Monday, December 8, 2025
24.2 C
Jayapura

Sidak ke Bulog, Stok Beras dan Minyak Goreng Dipastikan Aman

JAYAPURA – Pemerintah Provinsi Papua memastikan stok beras dan minyak di Provinsi Papua aman hingga Maret 2026 mendatang. Hal itu diungkapkan Gubernur Papua, Matius D Fakhiri saat meninjau gudang Bulog, Rabu (3/12).

Gubernur Fakhiri menyebut bahwa hingga saat ini, stok beras dan minyak goreng di Papua terpantau aman. Bahkan berdasarkan laporan Bulog, stok beras di gudang tercukupi hingga dua bulan ke depan.

Untuk menjaga kestabilan harga, Pemprov Papua akan melakukan pemantauan pasar tradisional maupun tingkat distributor untuk memastikan harga dan stok barang.

“Kami secara rutin akan melakukan sidak pasar. Langkah ini penting untuk memastikan harga tetap terkendali serta mencegah praktik nakal pedagang yang menaikkan harga secara tidak wajar,” tegas Gubernur Fakhiri.

Baca Juga :  Satgas Pengendali Pangan Lakukan Pengawasan di Merauke

Fakhiri juga menyebut bahwa hingga Februari mendatang, Pemerintah Provinsi Papua memastikan stok kebutuhan bahan pokok dalam kondisi aman. Hal ini setelah dilakukan sidak. Dari hasil pengecekan di sejumlah pusat distribusi seperti Hypermart dan Saga, stok kebutuhan pokok dinilai cukup hingga akhir tahun, bahkan diproyeksikan aman sampai bulan Februari 2026.

“Saya melihat sendiri stok yang ada di Hypermart dan di Saga. Semua kebutuhan pokok masyarakat tercukupi, dan ketersediaannya dapat bertahan hingga akhir tahun. Bahkan dari laporan distributor ritel pasokan sudah siap untuk kebutuhan masyarakat sampai bulan puasa di Februari nanti,” ujar Gubernur Fakhiri.

Gubernur Fakhiri menekankan bahwa kestabilan stok menjadi kunci untuk menjaga harga. Gubernur Fakhiri juga mengingatkan agar tidak ada pihak yang mencoba mengambil keuntungan di momen sensitif seperti Natal dan Tahun Baru.

Baca Juga :  Pasar Otonom Tak Lagi Sesuai Tujuan Awal

Sementara GM Saga yang merupakan Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Haris Manuputty menyampaikan, Saga Group yang berada di sejumlah area Kota Jayapura telah mengantisipasi kemungkinan kelangkaan barang.

JAYAPURA – Pemerintah Provinsi Papua memastikan stok beras dan minyak di Provinsi Papua aman hingga Maret 2026 mendatang. Hal itu diungkapkan Gubernur Papua, Matius D Fakhiri saat meninjau gudang Bulog, Rabu (3/12).

Gubernur Fakhiri menyebut bahwa hingga saat ini, stok beras dan minyak goreng di Papua terpantau aman. Bahkan berdasarkan laporan Bulog, stok beras di gudang tercukupi hingga dua bulan ke depan.

Untuk menjaga kestabilan harga, Pemprov Papua akan melakukan pemantauan pasar tradisional maupun tingkat distributor untuk memastikan harga dan stok barang.

“Kami secara rutin akan melakukan sidak pasar. Langkah ini penting untuk memastikan harga tetap terkendali serta mencegah praktik nakal pedagang yang menaikkan harga secara tidak wajar,” tegas Gubernur Fakhiri.

Baca Juga :  Gara-gara Dilempar Petasan, Nyaris Bentrok

Fakhiri juga menyebut bahwa hingga Februari mendatang, Pemerintah Provinsi Papua memastikan stok kebutuhan bahan pokok dalam kondisi aman. Hal ini setelah dilakukan sidak. Dari hasil pengecekan di sejumlah pusat distribusi seperti Hypermart dan Saga, stok kebutuhan pokok dinilai cukup hingga akhir tahun, bahkan diproyeksikan aman sampai bulan Februari 2026.

“Saya melihat sendiri stok yang ada di Hypermart dan di Saga. Semua kebutuhan pokok masyarakat tercukupi, dan ketersediaannya dapat bertahan hingga akhir tahun. Bahkan dari laporan distributor ritel pasokan sudah siap untuk kebutuhan masyarakat sampai bulan puasa di Februari nanti,” ujar Gubernur Fakhiri.

Gubernur Fakhiri menekankan bahwa kestabilan stok menjadi kunci untuk menjaga harga. Gubernur Fakhiri juga mengingatkan agar tidak ada pihak yang mencoba mengambil keuntungan di momen sensitif seperti Natal dan Tahun Baru.

Baca Juga :  Dua Kapal Arus Balik Nataru Akan Tiba di Jayapura pada 11 Januari

Sementara GM Saga yang merupakan Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Haris Manuputty menyampaikan, Saga Group yang berada di sejumlah area Kota Jayapura telah mengantisipasi kemungkinan kelangkaan barang.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya