Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Presiden Jokowi Dinilai Gagal Selesaikan Nduga

Mahasiswa Kabupaten Nduga memasang lilin memperingati 1 tahun pengungsian Nduga di Asrama Nim Nim Lingkaran Abepura, Kamis, (5/12) kemarin. *FOTO: Noel/Cepos

Dalam Peringatan 1 Tahun Pengungsian Nduga

JAYAPURA –  Peringati satu tahun pengungsian nduga mahasiswa asli Kabupaten Nduga  menilai pemerintah Jokowi gagal menyelesaikan masalah Nduga yang telah menimbulkan ratusan korban jiwa dengan pelangaran HAM berat.

 Sebagai Tim Relawan Kemanusiaan Nduga  Benny Murib mengatakan dampak dari perang Ini semua harta benda dan disamping itu kehilangan nyawa.  “Artinya Terpencar kemana saja  demi selamatkan diri masing-masing negara pun pembiaran terjadi terhadap Kasus Ndugama Papua, dengan demikian seolah-olah Ndugama sudah sebuah Negara sehingga pembiaran itu terjadi,” katanya.

“Wilayah Konflik Ndugama Pada Tahun 1977 Pengemboman Jubalia, Jila, Bela, Singa Jita, Alama, Dan Pada Tanggal 8 Oktober 1996 Penyederahan Di Mapenduma. Kemudian 12 Desember 2018 Awal Mulainya Konflik Ndugama di Generasi sekarang Pimpinan Egianus Kogeya Cs. Dan Kawan-Kawan, Kabupaten Ndugama, Derakma Papua Membatalkan Jalan Trans Wamena Mumugu, Namun Atas Nama Kepentingan Negara Kerakan Pasukan Tni/Polri Ke Ndugama tidak Seimbang dengan Pasukan TPNPB Akibatnya Warga Sipil Menjadi Korban Dan Mengungsi Besar-Besaran ke Beberapa Kabupaten Tetangga, Yakni Seperti, Lanny J aya, Timika, Wamena, Asmat, Merauke. Kwiyawgi,” katanya.

Baca Juga :  Setiap OPD Diharapkan Secara Mandiri Tangani Stunting

“Sasaran utama atau Operasi Target oleh ‘INI/POLRI ll Distrik yakni  Mbua, Dal, Mbulmu Yalma, Yigi, Nitkwiri, Yal, Mugi, Mapnduma, Kagaem, Inikgal, Mam, warga sipil benar-benar kosongkan kampung alaman nduga. saat ini TNI/POLRI menduduki di kampungkampung di 11 distrik tersebut. warga ndugama hari ini dalam keadaan duka sebab banyak yang meninggal dan kelaparan banyak yang mati karena TNI/POLRI tembak, maka dengan masalah ini dalam memperingati hal ini kami sampaikan pemerintah Indonesia suda membunuh kami selama satu tahun ini,” paparnya.

Ia juga meminta pemerintah harus membuka akase agar journalis asing bisa datang ke Papua dan melihat masalah ini secara mendalam. Sekertaria DPC Ikatan Pelajar Mahasiswa Nduga, Kota studi Jayapura Remes Ubruangge mengatakan, Sebagai generasi menyampai selamat natal kepada orang tua adik – adik yang lahir di hutan, dan mereka yang ada di tempat pengungsian dan hanya doa saja yang  kami panjatkan.

Baca Juga :  Gantikan Willem  Wandik, Yunus Wonda Pimpin Demokrat Papua

 “Kami mahasiswa menuntut belum ada penyelesaian bagi masyarakat kami di Nduga, kami minta ada badan internasional yang netral yang melihat kami, Presiden Jokowi tidak mampu selesaikan kasus nduga dan Papua maka kami minta lembaga yang independen bisa mengatasi masalah Papua,” katanya. (oel/wen)

Mahasiswa Kabupaten Nduga memasang lilin memperingati 1 tahun pengungsian Nduga di Asrama Nim Nim Lingkaran Abepura, Kamis, (5/12) kemarin. *FOTO: Noel/Cepos

Dalam Peringatan 1 Tahun Pengungsian Nduga

JAYAPURA –  Peringati satu tahun pengungsian nduga mahasiswa asli Kabupaten Nduga  menilai pemerintah Jokowi gagal menyelesaikan masalah Nduga yang telah menimbulkan ratusan korban jiwa dengan pelangaran HAM berat.

 Sebagai Tim Relawan Kemanusiaan Nduga  Benny Murib mengatakan dampak dari perang Ini semua harta benda dan disamping itu kehilangan nyawa.  “Artinya Terpencar kemana saja  demi selamatkan diri masing-masing negara pun pembiaran terjadi terhadap Kasus Ndugama Papua, dengan demikian seolah-olah Ndugama sudah sebuah Negara sehingga pembiaran itu terjadi,” katanya.

“Wilayah Konflik Ndugama Pada Tahun 1977 Pengemboman Jubalia, Jila, Bela, Singa Jita, Alama, Dan Pada Tanggal 8 Oktober 1996 Penyederahan Di Mapenduma. Kemudian 12 Desember 2018 Awal Mulainya Konflik Ndugama di Generasi sekarang Pimpinan Egianus Kogeya Cs. Dan Kawan-Kawan, Kabupaten Ndugama, Derakma Papua Membatalkan Jalan Trans Wamena Mumugu, Namun Atas Nama Kepentingan Negara Kerakan Pasukan Tni/Polri Ke Ndugama tidak Seimbang dengan Pasukan TPNPB Akibatnya Warga Sipil Menjadi Korban Dan Mengungsi Besar-Besaran ke Beberapa Kabupaten Tetangga, Yakni Seperti, Lanny J aya, Timika, Wamena, Asmat, Merauke. Kwiyawgi,” katanya.

Baca Juga :  14 Hari Operasi Zebra, Pengguna Jalan Harus Lebih Patuh

“Sasaran utama atau Operasi Target oleh ‘INI/POLRI ll Distrik yakni  Mbua, Dal, Mbulmu Yalma, Yigi, Nitkwiri, Yal, Mugi, Mapnduma, Kagaem, Inikgal, Mam, warga sipil benar-benar kosongkan kampung alaman nduga. saat ini TNI/POLRI menduduki di kampungkampung di 11 distrik tersebut. warga ndugama hari ini dalam keadaan duka sebab banyak yang meninggal dan kelaparan banyak yang mati karena TNI/POLRI tembak, maka dengan masalah ini dalam memperingati hal ini kami sampaikan pemerintah Indonesia suda membunuh kami selama satu tahun ini,” paparnya.

Ia juga meminta pemerintah harus membuka akase agar journalis asing bisa datang ke Papua dan melihat masalah ini secara mendalam. Sekertaria DPC Ikatan Pelajar Mahasiswa Nduga, Kota studi Jayapura Remes Ubruangge mengatakan, Sebagai generasi menyampai selamat natal kepada orang tua adik – adik yang lahir di hutan, dan mereka yang ada di tempat pengungsian dan hanya doa saja yang  kami panjatkan.

Baca Juga :  Gantikan Willem  Wandik, Yunus Wonda Pimpin Demokrat Papua

 “Kami mahasiswa menuntut belum ada penyelesaian bagi masyarakat kami di Nduga, kami minta ada badan internasional yang netral yang melihat kami, Presiden Jokowi tidak mampu selesaikan kasus nduga dan Papua maka kami minta lembaga yang independen bisa mengatasi masalah Papua,” katanya. (oel/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya