang. Ketiga Imam baru ini telah mengikuti masa  diakonat oleh Uskup Mgr Leo Laba Ladjar OFM di Paroki Kathedral Kristus Raja Dok V Jayapura, sejak 21 November 2021 Lalu.

   Ibadah penthabisan imam ini dipimpin langsung oleh Mgr Leo Laba Ladjar. Dalam homilinya, Uskup Leo mengatakan menjadi seorang imam hal yang perlu ditanamkan pada setiap peribadinya berani melepaskan kepentingan pribadi selain berdasar pada ajaran Agama Katholik. Yang artinya dalam setiap pewartaan harus berdasar pada pengenalan Yesus Kristus. Hal ini sangat penting untuk dijalankan setiap kali memwartakan Kerajaan  Allah kepada umat.

   “Saudara saudari yang terkasih pada zaman kita ini, kita dihadapkan dengan begitu banyak tantangan, banyak orang tidak beragama atau tidak bertuhan, namun ada juga orang beragama tapi ungkapan agama itu bukan sebagai ungkapan persatuan Yesus Kristus yang tersalib, tetapi justru agama dimanupulasi atau dipolitisasi, karena kepentingan politik.”tutur Uskup Leo.

  Saat ini, lanjut Uskup Leo,  banyak orang berbicara tentang agama, tentang gereja tentang injil, tetapi hanya untuk kepentingan duniawi semata mata. Hal ini akan menjadi tantangan bagi calon imam baru apakah mereka bisa menghadapi tantangan tersebut atau justru memanfaatkan agama menjadi ruang politisasi. Uskup Jayapura itu mengharapkan agar calon Imam baru ini mampu menghadapi tantangan zaman dengan tetap berdasar pada ajaran Katholik

Baca Juga :  Delivery Control Tangkap Satu Pemilik Sabu

   “Saat ini ada berbagai macam motif para pelayan sabda memanipulasi agama hanya untuk kepentingan pribadi. Hal ini akan menjadi tantangan besar bagi suadara saudaraku ( imam Baru),  mestinya kalian harus bisa berdiri di atas kebenaran hati. Harus berani mewartakan kerajaan Allah kepada umat”, ungkap Leo Laba Ladjar.

  Menurutnya mengenal kepribadian Yesus Kristus sangatlah penting agar dalam mewartakan Injil betul betul murni karena perintah injil, bukan karena kepentingan politik maupun kepentingan lainnya dengan memanipulasi agama.

  “Apabila kita mewartakan injil sesuai dengan dasar ajaran katholik maka akan dijadikan pedoman hidup bagi orang lain yang dalam hal ini umat katholik. Kita harus bersedia menjadi seperti Yesus yang berani menanggung segala tantangan, digantung di kayu salib demi keselamatan umat manusia. Hal ini menjadi point penting bagi setiap para pelayan sabda, kiranya kita bisa menghadapi tantangan dunia saat ini. Karena itu yang paling utama yang kalian lakukan adalah mengenal Yesus sedalam-dalamnya, sebagai putra Allah yang menjadi manusia,” pesannya.

  Kepada para imam baru diharapkan untuk mengenal kepribadian Yesus Kristus lewat cara-cara seperti setia dalam doa, setia membaca dan merenungkan kitab suci, serta setia dalam sakramen. Jika tekun melakukan itu, maka itu merupakan bagian dari perwartaan injil. Tanpa harus menjadi pengkhotbah politik untuk menerapkan pesan Tuhan karena kepentingan pribadi.

  “Itulah yang dimaksudkan Tuhan, supaya kita membawa warta gembira tentang Yesus Kristus meskipun pendengar kita menentang atau tidak, tapi paling tidak sebagai pelayan sabda kita tetap berdasar pada ajaran Katholik”, tuturnya

Baca Juga :  Drainase Depan PLTD Waena Akhirnya Dibongkar 

  Hal ini penting sebab segala seuatu yang kita lakukan di dunia ini semuanya atas kehendak maha kuasa. marilah saudara terus menerus bertanya kepada diri sendiri bahwa kalian dipanggil untuk apa, identitas dan jati diri kalian sebagai imam itu apa dan apakah kalian sunggu sungguh memwujudkanya”, lanjutnya

   Sementara itu, Wali Kota Jayapura yang diwakili  Sekda Dr Frans Pekey mengapresiasi atas penyelenggaraan perayaan pentahbisan imam baru Paroki Kristus Terang Dunia Waena. Dia mengatakan Keusukupan Jayapura sungguh sangat luar biasa berperan aktif menjaga toleransi di Kota Jayapura. Kota Jayapura merupakan kota yang heterogen, tapi menjaga kebesamaan antar umat beragama sungguh sangat luar biasa dijaga. Hal ini merupakam bagian dari bentuk dukungan gereja atas pembangunan Kota Jayapura.

  “Gereja Katholik di keusukupan Jayapura telah melahirkan banyak imam untuk memberikan pelayanan di berbagai pelosok di Tanah Papua, karena itu sebagai tuan rumah dalam penthabisan tiga imam baru ini atas nama pemerintah kami menyampaikan selamat dan proficiat dan terima kasih kepada seluruh umat katholik telah menjaga kebersamaan di Tanah Papua khususnya di Kota Jayapura,” tutur Frans Pekey.

   Diapun berharap kepada imam baru ini agar betul-betul memberikan pelayanan secara maksimal kepada umat Katholik. tentunya dengan terus menjaga nilai kebersamaan di atas tanah Papua, sehingga keamanan dan kenyamanan seluruh masyarakat yang ada di Kota Jayapura tetap terjaga. “Mari satu hati membangun kota ini demi kemulian Tuhan.”tutupnya.(cr-267/tri)

JAYAPURA-Uskup Jayapura   Mgr Leo Laba Ladja OFM mentahbiskan tiga imam baru di Paroki Kristus Terang Dunia Waena, Minggu (8/5).  Ketiga Imam baru tersebut, yakni RP Daniel Gobai OFM dari paroki Sang Penebus Sentani Kabupaten Jayapura, RD Oksianus K. Bukega dari Paroki St. Maria Bintang Timur Abmisil, Pegunungan Bintang dan RD Fransiskus A.W. Batlayeri dari Paroki Roh Kudus Mabilabol Oksibil, Pegunungan Bintang. Ketiga Imam baru ini telah mengikuti masa  diakonat oleh Uskup Mgr Leo Laba Ladjar OFM di Paroki Kathedral Kristus Raja Dok V Jayapura, sejak 21 November 2021 Lalu.

   Ibadah penthabisan imam ini dipimpin langsung oleh Mgr Leo Laba Ladjar. Dalam homilinya, Uskup Leo mengatakan menjadi seorang imam hal yang perlu ditanamkan pada setiap peribadinya berani melepaskan kepentingan pribadi selain berdasar pada ajaran Agama Katholik. Yang artinya dalam setiap pewartaan harus berdasar pada pengenalan Yesus Kristus. Hal ini sangat penting untuk dijalankan setiap kali memwartakan Kerajaan  Allah kepada umat.

   “Saudara saudari yang terkasih pada zaman kita ini, kita dihadapkan dengan begitu banyak tantangan, banyak orang tidak beragama atau tidak bertuhan, namun ada juga orang beragama tapi ungkapan agama itu bukan sebagai ungkapan persatuan Yesus Kristus yang tersalib, tetapi justru agama dimanupulasi atau dipolitisasi, karena kepentingan politik.”tutur Uskup Leo.

  Saat ini, lanjut Uskup Leo,  banyak orang berbicara tentang agama, tentang gereja tentang injil, tetapi hanya untuk kepentingan duniawi semata mata. Hal ini akan menjadi tantangan bagi calon imam baru apakah mereka bisa menghadapi tantangan tersebut atau justru memanfaatkan agama menjadi ruang politisasi. Uskup Jayapura itu mengharapkan agar calon Imam baru ini mampu menghadapi tantangan zaman dengan tetap berdasar pada ajaran Katholik

Baca Juga :  Kasus Curanmor Masih Menonjol di Abepura

   “Saat ini ada berbagai macam motif para pelayan sabda memanipulasi agama hanya untuk kepentingan pribadi. Hal ini akan menjadi tantangan besar bagi suadara saudaraku ( imam Baru),  mestinya kalian harus bisa berdiri di atas kebenaran hati. Harus berani mewartakan kerajaan Allah kepada umat”, ungkap Leo Laba Ladjar.

  Menurutnya mengenal kepribadian Yesus Kristus sangatlah penting agar dalam mewartakan Injil betul betul murni karena perintah injil, bukan karena kepentingan politik maupun kepentingan lainnya dengan memanipulasi agama.

  “Apabila kita mewartakan injil sesuai dengan dasar ajaran katholik maka akan dijadikan pedoman hidup bagi orang lain yang dalam hal ini umat katholik. Kita harus bersedia menjadi seperti Yesus yang berani menanggung segala tantangan, digantung di kayu salib demi keselamatan umat manusia. Hal ini menjadi point penting bagi setiap para pelayan sabda, kiranya kita bisa menghadapi tantangan dunia saat ini. Karena itu yang paling utama yang kalian lakukan adalah mengenal Yesus sedalam-dalamnya, sebagai putra Allah yang menjadi manusia,” pesannya.

  Kepada para imam baru diharapkan untuk mengenal kepribadian Yesus Kristus lewat cara-cara seperti setia dalam doa, setia membaca dan merenungkan kitab suci, serta setia dalam sakramen. Jika tekun melakukan itu, maka itu merupakan bagian dari perwartaan injil. Tanpa harus menjadi pengkhotbah politik untuk menerapkan pesan Tuhan karena kepentingan pribadi.

  “Itulah yang dimaksudkan Tuhan, supaya kita membawa warta gembira tentang Yesus Kristus meskipun pendengar kita menentang atau tidak, tapi paling tidak sebagai pelayan sabda kita tetap berdasar pada ajaran Katholik”, tuturnya

Baca Juga :  Meski Ekstrem, Warga Tetap Nekad Lewati Jalan Ambles

  Hal ini penting sebab segala seuatu yang kita lakukan di dunia ini semuanya atas kehendak maha kuasa. marilah saudara terus menerus bertanya kepada diri sendiri bahwa kalian dipanggil untuk apa, identitas dan jati diri kalian sebagai imam itu apa dan apakah kalian sunggu sungguh memwujudkanya”, lanjutnya

   Sementara itu, Wali Kota Jayapura yang diwakili  Sekda Dr Frans Pekey mengapresiasi atas penyelenggaraan perayaan pentahbisan imam baru Paroki Kristus Terang Dunia Waena. Dia mengatakan Keusukupan Jayapura sungguh sangat luar biasa berperan aktif menjaga toleransi di Kota Jayapura. Kota Jayapura merupakan kota yang heterogen, tapi menjaga kebesamaan antar umat beragama sungguh sangat luar biasa dijaga. Hal ini merupakam bagian dari bentuk dukungan gereja atas pembangunan Kota Jayapura.

  “Gereja Katholik di keusukupan Jayapura telah melahirkan banyak imam untuk memberikan pelayanan di berbagai pelosok di Tanah Papua, karena itu sebagai tuan rumah dalam penthabisan tiga imam baru ini atas nama pemerintah kami menyampaikan selamat dan proficiat dan terima kasih kepada seluruh umat katholik telah menjaga kebersamaan di Tanah Papua khususnya di Kota Jayapura,” tutur Frans Pekey.

   Diapun berharap kepada imam baru ini agar betul-betul memberikan pelayanan secara maksimal kepada umat Katholik. tentunya dengan terus menjaga nilai kebersamaan di atas tanah Papua, sehingga keamanan dan kenyamanan seluruh masyarakat yang ada di Kota Jayapura tetap terjaga. “Mari satu hati membangun kota ini demi kemulian Tuhan.”tutupnya.(cr-267/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya