Wednesday, January 8, 2025
26.7 C
Jayapura

Kejahatan Narkoba Semakin Serius di Papua, Perlunya Pemberantasan Serius

JAYAPURA – Narkotika merupakan permasalahan multidimensi dan sangat kompleks karena berkaitan dengan hukum, keamanan, kesehatan, ekonomi, maupun sosial.

Kejahatan narkotika adalah organized crime, transnational crime, dan bagian dari proxy war yang dapat menghancurkan ideologi bangsa serta ketahanan nasional.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Papua, Brigjen Pol Norman Widjajadi kepada wartawan, Selasa (31/12) lalu.

“Perkembangan kejahatan Narkoba semakin mengkhawatirkan di Papua. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya serius dari pemerintah, aparat, dan masyarakat untuk menangani permasalahan ini, ” tegas Norman.

Jelasnya BNNP Papua terus membangun koordinasi dengan pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk pencegahan narkotika melalui, advokasi dengan melibatkan jejaring, supervisi, dan bimbingan teknis, termasuk program “Desa Bersinar”.

Baca Juga :  Pesawat Rimbun Air PK-OTY Tergelincir di Moenamani

Kemudian edukasi yaitu sosialisasi kepada 994.063 orang (masyarakat umum, pelajar, swasta, pemerintah) serta deteksi dini dengan tes urine terhadap 1.805 orang, dengan 32 hasil positif THC/Ganja.

“Selain itu, pelatihan keterampilan seperti membatik juga dilaksanakan di wilayah rawan narkotika, seperti Kelurahan Ardipura dan kelurahan Gurabesi, dengan melibatkan 15 orang masyarakat,” jelasnya.

Norman menambahkan, pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika di masyarakat. Melalui pelatihan ini, diharapkan peserta tidak hanya mendapatkan keterampilan baru, tetapi juga peluang untuk menciptakan kemandirian ekonomi.

Seperti diketahui sepanjang 2024, BNNP Papua telahmengungkapkan 10 kasus narkotika dengan tersangka sebanyak 13 Orang. Adapun barang bukti berupa narkotika berupa ganja seberat 2.585,20 gram, sabu 7,61 gram.

Baca Juga :  Sekda Keerom Ajukan Praperadilan Kapolda Papua

Dalam uapaya penguatan Intelijen, untuk memantau sindikat dan distribusi narkoba. Pendekatan ini menargetkan masalah spesifik seperti penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar dan daerah rawan.

“Saya harap, dengan penguatan intelijen dan kolaborasi yang terus ditingkatkan, kita dapat mempersempit ruang gerak sindikat narkotika dan melindungi masyarakat, khususnya generasi muda, dari bahaya penyalahgunaan narkotika,” tutupnya.(kar/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAYAPURA – Narkotika merupakan permasalahan multidimensi dan sangat kompleks karena berkaitan dengan hukum, keamanan, kesehatan, ekonomi, maupun sosial.

Kejahatan narkotika adalah organized crime, transnational crime, dan bagian dari proxy war yang dapat menghancurkan ideologi bangsa serta ketahanan nasional.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Papua, Brigjen Pol Norman Widjajadi kepada wartawan, Selasa (31/12) lalu.

“Perkembangan kejahatan Narkoba semakin mengkhawatirkan di Papua. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya serius dari pemerintah, aparat, dan masyarakat untuk menangani permasalahan ini, ” tegas Norman.

Jelasnya BNNP Papua terus membangun koordinasi dengan pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk pencegahan narkotika melalui, advokasi dengan melibatkan jejaring, supervisi, dan bimbingan teknis, termasuk program “Desa Bersinar”.

Baca Juga :  Egianus Diduga Bakar Pesawat Karena Amunisi Tak Terkirim

Kemudian edukasi yaitu sosialisasi kepada 994.063 orang (masyarakat umum, pelajar, swasta, pemerintah) serta deteksi dini dengan tes urine terhadap 1.805 orang, dengan 32 hasil positif THC/Ganja.

“Selain itu, pelatihan keterampilan seperti membatik juga dilaksanakan di wilayah rawan narkotika, seperti Kelurahan Ardipura dan kelurahan Gurabesi, dengan melibatkan 15 orang masyarakat,” jelasnya.

Norman menambahkan, pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan narkotika di masyarakat. Melalui pelatihan ini, diharapkan peserta tidak hanya mendapatkan keterampilan baru, tetapi juga peluang untuk menciptakan kemandirian ekonomi.

Seperti diketahui sepanjang 2024, BNNP Papua telahmengungkapkan 10 kasus narkotika dengan tersangka sebanyak 13 Orang. Adapun barang bukti berupa narkotika berupa ganja seberat 2.585,20 gram, sabu 7,61 gram.

Baca Juga :  Dasar Laut Dok II Ternyata Penuh Sampah

Dalam uapaya penguatan Intelijen, untuk memantau sindikat dan distribusi narkoba. Pendekatan ini menargetkan masalah spesifik seperti penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar dan daerah rawan.

“Saya harap, dengan penguatan intelijen dan kolaborasi yang terus ditingkatkan, kita dapat mempersempit ruang gerak sindikat narkotika dan melindungi masyarakat, khususnya generasi muda, dari bahaya penyalahgunaan narkotika,” tutupnya.(kar/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya